Terbit: 27 February 2019
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Musim penghujan identik dengan penyakit demam berdarah (DBD). Seseorang yang terjangkit demam berdarah mengalami sejumlah gejala, salah satunya menurunnya kadar trombosit di dalam tubuh. Tidak hanya DBD, trombosit yang turun juga disebabkan oleh banyak faktor lainnya. Lantas, apa penyebab trombosit turun? Bagaimana cara menaikkan jumlah trombosit yang turun?

4 Penyebab Trombosit Turun Selain Demam Berdarah (DBD)

Apa itu Trombosit?

Sebelum membahas lebih lanjut, ketahui terlebih dahulu apa itu trombosit. Trombosit adalah satu dari 3 komponen darah selain sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit). Trombosit berada di dalam darah dan limpa. Trombosit tidak memiliki warna dan mempunyai siklus hidup hanya 10 hari yang akan terus diperbaharui oleh tubuh di sumsum tulang belakang.

Trombosit memiliki fungsi yang berkaitan dengan proses pembekuan darah (koagulasi). Saat tubuh mengalami luka, trombosit (platelet) akan bergegas menuju titik luka untuk membuat sumbatan awal (adhesi). Lalu, trombosit akan berubah bentuk menyerupai tentakel guna membentuk sumbatan penutup luka (agregasi). Dengan begitu, luka tertutup dan darah pun berhenti keluar.

Penyebab Trombosit Turun

Dalam dunia medis, kondisi keping darah (trombosit) yang sedikit dikenal dengan istilah trombositopenia. Seseorang dikatakan mengalami trombositopenia jika volume trombosit yang ada di dalam tubuhnya tidak mencapai 150.000/mikroliter. Idealnya, jumlah trombosit berada di kisaran 150.000 – 450.000/mikroliter.

Penyebab trombosit turun tidak hanya penyakit demam berdarah. Lebih dari itu, sejumlah faktor gangguan kesehatan dan penyakit lainnya juga berkontribusi besar terhadap menurunnya jumlah trombosit. Berikut adalah penyebab turunnya trombosit yang penting untuk Anda ketahui.

1. Produksi Trombosit yang Tidak Mencukupi

Trombosit dan komponen darah lainnya diproduksi di sumsum tulang belakang melalui sel stem. Nah, ketika sel stem tersebut mengalami kerusakan, otomatis produksi komponen darah, tak terkecuali trombosit, menjadi terganggu. Penyebab dari rusaknya sel stem ini sendiri adalah sejumlah jenis penyakit, seperti:

  • Infeksi virus

    Infeksi virus ini kemudian menimbulkan penyakit seperti rubella, gondongan, cacar air, bahkan HIV/AIDS. Penyakit-penyakit tersebut menyebabkan volume trombosit mengalami penurunan

  • Paparan bahan kimia

    Tubuh yang terpapar bahan-bahan kimia seperti pestisida, benzene, hingga arsenik sedikit banyak mengakibatkan produksi trombosit menurun

  • Anemia aplastik

    Penyakit anemia aplastik adalah jenis penyakit sel darah langka dan sifatnya serius

  • Kanker

    Penderita kanker juga hampir dipastikan mengalami penurunan jumlah trombosit di dalam tubuhnya. Kanker darah dan limfoma menjadi contoh dari jenis kanker yang mengakibatkan rusaknya sel sumsum tulang belakang. Tak hanya itu, pengobatan kanker juga memiliki efek samping rusaknya sel stem

  • Obat-Obatan

    Penggunaan obat-obatan seperti jenis obat diuretik berdampak pada menurunnya produksi trombosit

2. Trombosit Dirusak oleh Tubuh Sendiri

Ada kondisi di mana tubuh malah merusak dan menghancurkan trombosit yang diproduksi. Ini terjadi karena sejumlah faktor, yaitu:

  • Hamil

    Suka tidak suka, kehamilan bisa menyebabkan tubuh bereaksi tidak normal dan menghancurkan trombosit, meskipun kemungkinannya sangat kecil bahkan hampir jarang terjadi. Penyebab hal ini masih belum dapat diketahui secara pasti

  • Penyakit autoimun

    Contoh penyakit autoimun yang mengakibatkan tubuh menyerang sel-sel normal termasuk trombosit adalah lupus (SLE) dan rematik.

  • Obat-Obatan

    Konsumsi obat-obatan tertentu seperti antibiotik (dilantin, fampin, vancomycin) dan quinine berpotensi membuat tubuh memberikan respon yang salah dan akhirnya malah berbalik menyerang lalu menghancurkan sel-sel normal, tak terkecuali trombosit

3. Pembengkakan Limpa

Pada kondisi normal, sepertiga dari total keseluruhan jumlah trombosit berada di dalam limpa. Akibat limpa yang membengkak, semakin banyak  trombosit yang masuk dan kemudian tertahan di dalamnya. Inilah yang juga menjadi penyebab trombosit turun.

Pembengkakan limpa sendiri disebabkan oleh beberapa penyakit, salah satunya yang terparah adalah kanker hati (sirosis).

4. Idiophatic Thrombocytopenic Purpurae (ITP)

Idiophatic Thrombocytopenic Purpurae atau ITP adalah penyakit yang secara gejala mirip-mirip dengan DBD, yakni muncul bintik merah atau ruam pada kulit. ITP yang disebabkan oleh virus ini juga menjadi penyebab trombosit turun. ITP dibagi menjadi 2, yakni:

  • ITP Akut

Adalah jenis ITP yang biasanya menjadi penyebab trombosit turun pada anak-anak di rentang usia 2-6 tahun. ITP akut umumnya menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini lazimnya sembuh dalam waktu 4-6 minggu. Namun ada juga yang sembuh setelah 3-6 bulan. Bahkan, ada yang berlanjut ke tahap ITP Kronik

  • ITP Kronik

Adalah jenis ITP yan gmenjadi penyebab trombosit turun pada orang dewasa. ITP kronik umumnya diderita oleh wanita usia 15-50 tahun.

Gejala Trombosit Turun

Setelah mengetahui penyebab trombosit turun, Anda juga perlu mengetahui gejala trombosit turun. Turunnya volume trombosit dapat dikenali jika kadar penurunannya drastis. Jika trombosit hanya turun sedikit dari jumlah ideal, biasanya tubuh tidak menunjukkan gejala apapun.

Gejala trombosit turun umumnya berupa:

  • Purpura, atau memar di kulit
  • Ruam di kulit berwarna merah atau ungu. Kondisi ini juga disebut sebagai petechiae
  • Perdarahan gusi
  • Tubuh terasa lelah
  • Perdarahan saat menstruasi
  • Mimisan
  • Perdarahan rektum
  • Luka sulit sembuh

Pada kondisi turunnya trombosit di tahap yang sangat serius, gejala yang muncul berupa:

  • Muntah darah
  • Air seni (urin) mengeluarkan darah
  • Ada darah pada feses

Jika Anda mengalami satu atau beberapa dari gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk dilakukan pengecekan dan penanganan medis lebih lanjut.

Komplikasi Trombosit Turun

Menurunnya jumlah trombosit, bahkan hingga menyisakan kurang dari 10.000 per mikroliter saja, akan menimbulkan komplikasi perdarahan serius. Komplikasi trombosit turun tersebut di antaranya:

1. Anemia

Trombosit yang menurun secara otomatis mengakibatkan produksi sel darah merah (eritrosit) ikut menurun. Sel darah merah yang sedikit membawa Anda pada kondisi yang dinamakan anemia. Ini tentu saja menjadi kabar buruk karena anemia menyebabkan tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik akibat kekurangan oksigen yang biasa dibawa oleh darah ke seluruh tubuh.

Gejala anemia, sebagaimana dijelaskan oleh National Anemia Action Council meliputi:

  • Sakit kepala
  • Sesak napas
  • Lelah
  • Jantung berdegup kencang
  • Tangan dan kaki terasa dingin

Anemia merupakan jenis penyakit yang sifatnya tergolong ringan dan temporer. Kendati begitu, anemia bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.

2. Perdarahan Hebat

Jumlah trombosit yang kurang dari 10.000 per mikroliter mengakibatkan seseorang mudah mengalami perdarahan, bahkan untuk luka kecil sekalipun, sebagaimana diungkapkan oleh The Merck Manuals. Perdarahan internal seperti ini umumnya terjadi melalui saluran pencernaan.

3. Terganggunya Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh yang terganggu dapat dideteksi dengan melihat jumlah trombosit yang turun. Penyakit infeksi seperti HIV/AIDS dan leukemia adalah contoh bagaimana sistem kekebalan tubuh tidak dapat bekerja optimal, dan kemudian menyebabkan produksi trombosit pun mengalami penurunan drastis.

Cara Menaikkan Jumlah Trombosit dengan Makanan Bergizi (Mudah dan Efektif)

Turunnya jumlah trombosit berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Untuk itu, perlu adanya langkah untuk menaikkan kembali jumlah trombosit menjadi normal sebelum kondisi ini bertambah parah. Cara menaikkan jumlah trombosit bisa dengan rajin mengonsumsi makanan yang mengandung zat-zat tertentu.

1. Zat besi

Zat besi berfungsi untuk memproduksi sel darah merah baru, pun menaikkan jumlah trombosit. Beberapa contoh makanan mengandung zat besi adalah:

  • Tahu
  • Kerang
  • Kacang-Kacangan
  • Faging sapi

2. Folat

Sama halnya seperti zat besi folat atau vitamin B9 adalah nutrisi penting yang diperlukan tubuh untuk memproduksi sel darah merah dan trombosit. Makanan yang mengandung folat di antaranya:

  • Jeruk
  • Kacang-Kacangan
  • Hati sapi
  • Bayam
  • Buncis

3. Vitamin K

Vitamin K dipercaya memiliki manfaat untuk membantu proses pembekuan darah (koagulasi). Makanan yang mengandung vitamin K terdiri dari:

  • Kedelai
  • Labu
  • Bayam
  • Sawi
  • Lobak

4. Vitamin D

Manfaat vitamin D tidak hanya memperkuat tulang, namun juga membantu kinerja sumsum tulang belakang untuk memproduksi sel darah. Makanan yang mengandung vitamin D seperti:

  • Ikan salmon
  • Minyak hati ikan kod
  • Telur
  • Susu
  • Yogurt

5. Vitamin C

Fungsi vitamin C adalah untuk memperlancar penyerapan zat besi oleh tubuh. Zat besi yang terserap dengan baik akan membuat produksi trombosit berjalan normal. Makanan yang mengandung zat besi contohnya:

  • Mangga
  • Nanas
  • Tomat
  • Brokoli
  • Paprika

6. Vitamin B12

Jenis vitamin yang satu ini tak ketinggalan memiliki peran penting dalam menghasilka trombosit. Anda bisa mendapatkan asupan vitamin B12 melalui makanan seperti:

  • Telur
  • Daging sapi
  • Ikan
  • Susu kedelai
  • Sereal gandum

Itu dia informasi mengenai penyebab trombosit turun beserta gejala dan cara mudah menaikkan kadar trombosit. Ingat selalu untuk memeriksakan diri ke dokter guna mengetahui penyebab trombosit turun yang Anda alami. Semoga bermanfaat!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi