Terbit: 21 May 2021
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Anda banyak penyebab sering buang air kecil yang patut Anda waspadai karena bisa saja menandakan penyakit yang berbahaya bagi kesehatan! Selengkapnya ketahui penyebab dan cara mengatasinya.

10 Penyebab Sering Buang Air Kecil dan Cara Mengatasinya

Penyebab Sering Buang Air Kecil

Sering buang air kecil dapat menandakan tubuh memiliki berbagai masalah, mulai dari penyakit ginjal hingga terlalu banyak minum cairan. Jika sering buang air kecil dan secara bersamaan mengalami demam, kebutuhan mendesak untuk buang air kecil, dan nyeri di perut, kemungkinan mengalami infeksi saluran kemih.

Sejumlah penyebab sering buang air kecil yang patut Anda waspadai, meliputi:

1. Diabetes

Sering buang air kecil dengan jumlah urine yang sangat banyak biasanya merupakan gejala awal dari kencing manis atau diabetes tipe 1 dan tipe 2. Saat mengalami kencing manis, tubuh tidak bisa mengontrol jumlah gula dalam darah, yang seharusnya dibersihkan oleh ginjal.

Ketika ginjal bekerja keras untuk menyaring darah, ada cairan berlebih yang perlu tubuh keluarkan dari tubuh. Semakin sering perlu buang air kecil, tubuh akan semakin banyak membutuhkan cairan untuk mencegah dehidrasi.

2. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih adalah penyebab paling umum dari sering buang air kecil. Selama ISK, infeksi luar dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan peradangan (pembengkakan) di sistem kemih. Sistem ini terdiri dari ginjal, ureter (saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih), kandung kemih dan uretra (saluran yang membawa urine keluar dari tubuh).

3. Sistitis Interstisial

Kondisi lain dalam sistem kemih yang menyebabkan sering buang air kecil adalah sistitis interstisial. Ini merupakan kondisi kandung kemih yang menyakitkan di mana merasa perlu buang air kecil meningkat. Sistitis interstisial adalah kondisi kronis yang menyebabkan tekanan kandung kemih, nyeri kandung kemih, dan terkadang nyeri panggul.

4. Kandung Kemih Overaktif

Overactive bladder (OAB) atau kandung kemih overaktif dapat menyebabkan sering buang air kecil yang mungkin sulit Anda kendalikan. Anda mungkin merasa perlu buang air kecil berkali-kali pada siang atau malam hari, dan mungkin juga keluarnya urine secara tidak sengaja (inkontinensia urgensi). Meskipun sangat jarang terjadi, sering buang air kecil bisa menjadi gejala kanker kandung kemih.

5. Pembesaran Prostat Jinak

Prostat adalah kelenjar dari sistem reproduksi pria yang membungkus uretra (saluran kemih), yang membuat sebagian cairan yang keluar saat ejakulasi. Prostat tumbuh seiring pertumbuhan, tetapi dapat menyebabkan masalah jika ukurannya terlalu besar.

Pria dengan prostat yang besar dapat menekan sistem saluran kemih dan menjadi penyebab sering buang air kecil. Ini adalah benign prostatic hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak.

6. Kehamilan

Selama kehamilan, kandung kemih terjepit karena pertumbuhan bayi yang membutuhkan lebih banyak ruang di dalam rahim. Sering buang air kecil merupakan gejala kehamilan yang sangat umum dan normal. Ibu hamil biasanya akan mengalami gejala ini lebih banyak selama trimester pertama dan ketiga.

Gejala tersebut seharusnya tidak menjadi masalah dalam beberapa minggu dan bulan setelah melahirkan. Ini karena tubuh akan kembali ke kondisi normal seperti ketika tidak hamil. Melakukan senam kegel (latihan kontraksi otot yang melatih dasar panggul) dapat menghindari masalah kandung kemih seperti inkontinensia urine.

7. Penggunaan Diuretik

Diuretik adalah obat-obatan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi), gagal jantung, penumpukan cairan. Obat ini bekerja di ginjal dan membuang kelebihan cairan dari tubuh, yang menjadi penyebab sering buang air kecil. Obat ini sering kali digunakan oleh lansia yang memiliki penyakit tersebut.

8. Stroke atau Penyakit Saraf Lainnya

Kerusakan saraf yang menyuplai kandung kemih juga dapat menyebabkan masalah pada fungsi kandung kemih, termasuk ketidakmampuan menahan kencing (inkontinensia urine), tiba-tiba merasa ingin buang air kecil (urgensi urine), atau ketidakmampuan buang air kecil (retensi urine)

Kondisi tersebut terjadi ketika saraf yang mengendalikan kandung kemih rusak setelah mengalami stroke. Ini karena saraf tidak dapat lagi memberi sinyal dengan benar ke kandung kemih.

9. Hiperkalsemia

Gejala dari kondisi ini adalah kadar kalsium dalam darah di atas normal. Penyebabnya antara lain kelenjar paratiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme), penyakit lain (tuberkulosis, sarkoidosis), dan kanker (paru-paru, payudara, ginjal, multiple myeloma).

Selain sering buang air kecil, gejala hiperkalsemia, termasuk haus yang berlebihan, sakit perut, mual dan muntah, sembelit, nyeri dan kelemahan tulang dan otot,  masalah otak (kebingungan, kelelahan, dan depresi), dan denyut jantung tidak teratur (aritmia).

10. Kondisi Lainnya

Kondisi lain yang menjadi penyebab sering buang air kecil antara lain:

  • Stroke.
  • Mengembangkan tumor panggul.
  • Vaginitis (radang vagina).
  • Prolaps organ panggul wanita melalui vagina.
  • Batu kandung kemih (biasanya pada wanita)
  • Kanker (kandung kemih dan ovarium).
  • Terapi radiasi ke area panggul.
  • Kafein, nikotin, pemanis buatan, dan alkohol yang berlebihan dapat mengiritasi dinding kandung kemih dan memperburuk gejala sering buang air kecil.

Cara Mengatasi Sering Buang Air Kecil

Perawatan untuk sering buang air kecil perlu mengatasi masalah mendasar yang menyebabkan kondisi ini. Misalnya, jika kencing manis menjadi penyebab, pengobatannya adalah mengontrol kadar kadar gula darah. 

Berikut ini beberapa perawatan untuk sering buang air kecil:

  • Melatih ulang kandung kemih. Cara ini dengan meningkatkan interval menggunakan kamar mandi selama sekitar 12 minggu. Ini membantu melatih kembali kandung kemih untuk menahan kencing lebih lama dan lebih jarang buang air kecil.
  • Mengontrol asupan cairan. Minum cairan yang cukup dapat mencegah sembelit dan konsentrasi urine yang berlebihan. Serta hindari minum sebelum waktu tidur, karena dapat menyebabkan buang air kecil di malam hari.
  • Mengubah pola makan. Mulailah menghindari makanan yang mungkin dapat mengiritasi kandung kemih atau bertindak mengosongkan kandung kemih. Makanan ini ini mungkin termasuk kafein, alkohol, minuman berkarbonasi, produk berbahan dasar tomat, cokelat, pemanis buatan, dan makanan pedas. Penting juga untuk makan makanan berserat tinggi, karena sembelit dapat memperburuk gejala sindrom kandung overaktif.
  • Senam kegel. Latihan ini dapat membantu memperkuat otot-otot di sekitar kandung kemih dan uretra untuk meningkatkan kontrol kandung kemih dan mengurangi urgensi dan frekuensi buang air kecil. Melatih otot panggul selama lima menit sebanyak tiga kali sehari dapat mengontrol kandung kemih.
  • Biofeedback. Teknik ini bisa membantu mempelajari cara kerja otot panggul untuk membantu mengontrolnya dengan lebih baik.

 

  1. Anonim. 2019. Frequent Urination: Causes and Treatments. https://www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/frequent-urination-causes-and-treatments (Diaskes pada 21 Mei 2021)
  2. Cristiano, Christine. 2018. Frequent Urination in Women. https://www.healthline.com/health/overactive-bladder/frequent-urination-women (Diaskes pada 21 Mei 2021)
  3. Ekundayo, James. 2009. The association between overactive bladder and diuretic use in the elderly. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19863854/#:~:text=Diuretic%20use%20is%20also%20common,cause%20urinary%20urgency%20and%20incontinence (Diaskes pada 21 Mei 2021)
  4. Mayo Clinic Staff. 2020. Overactive bladder. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/overactive-bladder/symptoms-causes/syc-20355715#:~:text=Overactive%20bladder%2C%20also%20called%20OAB,of%20urine%20(urgency%20incontinence) (Diaskes pada 21 Mei 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi