Terbit: 14 October 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Ada beberapa penyebab migrain kanan maupun kiri atau yang biasa kita kenal sebagai ‘sakit kepala sebelah’, mulai dari yang berkaitan dengan hormon hingga gangguan saraf. Simak informasi selengkapnya berikut ini!

15 Penyebab Migrain yang Harus Diketahui

Penyebab Migrain yang Paling Umum

Mengalami sakit kepala sebelah alias migrain tentu saja akan membuat Anda merasa tidak nyaman. Terlebih jika migrain yang dirasakan cukup intens dan berlangsung dalam waktu yang tidak sebentar. Lantas, apa yang menjadi penyebab migrain ini?

1. Perubahan Hormon

Perubahan hormon adalah salah satu pemicu migrain yang paling umum, terutama bagi wanita. Banyak wanita mengaku jika mereka mengalami sakit kepala migrain tepat sebelum atau bahkan selama menstruasi.

Sementara beberapa wanita lainnya melaporkan bahwa mereka kerap merasakan migrain selama masa kehamilan atau ketika memasuki periode menopause. Hal ini dikarenakan kadar estrogen berubah selama waktu tersebut sehingga berujung pada munculnya sejumlah gejala seperti migrain ini.

2. Obat-obatan

Penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat memicu terjadinya migrain di kepala Anda. Ini utamanya apabila obat dikonsumsi dalam jangka panjang dengan dosis tinggi.

Beberapa contoh obat-obatan yang dapat menyebabkan migrain adalah sebagai berikut:

  • Acetaminophen
  • Aspirin
  • Ibuprofen
  • Obat tidur
  • Obat hormonal
  • Pil KB

3. Makanan dan Minuman

Penyebab kepala migrain selanjutnya adalah makanan dan minuman. Ya, mengonsumsi makanan dan minuman tertentu ternyata bisa menimbulkan efek samping berupa rasa sakit di sebagian sisi kepala Anda.

Makanan dan minuman yang dimaksud di antaranya meliputi:

  • Keju olahan
  • Makanan mengandung pemanis buatan
  • Makanan mengandung MSG
  • Minuman beralkohol
  • Minuman berkafein
  • Cokelat
  • Buah citrus

4. Infeksi

Migrain yang Anda rasakan juga bisa menjadi pertanda dari adanya infeksi. Ada berbagai macam infeksi yang bisa berujung pada timbulnya gejala sakit kepala sebelah ini, salah satunya adalah infeksi sinus.

5. Reaksi Alergi

Selain infeksi, kondisi medis lainnya yang bisa menyebabkan kepala migrain adalah alergi. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan akan hilang seiring dengan berhentinya reaksi alergi tersebut.

6. Dehidrasi

Kekurangan cairan alias dehidrasi menjadi faktor penyebab migrain lainnya yang harus Anda ketahui dan waspadai. Dehidrasi tentu tidak bisa terus-menerus dibiarkan karena akan berdampak buruk bagi tubuh.

Selain migrain, kondisi ini juga ditandai dengan gejala lainnya yaitu:

  • Mulut kering
  • Lesu
  • Nyeri otot
  • Mata cekung
  • Kepala pusing

Jika ini yang Anda alami, segera kunjungi dokter guna dilakukan penanganan medis lebih lanjut. Perbanyak juga konsumsi air putih guna menggantikan cairan tubuh yang hilang.

7. Gula Darah Rendah

Gula darah (glukosa) dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi. Kelebihan glukosa memang tidak baik karena bisa menyebabkan diabetes, namun kadar glukosa yang rendah juga bukan merupakan suatu hal yang positif.

Apabila kadar gula darah di dalam tubuh Anda rendah, maka ada sejumlah gejala yang akan Anda rasakan, salah satunya sakit kepala sebelah atau migrain. Jika kondisi ini terus berlangsung segera periksakan diri ke dokter guna ditangani lebih lanjut.

 

8. Gangguan Psikologis

Mengalami gangguan psikologis pun bisa membuat Anda merasakan migrain. Bahkan tak jarang, migrain yang dirasakan sangat intens dan berlangsung cukup lama. Gangguan psikologis yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Stres
  • Depresi
  • Panik
  • Cemas

9. Occipital Neuralgia

Occipital neuralgia adalah kondisi ketika saraf occipital yang ada di leher bagian atas mengalami iritasi. Tak jarang, kondisi ini menyebabkan salah satu sisi kepala Anda mengalami nyeri. Namun, pada beberapa kasus, occipital neuralgia menyebabkan sakit di seluruh sisi kepala.

10. Trigeminal Neuralgia

Penyebab migrain lainnya yang berkaitan dengan gangguan saraf adalah trigeminal neuralgia. Ini adalah penyakit kronis yang memengaruhi saraf yang membawa sensasi dari wajah ke otak.

11. Arteritis Temporer

Sementara itu, arteritis temporer merupakan pemicu migrain akibat adanya peradangan atau kerusakan pada pembuluh darah arteri yang memasok darah ke kepala dan otak. Kondisi ini ini juga dapat menimbulkan gejala lainnya yaitu:

  • Gangguan penglihatan
  • Nyeri bahu atau pinggul
  • Nyeri rahang
  • Penurunan berat badan

12. Rangsangan Sensorik

Anda juga kemungkinan akan mengalami migrain apabila terdapat rangsangan sensorik seperti:

  • Suara bising
  • Cahaya terang
  • Bau menyengat

13.  Kurang Tidur

Migrain yang Anda alami juga bisa menandakan jika selama ini Anda memiliki waktu tidur yang kurang. Idealnya, orang dewasa membutuhkan waktu 6-8 jam setiap harinya untuk tidur. Coba hitung, berapa jam Anda tidur setiap harinya?

14. Aktivitas Fisik Berlebih

Olahraga adalah aktivitas fisik yang menyehatkan. Akan tetapi, kegiatan yang satu ini apabila dilakukan secara berlebihan juga bisa berdampak pada timbulnya sejumlah gejala. Benar, migrain adalah salah satu gejala yang kemungkinan besar akan Anda alami pasca melakukan aktivitas fisik yang cukup berat.

Jika ini yang terjadi, sebaiknya hentikan kegiatan olahraga tersebut dan beristirahatlah sejenak apabila berencana ingin melanjutkannya lagi. Jangan lupa untuk minum air putih yang banyak.

15. Perubahan Suhu dan Tekanan Udara

Faktor lingkungan juga bisa menjadi penyebab migrain. Dalam hal ini, Anda mungkin akan mengalami sakit kepala sebelah ketika terjadi perubahan suhu udara.

Tidak hanya itu, perubahan tekanan udara pun dapat berujung pada kondisi migrain. Ini misalnya ketika Anda sedang berada di dalam pesawat terbang.

Faktor Risiko Migrain

Migrain dapat dialami oleh siapa saja. Akan tetapi, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini. Faktor-faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Usia. Migrain lebih umum dialami oleh mereka yang berusia 30 tahun ke atas.
  • Jenis kelamin. Wanita lebih sering mengalami migrain ketimbang pria. Namun di masa kanak-kanak, anak laki-laki yang justru lebih sering mengalami kondisi ini dibandingkan anak perempuan.
  • Riwayat keluarga. Seseorang yang anggota keluarganya memiliki riwayat migrain lebih berisiko untuk mengalami kondisi yang sama.

Cara Mengatasi Migrain

Cara mengatasi migrain tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Akan tetapi, umumnya gejala ini dapat diredakan dengan mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri seperti:

  • Acetaminophen
  • Naproxen
  • Ibuprofen

Selain itu, banyak minum air putih dan istirahat yang cukup adalah cara lainnya yang bisa dilakukan guna meredakan rasa sakit yang mendera. Pada kasus yang ringan, migrain seharusnya dapat sembuh selang beberapa waktu.

Apabila kondisi ini tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter. Bisa jadi ini merupakan pertanda dari kondisi lainnya yang bersifat serius.

 

  1. Anonim. Migraine. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/migraine-headache/symptoms-causes/syc-20360201 (diakses pada 14 Oktober 2020)
  2. Crosta, P. 2017. What you should know about dehydration. https://www.medicalnewstoday.com/articles/153363#symptoms (diakses pada 14 Oktober 2020)
  3. Gotter, A. 2018. What Causes Headaches on the Right Side? https://www.healthline.com/health/headache-right-side#causes (diakses pada 14 Oktober 2020)
  4. Holland, K. 2020. What Causes Migraine and Chronic Migraine? https://www.healthline.com/health/migraine/causes-of-chronic-migraine#causes (diakses pada 14 Oktober 2020)
  5. Leonard, J. 2020. What does a right-sided headache mean? https://www.medicalnewstoday.com/articles/321513 (diakses pada 14 Oktober 2020)
  6. Webberley, H. 2020. Everything you need to know about migraine. https://www.medicalnewstoday.com/articles/148373 (diakses pada 14 Oktober 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi