DokterSehat.Com – Dalam dunia medis terdapat istilah hipoglikemia atau masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan gula darah rendah. Ini adalah kondisi di mana kadar gula di dalam darah berada di bawah kadar normal. Lantas, apa penyebab gula darah rendah?
Gula Darah Rendah dan Kaitannya dengan Kesehatan
Sebelum menjelaskan mengenai penyebab gula darah rendah, perlu Anda ketahui bahwa dalam keadaan normal, tubuh akan mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL.
Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami kelainan fungsi. Otak merupakan organ yang sangat peka terhadap kadar gula darah yang rendah karena glukosa merupakan sumber energi otak yang utama.
Otak memberikan respon terhadap kadar gula darah yang rendah dan melalui sistem saraf, merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal ini akan merangsang hati untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga. Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.
Penyebab Gula Darah Rendah
Pada umumnya, gula darah rendah bisa terjadi apabila terlalu banyak produksi insulin oleh pankreas. Sejumlah kondisi yang mendasarinya adalah konsumsi karbohidrat terlalu banyak, obesitas, efek samping operasi bypass lambung dan tumor di pankreas.
Secara medis, gula darah rendah bisa juga disebabkan oleh:
- Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya.
- Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal.
- Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa di hati.
Pada penderita diabetes, hormon insulin dalam tubuhnya tidak berfungsi dengan optimal. Oleh karenanya, penderita harus mengonsumsi insulin atau obat-obat yang bisa menurunkan kadar gula darah. Namun, apabila insulin atau obat anti-diabetes dikonsumsi terlalu banyak hal itu berdampak pada gula darah rendah.
Gula darah rendah akan cepat terjadi jika insulin atau obat anti-diabetes tidak diiringi oleh asupan makanan yang cukup atau justru tidak mendapatkan asupan sama sekali. Bahkan olahraga yang berlebihan juga bisa memicu kondisi ini.
Sebagian besar kasus hipoglikemia terjadi pada penderita diabetes dan berhubungan dengan obat. Sementara itu, gula darah rendah yang tidak berhubungan dengan obat dapat dibagi lagi menjadi:
- Hipoglikemia karena puasa, di mana hipoglikemia terjadi setelah berpuasa.
- Hipoglikemia reaktif, di mana hipoglikemia terjadi sebagai reaksi terhadap makan, biasanya karbohidrat.
Gejala Gula Darah Rendah
Tanda yang mudah dikenali saat gula darah rendah adalah tubuh tidak bertenaga dan badan terasa lemas. Selain itu, gejala gula darah rendah lainnya adalah kulit pucat, emosional, kesemutan di area mulut dan muncul rasa cemas. Dampak terburuknya adalah terganggunya fungsi otak.
Berikut adalah ciri-ciri gula darah rendah lainnya yang bisa Anda kenali, antara lain:
- Pusing hingga sakit kepala.
- Mudah berkeringat.
- Jantung berdebar.
- Tubuh gemetar.
- Mudah merasa lapar.
- Mual.
Sebagai respon atas gula darah rendah, tubuh akan melepaskan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf. Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi juga menyebabkan beberapa gejala gula darah rendah seperti yang disebutkan di atas.
Hal penting yang harus diwaspadai apabila gula darah rendah tidak mendapatkan penanganan serius dan berlangsung lama, hal itu bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen.
Sementara gejala gula darah rendah yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik per-oral.
Pada penderita tumor pankreas, gejalanya terjadi pada pagi hari setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena melakukan olahraga sebelum sarapan pagi. Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama serangan lebih sering terjadi dan lebih berat.
Diagnosis Gula Darah Rendah
Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan kadar gula darah. Penyebabnya bisa ditentukan berdasarkan riwayat kesehatan penderita, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium sederhana. Jika dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya antibodi terhadap insulin.
Sementara, guna mengetahui adanya tumor penghasil insulin, bisa dilakukan pengukuran kadar insulin dalam darah selama berpuasa (kadang sampai 72 jam). Pemeriksaan CT scan, MRI atau USG sebelum pembedahan dilakukan untuk menentukan lokasi tumor.
Penanganan Gula Darah Rendah
Penanganan gula darah rendah yang mudah dan cepat dilakukan adalah dengan mengonsumsi air gula, konsumsi jus buah, permen, atau susu. Selain itu, Anda juga dapat mengonsumsi makanan yang kandungan karbohidratnya bisa diubah menjadi gula dengan cepat oleh tubuh seperti biskuit, sereal atau roti lapis.
Pada kasus gula darah rendah berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka langkah yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan otak yang serius.
Pantangan Gula Darah Rendah
Setelah Anda mendapatkan penjelasan lengkap mengenai gula darah rendah, Anda juga harus mengetahui pantangan bagi penderita gula darah rendah. Pertama, makanlah sesuai dengan banyaknya aktivitas yang Anda lakukan. Hal ini menjadi penting untuk menjaga ketersediaan gula yang dibutuhkan tubuh.
Bagi mereka yang kerap mengalami gejala gula darah rendah di malam hari, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi camilan yang mengandung karbohidrat sebelum tidur, seperti biskuit atau susu. Jangan lupa konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang lebih spesifik mengenai penanganan hipoglikemia nokturnal sesuai dengan kondisi Anda.
Kedua, sebisa mungkin untuk tidak mengonsumsi minuman beralkohol terutama bagi Anda penderita diabetes tipe 1. Alkohol dapat memengaruhi tubuh melepaskan glukosa. Jika Anda terpaksa mengonsumsinya segera konsumsi camilan.