Terbit: 20 February 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Terkadang timbul sakit leher sebelah kanan maupun sakit leher sebelah kiri. Leher adalah bagian vital dari anggota tubuh yang rentan cedera dan sakit akibat terlalu banyak bergerak. Anda mungkin pernah mengalami sakit leher, umumnya sakit tersebut terasa pada kedua sisi leher. 

10 Penyebab Leher Kanan Sakit (No. 9 Patut Diwaspadai!)

Penyebab Sakit Leher Sebelah Kanan

Apakah Anda pernah mengalami sakit leher sebelah kanan? Jika pernah, jangan khawatir. Sebab, kondisi ini memang umum terjadi. Lantas, apa penyebabnya? Untuk lebih jelasnya, berikut adalah sejumlah kondisi yang menjadi penyebab leher kanan terasa sakit.

Kebanyakan orang mengalami rasa sakit pada leher karena ketegangan otot atau penyebab lainnya. Berikut adalah sejumlah kondisi yang menjadi penyebab leher kanan sakit:

1. Posisi Tidur Salah

Sering kali, saat bangun tidur Anda merasa seluruh tubuh terasa sakit, terutama pada bagian leher. Hal ini dikarenakan posisi tidur salah sehingga membuat leher Anda sakit.

Selain itu, tidur dengan menggunakan banyak bantal juga menyebabkan leher kanan terasa sakit karena kepala dan leher tidak sejajar dengan bagian tubuh Anda yang lain. Tidak hanya itu, tingkat keempukan kasur juga perlu diperhatikan. Sebab, jika kasur terlalu empuk maka akan menyebabkan leher bermasalah dibandingkan dengan anggota tubuh lainnya.

2. Postur Tubuh yang Buruk

Postur yang buruk secara langsung dapat memengaruhi otot-otot di sekitar leher dan bahu serta tulang belakang Anda. Oleh karena itu, postur tubuh penting untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan sakit leher sebelah kanan maupun kiri. 

Jika membiarkan postur tubuh yang buruk dan tidak segera diperbaiki, akan semakin lemah bagian-bagian tubuh Anda, yang menyebabkan lebih banyak rasa sakit.

3. Ketegangan Otot

Menggunakan komputer, telepon pintar, atau berkendara untuk waktu yang lama menjadi salah satu penyebab sakit leher sebelah kanan karena otot-otot leher menjadi lemah. Jika otot-otot lemah, sendi leher akan menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan sehingga ketika saraf atau otot berputar akan menyebabkan rasa sakit.

Kondisi tersebut bisa terjadi jika Anda memiliki kebiasaan menggunakan komputer atau ponsel dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain itu, juga bisa dikarenakan berkendara jarak jauh yang membatasi ruang gerak leher.

4. Kecemasan atau Stres

Sakit leher sebelah kanan tidak hanya disebabkan oleh aktivitas fisik saja, juga disebabkan oleh faktor psikis. Jika Anda mengalami kecemasan atau stres, maka akan menyebabkan otot menjadi kencang, terutama di bagian bahu dan leher sebelah kanan. Oleh sebab itu, untuk mengatasinya Anda harus bisa lebih santai dan berusaha mengembalikan suasana hati agar bisa menjadi lebih tenang.

5. Kondisi Degeneratif

Terdapat beberapa kondisi degeneratif yang terkait dengan sendi, tulang belakang, otot, dan bagian lain dari leher yang menyebabkan rasa sakit. Kondisi ini dapat terjadi karena penuaan atau kondisi kesehatan lainnya. Beberapa kondisi degeneratif ini adalah saraf terjepit, radang sendi, peradangan pada saraf atau sendi, degenerasi diskus serviks, dan fraktur serviks.

6. Cedera Pleksus Brakialis

Pleksus brakialis adalah jaringan saraf yang menghubungkan sumsum tulang belakang di leher ke tangan. Ketika terjadi cedera pada leher akan memengaruhi pleksus brakialis, rasa nyeri juga dapat terjadi di tangan.

Biasanya, penyebab cedera pada pleksus brakialis adalah trauma tumpul, yang terjadi akibat dari cedera olahraga atau kecelakaan kendaraan.

7. Radikulopati Servikal

Orang sering menyebutnya sebagai saraf terjepit, yang terjadi ketika iritasi saraf yang berasal dari sumsum tulang belakang di leher menyebabkan rasa sakit menjalar ke lengan.

Meskipun saraf terjepit menjadi penyebab leher kanan sakit, beberapa gejala utamanya termasuk:

  • Mati rasa di lengan
  • Terasa tusukan di lengan
  • Rasa sakit atau kelemahan di bagian lengan

Sementara dua penyebab paling sering dari radikulopati servikal adalah spondilosis servikal atau arthritis leher dan cakram yang prolaps.

8. Whiplash (Hentakan Tiba-Tiba pada Leher)

Ini adalah salah satu penyebab leher kanan sakit. Whiplash atau hentakan tiba-tiba ke leher merupakan bentuk cedera pada leher di mana kepala tersentak maju dan kemudian kembali seperti semula dengan sangat cepat. Gerakannya ini seperti mencambuk.

Kebanyakan orang berpikir bahwa whiplash diakibatkan oleh kecelakaan kendaraan, tetapi bisa juga terjadi akibat kegiatan olahraga dan gerakan tiba-tiba lainnya.

9. Tortikolis Akut

Adalah kondisi medis di mana kepala menjadi bengkok ke satu sisi. Kondisi ini sangat menyakitkan ketika mencoba untuk meluruskan kepala.

Dokter menduga bahwa kebanyakan kasus tortikolis disebabkan oleh ligamen kecil atau keseleo otot di leher, leher terpapar suhu dingin untuk waktu yang lama juga bisa menjadi penyebabnya.

Tortikolis sering terjadi saat tidur malam dan gejalanya terasa saat bangun tidur, yakni tidak dapat menggerakkan leher. Namun rasa sakit akan mereda setelah beberapa hari.

Terkadang, tortikolis mungkin gejala dari masalah kesehatan yang lebih parah. Beberapa kondisi yang mungkin menjadi penyebab tortikolis, termasuk tumor, infeksi, dan efek samping obat-obatan.

10. Nyeri Leher Non-Spesifik

Terkadang, penyebab pasti sakit leher sulit untuk diketahui. Nyeri leher tanpa sebab yang jelas seringkali karena keseleo ringan atau robekan pada jaringan otot. Meski begitu, Ini adalah jenis nyeri leher yang paling sering terjadi.

Sakit leher sebelah kanan kadang-kadang bisa disebabkan karena otot tegang akibat menahan leher tidak sejajar untuk waktu yang lama. Kondisi ini biasanya terjadi ketika membungkuk saat berada di depan komputer selama beberapa jam.

 

  1. Fletcher, Jenna. 2020. Can neck pain be a sign of something serious?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322572#causes. (Diakses 20 Februari 2020)
  2. Silver, Natalie. 2017. Why Do I Have Pain in the Right Side of My Neck?. https://www.healthline.com/health/pain-in-right-side-of-neck. (Diakses 20 Februari 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi