Terbit: 11 September 2020 | Diperbarui: 27 September 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Penyebab kram otot yang paling umum adalah kelelahan atau aktivitas fisik yang berlebihan. Ketahui apa saja penyebab dan cara mengatasi kram otot dalam artikel kesehatan ini.

8 Penyebab Kram Otot dan Cara Mengatasi

Penyebab Kram Otot

Kram otot adalah kontraksi pada otot secara tiba-tiba yang umumnya terjadi pada otot dinding perut, tangan, kaki, dan bahu. Kram otot menyebabkan rasa sakit, nyeri tajam, dan otot kaku sulit digerakkan.

Nyeri otot dapat terjadi selama beberapa detik hingga 15 menit. Ketahui apa saja yang menyebabkan kram otot, sebagai berikut:

1. Suplai Darah Tidak Lancar

Aliran darah yang tidak lancar dapat menyebabkan kram otot. Sebagai contoh, penyempitan arteri akan membuat aliran darah ke kaki menjadi tersumbat dan menyebabkan kram di tungkai atau kaki.

Umumnya, aliran darah menjadi terganggu bila Anda melakukan aktivitas olahraga berat tanpa pemanasan yang cukup dan benar. Akibatnya, otot mengalami kontraksi tiba-tiba dan menyebabkan kram di area tertentu.

2. Kompresi Saraf

Kompresi saraf adalah istilah medis untuk menjelaskan kondisi saraf terjepit. Kompresi saraf tulang belakang (stenosis lumbal) dapat menyebabkan kram otot di kaki saat Anda berjalan, berlari, atau menekuk kaki.

Saraf mengirimkan sinyal palsu ke otak sehingga mengganggu banyak fungsi dalam tubuh. Kerusakan saraf lainnya juga dapat menimbulkan gejala nyeri, kebas, kesemutan, dan kram otot.

3. Kekurangan Mineral

Beberapa mineral berfungsi penting untuk kesehatan otot. Kekurangan mineral seperti kalsium, kalium, sodium, dan magnesium dapat menyebabkan gangguan fungsi otot berupa kram, nyeri, kebas, atau pegal-pegal.

Maka dari itu, pastikan Anda memenuhi kebutuhan mineral harian dari makanan sehat, seperti:

  • Kacang-kacangan termasuk kacang almond dan kenari.
  • Biji-bijian seperti kedelai, biji bunga matahari, biji labu, dan garbanzo.
  • Sayuran berdaun hijau seperti kale, bayam, turnip, dll.
  • Ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan makarel.

Makanan tinggi mineral lainnya seperti daging, yoghurt, alpukat, tahu, keju, susu, pisang, jus jeruk, buah kering, dan jamur.

 

4. Aktivitas Olahraga

Kram otot yang paling sering terjadi disebabkan oleh aktivitas olahraga tanpa pemanasan yang benar. Otot-otot dipaksa untuk bergerak dalam waktu yang lama dan intensitas yang lebih berat.

Akibatnya, otot-otot akan merasa lelah dan tertekan hingga menyebabkan kram dan nyeri hebat. Sebaiknya, lakukan pemanasan dengan benar sebelum olahraga intensitas sedang atau tinggi untuk mengurangi risiko otot tegang dan cedera.

5. Dehidrasi

Bukan hanya aktivitas fisik yang berlebihan, tapi faktor dehidrasi saat berolahraga juga memicu otot tegang dan kram. Saat tubuh kekurangan cairan, tubuh juga akan kekurangan oksigen dalam darah sehingga fungsi organ dan saraf terganggu.

Jadi, pastikan Anda minum cukup cairan terutama saat olahraga. Anda dapat minum air putih atau minuman elektrolit khusus untuk olahraga untuk memaksimalkan performa Anda.

6. Kondisi Medis Tertentu

Dalam beberapa kasus, kondisi medis tertentu menyebabkan komplikasi masalah otot. Kondisi medis tersebut meliputi:

  • Diare
  • Penyakit Addison
  • Hipotiroidisme atau gangguan tiroid yang kurang aktif
  • Penyakit vaskular dan insufisiensi vena
  • Penyakit Parkinson
  • Penyakit arteri perifer
  • Sarcoidosis atau benjolan yang menyebabkan peradangan jaringan tubuh
  • Penyakit gagal ginjal kronis
  • Operasi bypass lambung
  • Hipokalemia (kekurangan kalium)
  • Hemodialisis (terapi cuci darah)
  • Efek dari keracunan timbal
  • Alkoholisme atau penyalahgunaan alkohol

Apabila kram dan nyeri otot disebabkan oleh salah satu dari kondisi medis tersebut, Anda konsultasi ke dokter untuk menyembuhkan penyakit utama karena nyeri otot tidak dapat diobati dengan perawatan sederhana.

7. Tubuh Kurang Bergerak

Kram otot kaki dan tangan juga umum terjadi pada orang yang jarang bergerak. Umumnya, orang dewasa di usia 40 tahunan cenderung sering mengalami nyeri dan kram otot akibat tubuh yang kurang aktif.

Kondisi ini mungkin juga dipicu oleh aktivitas sehari-hari seperti terlalu lama duduk, terlalu lama berdiri, atau kurang olahraga. Berdasarkan laporan, 50-60% orang dewasa mengalami gejala masalah otot seiring bertambahnya usia.

8. Efek Samping Obat-obatan Tertentu

Beberapa obat juga dapat menyebabkan efek samping berupa nyeri dan kram otot. Obat-obatan tersebut termasuk:

  • Pil KB
  • Sukrosa besi intravena
  • Estrogen terkonjugasi
  • Naproxen
  • Raloxifene
  • Teriparatide

Maka dari itu, harap minum obat sesuai jadwal dan dosis. Anda juga harus berkonsultasi dengan dokter seputar efek samping apa yang mungkin terjadi dari penggunaan obat tersebut.

 

Cara Mengatasi Kram Otot

Berikut ini beberapa cara mengobati kram otot:

1. Perawatan di Rumah

Anda dapat mengatasi kram otot dengan perawatan di rumah, seperti:

  • Kompres air hangat.
  • Kompres air dingin.
  • Kompres dengan es.
  • Meluruskan kaki atau tangan untuk meredakan nyeri.

Anda harus merelaksasi otot terlebih dahulu. Jangan banyak bergerak hingga kondisi membaik.

2. Obat-obatan

Cara mengatasi kram otot selanjutnya adalah dengan obat-obatan bebas (over the counter medicine), seperti:

  • Salep
  • Balsam
  • Patch transdermal (koyo)
  • Obat pereda nyeri
  • Obat pelemas otot
  • Obat antiinflamasi seperti ibuprofen

Bila Anda periksa ke dokter, dokter mungkin akan memberi resep vitamin B12, suplemen kalsium, dan kalium tambahan.

Cara Mencegah Kram Otot

Berikut ini cara mencegah kram otot:

  • Selalu lakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelah olahraga.
  • Jangan olahraga setelah makan, sebaiknya tunggu 1-2 jam setelah makan.
  • Kurangi asupan kafein termasuk kafein dalam teh dan cokelat.
  • Minum air putih yang cukup.
  • Pastikan kebutuhan mineral harian terpenuhi.
  • Ketahui kapan Anda harus beristirahat saat olahraga.

Itulah pembahasan lengkap tentang penyebab kram otot dan cara mengatasinya. Kram otot adalah kondisi umum akibat kompresi otot setelah aktivitas fisik tertentu. Semoga informasi ini bermanfaat!

 

  1. Mayo Clinic. 2019. Muscle cramp. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/muscle-cramp/symptoms-causes/syc-20350820. (Diakses pada 11 September 2020).
  2. Morrison, William, M.D. 2019. What Causes Muscle Cramps?. https://www.healthline.com/health/muscle-cramps. (Diakses pada 11 September 2020).
  3. Newman, Tim. 2017. Causes and treatment for leg cramps. https://www.medicalnewstoday.com/articles/180160. (Diakses pada 11 September 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi