Terbit: 22 June 2019
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Berat badan ideal, tidak lebih dan tidak kurang, adalah dambaan setiap orang. Berbagai cara pun dilakukan untuk mewujudkan berat badan ideal tersebut, mulai dari olahraga, konsumsi makanan bergizi (diet), dan sebagainya. Namun, apa jadinya jika berat badan tidak stabil, dalam hal ini, berat badan naik turun? Apa sebenarnya yang menjadi penyebab berat badan naik turun seperti ini?

12 Penyebab Berat Badan Naik Turun (Bisa Karena Penyakit!)

Penyebab Berat Badan Naik Turun (Retensi Air)

Saat bangun di pagi hari, kemudian menimbang berat badan, Anda menemukan kenyataan bahwa berat badan mengalami peningkatan atau penurunan ketimbang hari kemarin. Akan tetapi, kondisi berbeda terjadi ketika berat badan kembali ditimbang sehabis makan siang, atau malam hari menjelang tidur. Seketika terbesit pertanyaan di pikiran: “Mengapa berat badan saya tidak stabil?”

Sebelum berpikir yang macam-macam, perlu diketahui bahwa berat badan naik turun sejatinya adalah hal yang wajar, terlebih lagi jika hal ini terjadi dalam satu hari. Tidak, tubuh Anda tidak sedang mengalami peningkatan atau penurunan kadar lemak, kok. Fluktuasi berat badan umumnya lebih disebabkan oleh yang namanya retensi air, yakni pembengkakan pada tubuh akibat air ‘terjebak’ di antara organ dan kulit.

Berikut ini adalah penyebab berat badan naik turun yang dipicu oleh aktivitas retensi air yang perlu untuk Anda ketahui.

1. Karbohidrat dan Garam

Penyebab berat badan naik turun dalam kasus retensi air adalah adanya konsumsi karbohidrat dan garam yang berlebihan.

Saat diserap oleh tubuh, karbohidrat akan disimpan sebagai glikogen. Nah, glikogen ini memiliki sifat menarik air. Sehingga, semakin banyak karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh Anda, semakin banyak pula glikogen yang tersimpan, menyebabkan terjadinya penumpukan air yang menyebabkan berat badan tidak stabil.

Pun demikian dengan garam. Kandungan sodium pada garam inilah yang kemudian menjadi penyebab berat badan naik turun akibat retensi air. Pasalnya, sodium akan mengikat air, sehingga tak heran bila asupan sodium yang berlebihan akan berdampak pada meningkatnya volume air dalam tubuh.

2. Sirkulasi Tubuh Bermasalah

Seiring bertambahnya usia, hal ini berdampak pada menurunnya kelancaran sirkulasi tubuh. Atau, Anda mengalami penyakit yang berkaitan dengan penurunan sirkulasi, seperti penyakit jantung misalnya. Sirkulasi tubuh yang bermasalah lantas berakibat pada terjadinya retensi air, hal yang menjadi penyebab berat badan naik turun.

3. Konsumsi Obat-Obatan

Apabila Anda mengalami berat badan tidak stabil, hal ini juga mungkin saja berkaitan dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

Faktanya, ada beberapa jenis obat-obatan yang memiliki efek samping retensi air. Obat-obatan yang dimaksud meliputi kortikosteroid, blocker saluran kalsium, obat untuk penderita diabetes (tiazolidinedion), hingga obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID).

4. Pemakaian Alat Kontrasepsi

Utamanya pemakaian alat kontrasepsi hormonal, hal ini bisa berdampak pada naik-turunnya berat badan Anda akibat retensi air. Pasalnya, alat kontrasepsi seperti pil KB mengandung estrogen dan progestin, dua zat yang berperan aktif dalam mengikat air di dalam tubuh.

5. Menstruasi

Menjelang periode haid atau menstruasi, umumnya wanita akan mengalami kenaikan berat badan. Namun, alih-alih hal ini terjadi akibat adanya peningkatan massa lemak, yang terjadi justru adalah retensi air.

Penyebab berat badan naik turun yang satu ini dikarenakan hormon tubuh juga sedang mengalami fluktuasi sehingga berdampak pada retensi air.

6. Hamil

Anda yang kini sedang menjalani periode kehamilan juga sangat dimungkinkan untuk mengalami yang namanya berat badan tidak stabil.

Sama seperti pada kasus menstruasi, penyebab berat badan naik turun saat hamil lebih dipicu oleh ketidakstabilan hormon, sehingga menyebabkan terjadinya retensi air. Kondisi ini umumnya terjadi di masa-masa akhir kehamilan menjelang kelahiran. Oleh karena itu, tak heran jika wanita hamil mengalami pembengkakan di beberapa area tubuhnya.

7. Duduk Terlalu Lama

Duduk terlalu lama, misalnya pada saat bekerja  atau bepergian jauh yang notabene memakan waktu hingga berjam-jam, juga menjadi penyebab berat badan naik turun akibat terjadinya retensi air di dalam tubuh.

Kondisi ini bisa terjadi lantaran aktivitas duduk yang terlalu lama memicu terjadinya kontraksi otot sehingga beberapa area tubuh akan mengalami retensi air yang ditandai dengan pembengkakan.

8. Stres

Saat Anda sedang dilanda stres, terjadilah peningkatan hormon—dalam hal ini hormon kortisol—di dalam tubuh. Hormon kortisol yang meningkat tersebut lantas berakibat pada retensi air, oleh karena peningkatannya terjadi secara tidak wajar.

Maka dari itu, tak heran saat sedang stres, tubuh justru malah mengalami peningkatan berat badan, yang lantas berat badan itu kembali turun ketika rasa stres sudah hilang.

Penyebab Berat Badan Naik Turun (Penyakit)

Selain retensi air, penyebab berat badan tidak stabil juga bisa karena adanya penyakit-penyakit tertentu yang sedang menjangkiti tubuh Anda.

Berikut ini adalah beberapa contoh penyakit penyebab berat badan naik turun yang perlu Anda ketahui.

1. Arthritis

Arthritis adalah kondisi di mana terjadi peradangan (inflamasi) pada persendian tubuh. Penyakit ini umumnya terjadi pada orang-orang lanjut usia, dan tak menutup kemungkinan mereka yang masih berusia muda juga sudah mengalaminya.

Arthritis, selain ditandai dengan radang dan kakunya persendian tubuh, juga ternyata berdampak pada naik-turunnya berat badan secara cepat. Hal ini karena adanya fluktuasi hormon yang terjadi, sehingga secara otomatis juga menyebabkan berat badan ikut-ikutan berfluktuasi.

2. Psoriasis

Penyakit lainnya yang mengakibatkan berat badan naik turun secara tidak wajar adalah psoriasis. Penyakit ini terjadi karena adanya peradangan (inflamasi) pada sel-sel kulit, namun dalam level yang sudah kronis.

Oleh karena adanya penurunan metabolisme tubuh pada penderita psoriasis, maka hal ini berdampak pada ketidakstabilan berat badan.

3. Hipotiroidisme

Penyakit kelebihan kadar hormon tiroid (hipotiroidisme) juga menjadi penyebab inkonsistensi berat badan penderitanya, dalam hal ini berat badan cenderung mengalami penurunan.

Mengapa kondisi ini bisa terjadi? Hal tersebut tak lepas dari penurunan kadar tiroid itu sendiri, yang lantas menyebabkan penderitanya kehilangan nafsu makan. Akibatnya, tubuh mengalami penurunan berat badan.

4. Lupus

Lupus adalah penyakit gangguan autoimun yang juga menjadi penyebab berat badan naik turun tidak konsisten. Pasalnya, lupus menyebabkan penderitanya kehilangan nafsu makan secara drastis, sehingga berpengaruh terhadap penurunan berat badan.

Itu dia pelbagai penyebab berat badan tidak stabil yang perlu Anda ketahui. Memeriksakan diri ke dokter kiranya perlu untuk dilakukan guna memastikan apa yang menyebabkan Anda mengalami kondisi ini. Semoga bermanfaat!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi