Terbit: 20 December 2018 | Diperbarui: 22 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Setiap orang pasti memiliki tingkat emosi yang berbeda, tergantung bagaimana masing-masing individu dapat mengendalikan. Perlu Anda ketahui apa saja penyebab mudah marah, agar bisa segera mengatasi amarah.

10 Penyebab Mudah Marah dan Cara Mengatasinya

Marah adalah emosi yang sehat seperti halnya menangis atau tertawa. Jika seseorang marah, penyebab mudah marah bisa karena kecewa, takut, tersinggung atau merasa terluka. Dr. Helen Stokes Lampard dari Royal College of General Practitioners mengatakan, ada sejumlah kondisi medis dan obat-obatan yang menjadi penyebab emosi.

Penyebab Gampang Marah

Berikut ini adalah 10 penyebab mudah marah yang sering dilaporkan terkait tingkat kemarahan di antaranya:

1. Hipertiroidisme

Penyebab mudah marah dan emosi adalah hipertiroidisme yang terjadi karena kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid terlalu banyak. Kondisi ini biasanya banyak dialami para wanita.

Menurut Dr. Neil Gittoes, seorang ahli endokrinologi di University Hospitals Birmingham and BMI the Priory Hospital, Birmingham, hormon tiroid memengaruhi sistem metabolisme Anda. Hal ini akan meningkatkan kegelisahan, gugup, serta sulit berkonsentrasi. Ketika tiroid terlalu aktif, ini dapat menjadi alasan mengapa Anda gampang marah dan mudah berteriak kepada anak-anak Anda, suami, atau orang lain.

2. Obat kolesterol

Statin yang diresepkan sebagai obat kolesterol tinggi menimbulkan efek samping yang menjadi penyebab semosi pada seseorang hingga kehilangan kesabaran. Dalam sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari Universitas California, statin akan membuat serotonin lebih rendah, yang menyebabkan peningkatan depresi dan kematian.

3. Diabetes

Seorang penderita diabetes yang kekurangan gula darah juga menjadi salah satu penyebab emosi. Ketidakseimbangan kadar gula pada tubuh dapat menyebabkan ketidakseimbangan serotonin dalam otak. Akibatnya, sesorang menjadi lebih agresif, kebingungan, mudah emosi, marah berlebihan dan bahkan serangan panik.

4. Depresi

Depresi kemungkingnan menjadi penyebab marah yang sering dialami seseorang. Menurut Paulus Blenkiron, seorang psikiater di Bootham Park Hospital, New York, akibat depresi seseorang dapat merasa sangat mudah marah, gelisah serta menyebabkan perasaan tidak berharga, malu atau merasa bersalah

5. Autisme

Gangguan perkembangan ini bisa memengaruhi pertumbuhan otak secara normal serta keterampilan sosial dan komunikasi. Banyak hal yang menstimulasi sensorik dapat menjadi penyebab gampang marah dan meningkatkan kemarahan penderita autisme.

6. Alzheimer

Penyakit ini merupakan bentuk demesia atau kepikunan yang memengaruhi fungsi otak termasuk perilaku emosional dan kepribadian seseorang. Hal ini menjadi penyebab marah.

7. Obat tidur

Obat-obat tidur seperti Benzodiazepin bekerja dengan memperlambat berbagai fungsi otak. Dengan pengurangan beberapa fungsi, obat tidur ini bisa menjadi penyebab emosi dan menambah kemarahan seseorang.

8. Sindrom pra menstruasi

Seringkali kita menebak bila perempuan mudah marah, tandanya dia sedang mengalami menstruasi. Ternyata mentruasi menjadi penyebab emosi pada wanita.

Sindrom pra menstruasi (PMS) pada wanita terjadi karena tidak seimbangnya hormon seperti estrogen dan progesteron. Wanita menjadi lebih mudah marah tanpa alasan yang jelas. Menurut American College of Obstetrics and Gynecology, mood wanita bisa berubah selama dua minggu terakhir siklus menstruasi atau dua minggu sebelum menstruasi.

9. Gejala menopause

Menopause adalah titik di mana haid berhenti. Ini terjadi ketika ovarium berhenti membuat hormon yang menjaga siklus. Transisi ke menopause disebut peri-menopause dan dapat mencakup gejala seperti kepanasan (hot flashes) disertai keringat, berkurangnya siklus menstruasi dan fluktuasi suasana hati, yang terkadang menjadi penyebab marah.

Rasa panas biasanya mencapai sekitar 1 tahun setelah haid terakhir dan terakhir 4-10 tahun. Sebagian besar wanita berhenti mengalami hot flash 4 tahun setelah mereka mulai, tetapi 10% wanita mungkin mengalami hot flash hingga 12 tahun setelah haid terakhir.

10. Insomnia

Insomnia adalah gangguan tidur yang sangat umum yang mencegah seseorang untuk tertidur, saat tertidur, atau kombinasi keduanya. Kondisi ini dapat diatasi dengan obat dan perubahan perilaku.

Gejala yang timbul biasanya mengalami kelelahan, mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi, sakit kepala ringan, insomnia. Insomnia membuat seseorang tidak cukup istirahat, maka tak heran bila gangguan tidur ini menjadi penyebab marah pada penderita insomnia.

Cara Menghentikan Amarah

Seseorang yang mudah marah dan tersinggung dapat melepaskan aura negatif yang memicu stres dan berdampak buruk terhadap seluruh kantor, rumah tangga, atau ruang kelas. Ketika merasa kesal, gelisah, menjadi pemarah, dan rewel. Toleransi kita lebih rendah dan lebih cenderung terganggu oleh jenis frustrasi kecil yang biasanya kita hindari.

Reaksi kita terhadap marah juga cenderung jauh lebih agresif daripada biasanya, menuntun kita untuk murka pada orang-orang di sekitar kita. Kondidi tersebut bisa diatasi 7 langkah berikut ini:

1. Cari tahu penyebab

Cara terbaik untuk mengurangi mudah marah adalah mencari tahu apa penyebab mudah marah — dan kemudian mengatasinya. Identifikasi ketika Anda pertama kali menjadi mudah tersinggung dan mempertimbangkan apa yang mungkin membuat Anda marah. Penting untuk diingat bahwa reaksi mungkin terasa rumit saat ini, dan masalah yang menjadi penyebab mudah marah mungkin sederhana.

2. Hirup napas dalam dan lambat

Fokus pada setiap napas saat bergerak masuk dan keluar, dan cobalah untuk menghabiskan lebih banyak waktu menghembuskan napas daripada menghirup.

3. Mengurangi ketegangan fisik

Cobalah menegangkan setiap bagian tubuh untuk hitungan 10, lalu lepaskan.

4. Meditasi

Meditasi adalah salah satu contoh teknik mindfulness (meditasi kesadaran), dan ini dapat membantu mengalihkan pikiran dari kemarahan selama situasi yang menjadi penyebab emosi, terutama setelah latihan yang konsisten.

5. Olahraga

Aktivitas fisik adalah cara yang bagus untuk melampiaskan amarah atau menggunakan kelebihan adrenalin. Olahraga lari cepat atau berjalan atau bertempur, seperti tinju atau seni bela diri, bisa menjadi cara yang berguna melepaskan amarah.

6. Temukan saluran alternatif untuk marah

Cara ini dapat membantu mengekspresikan kemarahan dengan cara yang membatasi bahaya bagi orang lain, seperti merobek kertas atau koran, menghancurkan es batu di atas wastafel, atau meninju samsak atau menjerit ke bantal.

7. Mengalihkan perhatian

Cara ini dilakukan dengan mengalihkan perhatian pada sesuati atau aktivitas, seperti menari dengan musik yang energik, mandi dengan santai, atau membangun, memperbaiki, menulis, atau menggambar. Cara ini efektif dapat memberikan jarak dari masalah dan amarah.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi