Penyakit tropis adalah jenis penyakit yang banyak ditemukan di Asia dan Afrika. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit. Simak penjelasan lengkap penyakit apa saja yang berkembang di wilayah tropis berikut ini.
Mengenali Berbagai Penyakit Tropis
Sebelum menjelaskan mengenai patofisiologi penyakit tropis, perlu diketahui bahwa tingginya kasus penyakit di daerah tropis disebabkan oleh faktor iklim seperti kelembapan dan tingginya curah hujan. Selain itu, faktor lingkungan seperti sanitasi dan kebersihan yang kurang baik, juga memainkan peran dalam perkembangan penyakit ini.
Penularan penyakit tropis dapat melalui kontak langsung dengan penderita, melalui udara, makanan/minuman, atau hewan pembawa penyakit (nyamuk, kutu, anjing, dan kera). Beberapa jenis penyakit ini bersifat menular dan sangat berbahaya bagi kesehatan, oleh karenanya Anda harus meningkatkan kewaspadaan terhadapnya.
Berikut adalah berbagai penyakit yang umumnya terjadi di wilayah tropis, di antaranya:
1. Buruli Ulcer
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium ulcerans. Meskipun tidak jelas bagaimana seseorang mendapatkan bakteri ini, namun begitu masuk ke dalam tubuh, penyakit ini membuat toksin yang menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh, mengakibatkan luka yang biasanya menyerang lengan atau kaki.
2. Penyakit Chagas
Kondisi ini disebabkan oleh Trypanosoma cruzi, parasit yang ditularkan oleh kutu triatomine, serangga yang berkembang di lingkungan yang kotor. Pada umumnya, penderita penyakit ini tidak memiliki gejala sama sekali. Bahkan, keadaan ini memiliki gejala yang dapat disalahartikan sebagai penyakit lain, contohnya adalah flu.
3. Demam Berdarah Dengue
Salah satu penyakit tropis di Indonesia adalah demam berdarah dengue (DBD). Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini disebarkan oleh nyamuk Aedes, spesies nyamuk yang juga dapat menyebabkan West Nile, demam kuning, dan zika. Meski lebih sering terjadi di wilayah tropis, penyakit ini juga ada di seluruh dunia.
4. Chikungunya
Penyakit bawaan nyamuk lainnya yaitu chikungunya. Penyakit ini sering disalahartikan sebagai demam berdarah karena dapat menyebabkan banyak gejala yang sama, seperti demam, nyeri otot, sakit kepala, dan ruam.
Meski chikungunya telah muncul di lebih dari 60 negara, termasuk di Karibia dan Eropa, penyakit ini paling sering terjadi di Afrika dan Asia. Seperti demam berdarah, tidak ada pengobatan atau obat yang efektif untuk virus ini.
5. Dracunculiasis
Dracunculiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit. Cacing parasit ini memiliki siklus hidup yang kompleks dan menginfeksi manusia melalui air yang terkontaminasi. Begitu masuk ke dalam tubuh, cacing menyebabkan luka bakar yang menyakitkan.
Penyakit ini jarang berakibat fatal. Namun, sering kali penderita tetap sakit selama beberapa bulan, terutama karena
munculnya cacing disertai dengan edema yang menyakitkan, pruritus yang intens, lepuh dan ulserasi di daerah tempat cacing muncul.
6. Echinococcosis
Penyakit tropis ini disebabkan oleh cacing pita kecil yang umumnya menyerang hewan, tetapi juga dapat menyebar ke manusia ketika bersentuhan dengan kotoran dari makhluk yang terinfeksi.
Patofisiologi penyakit tropis ini sering terjadi saat makanan atau air terkontaminasi telur parasit atau setelah menyentuh hewan peliharaan yang berbulu. Perlu diketahui juga, dua klasifikasi cacing pita yang berbeda dapat menyebabkan penyakit, di mana keduanya bisa menyebabkan penyakit serius atau kematian.
Ancaman yang lebih besar bagi manusia, menurut Centers for Disease Control adalah penyakit alveolar echinococcosis, suatu keadaan yang dapat menyebabkan tumor pada hati, otak, dan organ lainnya.
Klasifikasi lainnya adalah cystic echinococcosis, keadaan ini biasanya tidak menimbulkan gejala pada manusia, tetapi dapat menyebabkan kista pada organ vital. Dikarenakan tidak menimbulkan gejala, kondisi ini umumnya tidak diketahui selama bertahun-tahun.
7. Foodborne Trematodiases
Penyakit yang juga disebut foodborne trematode infections ini disebabkan karena menelan cacing pipih dalam tahap larva. Hal ini dapat terjadi jika Anda mengonsumsi makanan mentah. World Health Organization (WHO) melaporkan infeksi ini kebanyakan terjadi di Asia Timur, Asia Tenggara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.
8. African Sleeping Sickness
Penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit ini juga dikenal dengan sebutan human African trypanosomiasis. Parasit ini disebarkan oleh lalat tsetse.
Begitu berada di aliran darah, parasit perlahan-lahan bekerja menuju sistem saraf pusat, memicu gangguan tidur, memicu gangguan sensorik, menyebabkan kejang, serta menyebabkan gangguan fisiologis dan psikologis serius lainnya.
9. Leishmaniasis
Leishmaniasis adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh parasit Leishmania. Infeksi penyakit ini dapat bermanifestasi dalam beberapa cara, paling sering luka kulit atau visceral leishmaniasis, kondisi yang dapat menyebabkan penurunan berat badan yang serius, demam, anemia, dan pembengkakan limpa atau hati.
Penyakit ini sering ditemukan di daerah padat penduduk, zona konflik, dan pengungsian.
10. Kudis
Salah satu penyakit tropis yang paling sering terjadi adalah kudis. Kudis sangat umum terjadi di negara berkembang dan daerah yang berpenghasilan rendah. Keadaan ini disebabkan oleh oleh tungau parasit yang masuk ke dalam kulit untuk bertelur, di mana hal memicu sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan gatal dan ruam.
Kelompok yang paling rentan terkena kudis adalah anak kecil dan lansia, terutama mereka yang tinggal di daerah padat dan miskin, di mana tungau dapat menyebar dari orang ke orang.
11. Skistosomiasis
Skistosomiasis atau schistosomiasis adalah salah satu penyakit tropis yang paling mematikan. Penyakit ini juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami cacat fisik dan kognitif serius akibat infeksi. Anak-anak dengan infeksi berulang sering mengalami anemia atau malnutrisi.
Skistosomiasis lebih umum terjadi pada mereka yang memiliki keterbatasan mendapatkan air bersih. Cacing skistosoma bisa masuk ke dalam tubuh saat penderita berenang, mencuci, atau beraktivitas di air yang sudah terkontaminasi.
Selain itu, cacing bisa bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui permukaan kulit dan menyebar ke organ tubuh lain melalui pembuluh darah.
- Correll, Robyn. 2020. List of Neglected Tropical Diseases. https://www.verywellhealth.com/neglected-tropical-diseases-list-4171834. (Diakses pada 20 April 2021).