Terbit: 30 November 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Gula adalah salah satu bahan makanan yang paling sering kita konsumsi. Tak hanya dijadikan campuran minuman seperti teh atau kopi, gula juga dicampurkan dalam beberapa makanan seperti kue, roti, dan makanan-makanan lainnya. Masalahnya adalah meskipun bisa membuat rasa makanan dan minuman menjadi lebih manis, dalam realitanya terlalu banyak mengonsumsi gula bisa berbahaya bagi kesehatan.

5 Penyakit Ini Dipicu oleh Terlalu Banyak Konsumsi Gula

Dampak Kesehatan Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula

Pakar kesehatan menyebut ada berbagai macam dampak kesehatan yang bisa kita dapatkan jika kita terlalu banyak mengonsumsi gula.

Berikut adalah dampak-dampak kesehatan tersebut.

  1. Bisa Menyebabkan Penyakit Jantung

Pakar kesehatan dr. Frank Hu dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menyebut terlalu banyak mengonsumsi gula ternyata terkait dengan risiko penyakit jantung. Semakin banyak konsumsinya, semakin tinggi risiko terkena penyakit ini.

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam Journal of the American Medical Association, disebutkan bahwa jika 17 sampai 21 persen asupan kalori harian adalah gula tambahan, maka risiko kematian dini akibat penyakit jantung bisa meningkat hingga 38 persen.

Sebenarnya, kaitan antara penyakit jantung dan konsumsi gula tidaklah langsung. Masalahnya adalah gula bisa menyebabkan liver bekerja dengan jauh lebih keras dari sebelumnya. Hal ini akan membuat proses metabolisme mengubah karbohidrat sebagai tumpukan lemak. Penumpukan lemak inilah yang kemudian bisa menyebabkan datangnya penyakit jantung.

Terlalu banyak mengonsumsi gula juga terbukti bisa membuat peradangan dan peningkatan tekanan darah yang termasuk dalam faktor risiko dari penyakit jantung.

  1. Bisa Menyebabkan Obesitas

Pakar kesehatan dari British Dietetic Association (BDA) menyebut konsumsi gula berlebihan terkait dengan peningkatan risiko terkena penyakit kronis. Hal ini disebabkan oleh kadar kalorinya yang cenderung sangat tinggi. Jika sampai asupan kalori berlebihan dan kita kurang gerak, maka berat badan akan naik dan membuat risiko terkena obesitas akan meningkat dengan drastis.

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasi konsumsi gula tambahan maksimal 10 persen dari asupan kalori harian. Jumlahnya sekitar 50 gram saja setiap hari. Masalahnya adalah tanpa disadari, berbagai macam makanan dan minuman yang kita konsumsi memiliki kadar gula yang tinggi.

Sebagai contoh, sekaleng minuman bersoda bisa memiliki 35 gram gula. Terlalu sering mengonsumsinya tentu akan membuat asupan gula menjadi berlebihan.

  1. Bisa Memicu Hiperglikemia

Hiperglikemia adalah kondisi yang membuat kadar gula darah naik dengan drastis akibat asupan makanan atau minuman tinggi gula dengan berlebihan dan masalah pada sensitivitas insulin pada pankreas. Tak hanya bisa menyebabkan datangnya diabetes, hal ini juga bisa memicu komplikasi pada beberapa jenis organ penting tubuh layaknya mata, saraf, ginjal, hingga jantung.

  1. Bisa Menyebabkan Kerusakan Gigi

Gula adalah surga bagi bakteri penyebab datangnya masalah kesehatan di dalam mulut. Jika kita mengonsumsinya dalam jumlah banyak, maka produksi asam di dalam mulut akan meningkat dengan signifikan dan akhirnya membuat jumlah bakteri semakin meningkat. Bakteri-bakteri inilah yang bisa menyebabkan hancurnya email gigi dan meningkatkan risiko terkena masalah gigi berlubang atau gigi sensitif.

  1. Bisa Menyebabkan Alzheimer

Alzheimer adalah salah satu masalah kesehatan yang bisa membuat gangguan memori parah pada lansia. Kondisi ini akan membuat sel-sel otak atau neuron dan persimpangan sinapsis menghilang. Tak hanya membuat pikun, masalah ini bisa membuat penderitanya tak mampu lagi melakukan aktivitas dengan normal.

Asupan gula berlebihan bisa memicu peradangan pada otak dan akhirnya meningkatkan risiko terkena masalah kesehatan ini.

 

Sumber:

  1. Datz, Todd. 2019. Higher consumption of sugary beverages linked with increased risk of mortality.hsph.harvard.edu/news/press-releases/sugary-beverages-linked-with-higher-risk-of-death/. (Diakses pada 30 November 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi