Terbit: 11 October 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Berat badan bisa naik atau turun seiring dengan berjalannya waktu. Kalau berat badan naik dengan signifikan, berarti Anda sering mengalami surplus kalori setiap harinya. Namun, kalau berat badan turun perlahan-lahan, bisa jadi ada defisit kalori setiap hari karena disengaja atau tidak.

7 Jenis Penyakit yang Memicu Penurunan Berat Badan

Penyakit yang Jadi Pemicu Penurun Berat Badan

Kalau berat badan yang Anda miliki mendadak menurun dengan cepat, padahal sedang tidak diet atau dalam program fat loss, berarti sedang ada masalah di tubuh. Biasanya berat badan yang turun drastis dalam 6-12 bulan terakhir merupakan tanda penyakit. Apalagi kalau beratnya turun hingga lebih dari 5% berat total.

Berikut beberapa gangguan atau penyakit penurun berat badan secara abnormal dan cepat:

  1. Hipertiroid

Seseorang yang mengalami hipertiroid akan mengalami metabolisme yang terlalu tinggi. Semua energi yang ada di dalam tubuh akan dibakar hingga habis. Bahkan, kesempatan untuk menimbul cadangan berupa lemak akan susah terjadi. Tubuh akan terus kurus dan akhirnya melemah.

Seseorang dengan kondisi ini tidak mengalami penurunan nafsu makan. Namun, meski makan sebanyak apa pun tidak akan membuat tubuh mengalami penambahan otot dan lemak.

  1. Diabetes tipe 1

Seseorang dengan kondisi diabetes 1 tidak akan bisa menggunakan glukosa untuk energi. Semua glukosa yang masuk akan dibuang oleh ginjal melalui urine. Karena glukosa yang penting tidak bisa digunakan, seseorang tidak akan mendapatkan energi dan otot di tubuhnya akan dikorbankan.

  1. Depresi

Depresi mungkin terlihat tidak memengaruhi tubuh secara fisik. Namun, kondisi ini justru menyebabkan kehilangan nafsu makan yang sangat besar. Seseorang tidak akan mencukupi kebutuhan kalorinya dan menyebabkan otot terus menghilang hingga akhirnya kurus dengan cepat.

  1. Peradangan di usus

Gangguan peradangan pada usus atau sering disebut inflammatory bowel disease (IBD) merupakan peradangan yang disebabkan oleh bakteri. Kondisi ini menyebabkan tubuh berada pada fase katabolik sehingga segala jenis energi yang masuk akan dipakai hingga habis.

Selain membuat tubuh menjadi boros energi, peradangan ini juga menyebabkan seseorang mengalami penurunan nafsu makan. Otot di tubuhnya akan mengendur karena satu per satu akan dihancurkan dan diubah menjadi energi. Penderita IBD akan mengalami diare, sakit perut, dan mengeluarkan feses yang berisi darah.

  1. Gangguan paru kronis

Gangguan paru kronis seperti COPD juga menyebabkan seseorang menjadi kurus mendadak. Seringnya terjadi inflamasi, batuk, dan daya tahan menurun membuat tubuh membutuhkan banyak energi sementara nafsu makan terus anjlok.

  1. Kanker

Salah satu tanda kanker yang paling sering adalah penurunan berat badan yang abnormal. Pada fase awal saja, seseorang akan kehilangan sekitar 5 kg berat badan yang sebagian besar berasal dari otot. Akibat energi yang dimiliki tubuh anjlok, otot akhirnya dihancurkan untuk diubah menjadi energi.

Beberapa jenis kanker yang paling sering menurunkan berat badan adalah kanker pankreas, paru, perut, dan esofagus. Kanker ini akan membuat tubuh kehilangan nafsu makan dan meningkatkan resting energy expenditure (REE).

  1. TB

Tuberculosis atau TB sering menyebabkan penurunan berat badan yang parah. Penderita yang sering sekali batuk juga akan kehilangan nafsu makan yang besar. Hilangnya nafsu makan membuat tubuh jadi sering kekurangan energi.

Selain masalah energi dan nafsu makan, bakteri yang menyebabkan TB juga melemahkan sistem imun pada tubuh. Pelemahan ini akan lebih parah kalau seseorang memiliki leukemia dan diabetes.

Itu dia tujuh penyakit yang bisa memicu penurunan berat badan dengan cepat. Semoga bisa membuat kita semua lebih waspada dengan kondisi kesehatan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi