Terbit: 13 November 2021
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Ada beberapa jenis penyakit kulit pada anjing yang rentan terjadi, seperti kurap, kutu, dan infeksi jamur. Bagi pecinta anjing, pahami jenis penyakit kulit pada anjing agar bisa mencegahnya.

7 Penyakit Kulit pada Anjing dan Cara Mengatasinya

Penyakit Kulit yang Sering Menyerang Anjing

Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan favorit. Banyak yang memeliharanya karena sifat anjing yang jinak, suka bermain, setia sekaligus berani. Menjadi majikannya juga membutuhkan kesabaran dalam perawatan. Terutama menghadapi penyakit kulit pada anjing.

Penyakit kulit pada anjing dapat diakibatkan oleh paparan lingkungan yang tidak bersih, makanan, kuman maupun hewan kecil. Berikut ini adalah 7 penyakit kulit yang sering menyerang anjing peliharaan:

1. Alergi lingkungan

Alergi lingkungan dapat menyebabkan anjing mengalami gatal-gatal, biasanya di wajah, kaki, dada dan perut. simtom ini biasa disebut atopi. Gejalanya hampir sama dengan alergi yang dialami manusia, termasuk mata yang berair dan bersin terus-menerus.

Alergen yang biasa menyerang anjing seperti rumput, debu, serta serbuk sari. Dokter hewan dapat mendiagnosis alergi kulit dari riwayat keluarga anjing, wawancara dengan pemilik, atau melalui tes darah.

Cara mengatasinya adalah dengan menjaga kebersihan rumah dan kandang anjing. Jauhkan anjing dari alergen, beri vitamin, serta makanan yang bergizi khusus anjing. Jika alerginya parah, terkadang anjing harus dibawa ke dokter dan menerima obat-obatan atau suntikan.

2. Alergi makanan

Makanan yang dapat menyebabkan alergi pada anjing misalnya tipe protein tertentu. Telur, daging babi, daging ayam potong atau produk susu. Beberapa anjing bahkan alergi gandum dan beberapa jenis sayur.

Gejalanya berupa gatal-gatal di sekitar wajah, telinga, dan anus dengan ruam kemerahan. Gejala penyakit kulit pada anjing akibat makanan terkadang disertai juga dengan feses yang cair. Seperti halnya alergi makanan pada manusia, mengatasi alergi makanan pada anjing cukup mudah.

Kenali gejala yang timbul setelah dia memakan suatu jenis makanan. Periode pengamatan biasanya berlangsung selama 1-3 hari. Catat dan hindarkan anjing dari makanan tersebut. Paling tidak selama 8-12 minggu.

Untuk memastikan kondisinya, bawa anjing ke dokter hewan. Lalu ganti makanannya dengan makanan anjing yang memiliki label anti alergi.

Baca Juga: 15 Manfaat Memelihara Anjing bagi Kesehatan (No. 7 Tak Disangka)

3. Folliculitis

Folliculitis adalah kondisi dimana folikel atau akar bulu anjing meradang akibat masalah kulit yang diderita anjing, misalnya alergi. Gejala yang tampak adalah adanya luka, benjolan, dan koreng pada permukaan kulit anjing.

Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan sampo khusus. Antibiotik dan obat antibakteri yang dikonsumsi secara oral maupun dioleskan juga dapat membantu menyembuhkan penyakit kulit pada anjing. Segera bawa anjing ke dokter hewan untuk mendapatkan resep obat agar radang yang menyerang tidak menjadi infeksi.

4. Impetigo

Impetigo sering menyerang anak anjing karena kondisi kulitnya yang masih tipis dan rentan. Gejala impetigo pada anjing biasa terlihat di perut, berupa goresan panjang yang dapat berkembang menjadi koreng.

Karena anak anjing masih sangat sensitif, diperlukan penanganan cepat untuk mengatasi impetigo. Biasanya dokter hewan akan memberikan antibiotik serta obat oles. Mandikan anjing dengan sampo khusus dan jaga kebersihan kandangnya.

5. Kurap

Kurap ternyata dapat menyerang anjing juga. Penyakit kulit pada anjing ini disebabkan oleh infeksi jamur. Bentuknya berupa bentol-bentol kecil yang melingkar, gatal, dan kemerahan. Biasanya menyerang kepala, telinga, dan kaki depan anjing.

Kulit anjing akan terlihat meradang dan dapat menyebabkan luka karena bagian yang gatal tersebut sering digaruk anjing. Dokter hewan akan memberikan salep atau obat topikal yang dioleskan pada daerah yang terkena kurap.

6. Infeksi jamur

Infeksi jamur biasa menyerang bagian kulit anjing yang tersembunyi dan hangat hingga sulit dijangkau. Misalnya, infeksi jamur kulit pada lubang telinga, di sela-sela kuku kaki, sela paha, dan perineum anjing. Kulit anjing akan menebal, berubah warna, dan terasa gatal.

Bagian kulit yang terinfeksi jamur akan sering digaruk dan digigit anjing. Jika sudah parah akan mengeluarkan cairan dan berbau tidak sedap. Mandi dengan sampo anjing khusus jamur serta mengoleskan salep khusus adalah penanganan yang diperlukan dalam kondisi ini.

7. Kutu

Kutu menyerang anjing dengan menggigit dan menghisap darahnya. Liur kutu akan masuk ke dalam tubuh anjing melalui gigitan tadi dan menyebabkan gejala iritasi, gatal, kulit kemerahan, dan bentol-bentol. Dalam kondisi parah, bulu anjing juga akan rontok akibat serangan kutu pada kulit.

Kutu sering terdapat di karpet, tempat tidur, atau sofa yang tidak bersih. Bersihkan area-area tersebut secara teratur. Termasuk kandang, kasur, dan selimut anjing. Mandikan anjing dengan sampo khusus antikutu.

Pada umumnya, penyakit kulit pada anjing hanya menyerang jika tidak terawat dengan baik. Selama anjing dimandikan secara teratur, dijaga kebersihan lingkungan dan bulunya, dia akan bebas dari penyakit kulit.

Baca Juga: Memelihara Anjing Bisa Atasi Depresi

Dampak Buruk Penyakit Kulit pada Anjing

Sebagian pemilik anjing membiarkan saja ketika kulit hewan peliharaannya terlihat gatal-gatal atau memerah kulitnya, dengan harapan nanti akan sembuh dengan sendirinya. Sebagian lagi memberikan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Padahal, penyakit kulit yang menyerang anjing dapat memberikan efek negatif baik kepada si hewan kesayangan atau kepada para majikannya.

Berikut ini efek negatif bila membiarkan penyakit kulit pada anjing:

  • Mengakibatkan gejala penyakit kulit yang lebih parah

Beberapa penyakit kulit pada anjing disebabkan oleh infeksi cacing atau bakteri. Jika dibiarkan, hewan peliharaan akan mengalami bulu rontok hingga kehilangan selera makan. Bahkan, luka di kulit yang terus digaruknya bisa mengakibatkan infeksi kulit semakin serius.

  • Dapat menular ke manusia

Anjing, seberapa jinak pun dia, pasti suka membaringkan diri di sofa atau karpet rumah majikan. Kuman dari penyakit kulit yang dideritanya bisa menempel dan menyebar ke majikannya atau semua orang yang hidup bersamanya.

Selain tujuh penyakit kulit pada anjing di atas, ada juga keluhan-keluhan lain yang menyerang kulit si binatang kesayangan. Misalnya, bintik hitam akibat ketidakseimbangan hormon, lupus, ketombe, dan scabies.

Memiliki anjing yang sehat dan lincah tentu akan menyenangkan. Untuk mencegah penyakit kulit pada anjing, selalu perhatikan kondisi tubuh dan kandang hewan kesayangan. Jangan lupa untuk kontrol ke dokter hewan dan lakukan grooming secara teratur agar hewan peliharaan sehat dan lincah.

 

  1. Animal Trust. 2021. 10 of the most common dog skin conditions. https://www.animaltrust.org.uk/blog/dog-skin-allergies/. (Diakses pada 11 November 2021).
  2. Pagliai, Geneva. 2020. Dog Skin Conditions, From Belly Rashes to Scabs and Sores. https://www.petmd.com/dog/centers/nutrition/evr_dg_common-dog-skin-problems. (Diakses pada 11 November 2021).
  3. The Waggin Train. 2021. Dog Dermatology – What You Should Know About Your Dogs Skin. https://www.thewaggintrain.com/services/dogs/dog-skin-problems. (Diakses pada 11 November 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi