Terbit: 4 November 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

DokterSehat.Com- Tidur didefinisikan sebagai keadaan ketidaksadaran dimana seseorang dapat dibangunkan oleh rangsangan. Dalam keadaan ini, otak relatif lebih responsif terhadap rangsangan internal daripada rangsangan eksternal.

Pengetahuan Tentang Tidur – Pentingnya Tidur

Tidur harus dibedakan dari koma. Koma adalah keadaan tak sadar dimana seseorang tidak dapat dirangsang sama sekali. Tidur sangat penting untuk fungsi tubuh normal dan fungsi normal tubuh manusia. Tidur adalah fenomena fisiologis yang rumit yang ilmuwan tidak sepenuhnya mengerti.

Dulu, tidur dianggap sebagai keadaan pasif. Namun, tidur sekarang dikenal sebagai proses dinamis dan otak kita aktif saat tidur. Tidur memengaruhi kesehatan fisik dan mental kita dan sangat penting untuk berfungsinya sistem tubuh kita keseluruhan secara normal, termasuk sistem kekebalan tubuh. Efek tidur pada sistem kekebalan tubuh memengaruhi kemampuan seseorang untuk melawan penyakit dan terkena penyakit.

Aktivitas otak saat tidur dan terjaga adalah hasil dari kekuatan pengaktifan dan penghambat yang berbeda yang dihasilkan di dalam otak. Neurotransmiter (bahan kimia yang terlibat dalam sinyal saraf) mengendalikan apakah seseorang tertidur atau terjaga dengan bekerja pada sel saraf (neuron) di berbagai bagian otak. Neuron yang berada di batang otak menyebabkan tidur dengan menghambat bagian lain otak yang membuat seseorang terjaga.

Pentingnya Tidur

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa tidur diperlukan untuk bertahan hidup. Rentang hidup normal tikus adalah 2 sampai 3 tahun. Namun, tikus yang kurang tidur hanya memiliki umur sekitar 3 minggu. Tikus yang kurang tidur juga memiliki suhu tubuh yang abnormal rendah dan radang pada ekor dan cakar mereka. Luka dapat berkembang karena kerusakan sistem kekebalan tikus.

Pada manusia, telah ditunjukkan bahwa aktivitas metabolisme otak menurun secara signifikan setelah 24 jam terjaga. Kurang tidur berakibat pada penurunan suhu tubuh, penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh yang diukur dengan jumlah sel darah putih (tentara pertahanan tubuh), dan penurunan pelepasan hormon pertumbuhan. Kurang tidur juga bisa menyebabkan peningkatan variabilitas denyut jantung.

Agar sistem saraf kita berfungsi dengan baik, tidur sangat dibutuhkan. Kurang tidur membuat seseorang mengantuk dan tidak bisa berkonsentrasi keesokan harinya. Hal ini juga menyebabkan gangguan memori dan kinerja fisik dan kemampuan mengurangi untuk melakukan perhitungan matematis. Jika kurang tidur terus berlanjut, halusinasi dan perubahan suasana hati bisa terjadi.

Pelepasan hormon pertumbuhan pada anak-anak dan orang dewasa muda terjadi saat tidur nyenyak. Sebagian besar sel tubuh menunjukkan peningkatan produksi dan pemecahan protein yang berkurang selama tidur nyenyak.

Tidur membantu manusia menjaga fungsi emosional dan sosial yang optimal ketika terjaga dengan memberi istirahat saat tidur ke bagian otak yang mengendalikan emosi dan interaksi sosial.

Pengetahuan Tentang Tidur – Halaman Selanjutnya: 1 2 3 4 5 6

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi