Terbit: 31 October 2018 | Diperbarui: 6 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Tingkat pendidikan wanita biasanya terkait dengan kecerdasan atau potensi karier bagi wanita. Tak disangka, tingkat pendidikan ternyata juga bisa berpengaruh besar bagi kondisi kesehatannya, tepatnya dalam hal risiko terkena masalah kolesterol tinggi.

Tingkat Pendidikan Pengaruhi Risiko Kolesterol

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di University of Cambridge dan melibatkan 22.451 partisipan dari Norfolk, Inggris berusia 39 hingga 79 tahun, dihasilkan fakta bahwa wanita yang memiliki gelar sarjana cenderung memiliki kadar kolesterol jahat atau LDL lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang hanya menempuh pendidikan hingga SMA. Sayangnya, belum jelas apa alasan dari rendahnya kadar kolesterol wanita bergelar sarjana ini.

Penelitian yang merupakan bagian dari European Prospective Into Cancer ini memang ditujukan untuk mengetahui risiko kanker dari seseorang. Para peneliti kemudian meminta para partisipan untuk mengisi survey seperti konsumsi alkohol harian hingga indeks massa tubuh. Beberapa faktor seperti status sosial, tingkat pendidikan, hingga wilayah tempat tinggal para partisipan juga diperhitungkan. Hasil dari penelitian ini adalah, wanita yang mengenyam pendidikan hingga universitas cenderung memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah.

Sementara itu, bagi kaum pria, kadar kolesterol tubuh lebih terkait pada kebiasaan melakukan aktivitas fisik. Jika mereka bekerja dengan lebih sering menggunakan aktivitas fisik, maka kadar kolesterol jahat di dalam tubuhnya cenderung lebih rendah. Sementara itu, para pria yang sering duduk di waktu yang lama untuk bekerja seharian cenderung memiliki risiko besar terkena masalah kolesterol tinggi.

“Hasil dari penelitian ini cukup menarik karena ada pengaruh faktor sosioekonomik bagi kondisi kesehatan seseorang, namun, kami masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana hal ini bisa terkait,” ungkap salah satu peneliti, Profesor Kay Tee Khaw.

Profesor Khaw juga menyebutkan bahwa penelitian lanjutan sebaiknya dilakukan dengan memisahkan partisipan pria dan wanita sehingga bisa terlihat perbandingan kadar kolesterolnya dengan lebih jelas.

“Bukan berarti wanita harus mendapatkan pendidikan tinggi agar lebih sehat, namun mendapatkan pendidikan tinggi sepertinya bisa meningkatkan kesadaran tentang gaya hidup yang lebih sehat, khususnya dalam hal aktivitas fisik atau pola makan yang lebih sehat,” lanjut Profesor Khaw.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi