Terbit: 21 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Kopi adalah minuman yang digemari hampir semua kalangan, tetapi berhati-hati bagi penderita tekanan darah tinggi (hipertensi). Hal ini karena kopi memiliki efek pada tekanan darah tubuh. Meski begitu, apakah penderita darah tinggi masih boleh minum kopi? Simak jawabannya di bawah ini. 

Bolehkah Penderita Tekanan Darah Tinggi Minum Kopi? Cek Faktanya

Apakah Penderita Darah Tinggi Boleh Minum Kopi?

Minum kopi berkafein bagi penderita tekanan darah tinggi tergantung anjuran dari dokter soal boleh atau tidaknya, karena dokter akan memberikan keputusan berdasarkan hasil pemeriksaan kondisi kesehatan.

Penting diketahui, kafein dapat meningkatkan tekanan darah tinggi dalam waktu yang singkat, tetapi tidak semua orang yang memiliki hipertensi sensitif terhadap kafein. Jumlah kopi yang diminum seseorang dapat menentukan efeknya pada tekanan darah. 

Sementara itu, sebuah penelitian menyimpulkan bahwa penderita hipertensi harus berhati-hati saat minum kopi, tetapi tidak perlu untuk menghindarinya sama sekali. 

Sebenarnya minum kopi berkafein yang tidak berlebihan aman untuk penderita hipertensi, bahkan secara teratur mengonsumsi kopi tidak akan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi pada orang non-hipertensi.

Tekanan darah tinggi yakni ketika tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg.

Penelitian telah membuktikan bahwa mengonsumsi 2 hingga 4 cangkir kopi (200-300 mg kafein) dalam sehari akan menghasilkan peningkatan rata-rata 8,1 mmHg pada tekanan darah sistolik dan 5,7 mmHg pada tekanan darah diastolik.

Perubahan tekanan darah bersifat tersebut bersifat sementara, dan semuanya akan kembali normal dalam waktu 3 sampai 4 jam. Namun, jika Anda memiliki riwayat hipertensi atau detak jantung tidak teratur, sebaiknya kurangi asupan kafein.

Selain itu, hindari kafein tepat sebelum menjalani aktivitas yang secara alami dapat meningkatkan tekanan darah, seperti olahraga atau aktivitas fisik yang berat.

Apabila Anda ingin mengetahui efek kafein dalam meningkatkan tekanan darah, cobalah perika tekanan darah sebelum minum secangkir kopi dan kemudian periksa sekali lagi 30 hingga 120 menit sesudahnya.

Jika tekanan darah Anda meningkat sekitar 5 sampai 10 poin, itu artinya kemungkinan Anda sensitif terhadap efek peningkatan tekanan darah dari kafein.

Sekiranya Anda berencana mengurangi atau menghindari asupan kafein, sebaiknya lakukan bertahap selama beberapa hari hingga satu minggu. Hal ini untuk mencegah sakit kepala hingga perubahan suasana hati (mood swing) yang merupakan efek dari penarikan kafein.

Semisal Anda ragu untuk mengurangi asupan kafein, konsultasikan ke dokter tentang seberapa banyak asupan kafein yang aman. 

Baca Juga: Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Penyebab, Gejala, Obat, dll

Efek Kopi Berkafein pada Penderita Tekanan Darah Tinggi

Kopi berkafein dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah karena efek vasokonstriksi yang berlangsung singkat. Ini berarti bahwa saat kafein dikonsumsi, arteri mengalami penyempitan, dan kemudian tekanan darah meningkat untuk jangka waktu tertentu.

Sebagian besar orang mengalami lonjakan tekanan darah tinggi dalam waktu 30 menit hingga 1 jam setelah minum minuman berkafein. Perubahan tekanan darah ini bersifat sementara dan biasanya akan kembali normal setelah 3 sampai 4 jam.

Kafein juga dapat meningkatkan tekanan darah dengan memicu kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon adrenalin atau disebut epinefrin. Tubuh Anda akan mengeluarkan hormon adrenalin ketika merasa stres, takut, tertekan, atau senang.

Hormon adrenalin dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan pembuluh darah menyempit, yang kemudian memicu peningkatan tekanan darah.

Baca Juga: 12 Minuman Pengganti Kopi (Rendah Kafein dan Aman bagi Lambung) 

Adakah Alternatif untuk Kafein?

Jika tubuh terasa lemas dan tidak bertenaga karena menghindari kafein, mungkin Anda sudah ketergantungan. Untungnya, Anda masih bisa mendapatkan tambahan energi dari penggunaan alternatif kafein.

Berikut ini beberapa alternatif yang bisa Anda coba, di antaranya:

  • Teh ginseng. Ginseng tidak hanya mengisi kembali energi yang hilang, tetapi juga dapat mempertajam pikiran dan membuat Anda tidak mudah ngantuk. Maka tak heran teh ini sebagai alternatif yang bagus untuk kafein.
  • Teh peppermint. Teh ini juga menyegarkan karena dapat meningkatkan energi, sehingga tidak gampang ngantuk. Minumlah sebelum beraktivitas, terutama di pagi hari.
  • Kopi chicory. Meskipun tidak akan memberi tambahan energi, kopi rendah kafein ini terbuat dari akar chicory yang rasanya mirip kopi biasa. Tidak hanya itu, kopi chicory bisa menjadi pengalih perhatian dari kafein. 
  • Maca. Tanaman herbal yang berasal dari pegunungan andes ini dapat meningkatkan fokus mental. Anda dapat menambahkan beberapa sendok maca ke dalam smoothie.

Nah, itulah penjelasan seputar efek kopi berkafein bagi penderita hipertensi. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2011. Tips to Lower Your Blood Pressure. https://www.hopkinsmedicine.org/international/_downloads/tipsheet_bloodpressure.pdf. (Diakses pada 21 September 2022)
  2. Hill, Ansley. 2018. How Does Coffee Affect Your Blood Pressure?. https://www.healthline.com/nutrition/coffee-and-blood-pressure#short-term-effect. (Diakses pada 21 September 2022)
  3. Lopez-Jimenez, Francisco. 2021. Caffeine: How does it affect blood pressure?. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/expert-answers/blood-pressure/faq-20058543. (Diakses pada 21 September 2022)
  4. Malka, Terez. 2021. Does caffeine raise blood pressure?. https://khealth.com/learn/hypertension/can-caffeine-cause-high-blood-pressure/. (Diakses pada 21 September 2022)
  5. Richards, Louisa. 2020. Does coffee raise blood pressure?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/does-coffee-raise-blood-pressure. (Diakses pada 21 September 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi