Terbit: 5 January 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Konsultasi dengan dokter secara rutin merupakan bagian penting yang harus dilakukan oleh pengidap diabetes untuk memastikan gula darah dalam batas normal. Selain itu, pemeriksaan dengan dokter ini juga memiliki sejumlah manfaat lainnya. Apa saja? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. 

Mengapa Penderita Diabetes Harus Rutin Kontrol ke Dokter?

Alasan Pengidap Diabetes Harus Rutin Konsultasi ke Dokter

Pada umumnya, dokter spesialis endokrin menganjurkan pemeriksaan rutin merupakan bagian penting dari perawatan diabetes. 

Namun, kontrol rutin ke dokter ini masih dianggap sepele oleh orang yang baru menerima diagnosis diabetes.

Berikut ini adalah beberapa alasan tentang penting melakukan kontrol ke dokter secara rutin untuk penderita diabetes, antara lain:

1. Memantau Kesehatan Secara Keseluruhan

Terlalu banyak atau terlalu sedikit gula dalam pembuluh darah dapat menyebabkan masalah dalam tubuh.

Jika tidak diatasi, dalam jangka panjang kondisi ini akan menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh dan membahayakan organ vital. 

Pada pemeriksaan rutin, dokter pada umumnya akan melakukan beberapa tes darah, termasuk HbA1c yang mengukur rata-rata gula darah dalam 3 bulan. 

Selain itu, dokter juga akan mengukur kadar kolesterol dalam darah dan tekanan darah untuk mencegah risiko komplikasi penyakit jantung, seperti serangan jantung dan stroke. Pemeriksaan ini penting karena orang dengan diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung. 

Dengan pemeriksaan rutin, dokter bisa mengetahui kondisi organ tubuh Anda secara lebih menyeluruh. Ketika sudah mengetahuinya, dokter dapat membantu Anda membuat rencana pengobatan yang tepat dan risiko komplikasi bisa diturunkan.

Baca JugaWaspada, Ini 9 Komplikasi Jangka Panjang Akibat Diabetes Tipe 2

2. Menyesuaikan Efek Obat terhadap Gula Darah

Penderita diabetes pada umumnya perlu melakukan perubahan terhadap gaya hidup, termasuk konsumsi obat atau injeksi insulin secara rutin untuk menjaga kadar gula darah tetap normal.

Efek obat atau insulin pada setiap individu pasti berbeda-beda, oleh sebab itu melihat efek obat terhadap tubuh menjadi bagian penting ketika melakukan kontrol rutin dengan dokter. 

Ketika tubuh pasien mengalami masalah terhadap obat yang diberikan, dokter akan mengganti obat atau melakukan penyesuaian dosis agar obat bisa diterima oleh tubuh.

3. Mencegah dan Mengobati Potensi Komplikasi Sedini Mungkin

Banyak penderita diabetes yang meremehkan risiko komplikasi. Penyakit komplikasi diabetes memang tidak menunjukkan gejala yang jelas pada awalnya. 

Pemeriksaan rutin tidak hanya membantu Anda untuk mengontrol diabetes, tetapi juga dapat membantu mendeteksi adanya penyakit komplikasi yang belum menunjukkan gejala. 

Komplikasi yang umum terjadi akibat diabetes, termasuk:

  • Penyakit kardiovaskuler.
  • Kerusakan saraf.
  • Kehilangan penglihatan.
  • Masalah kaki.
  • Masalah ginjal.

Ketika manajemen kontrol gula darah baik, maka risiko komplikasi juga akan rendah.

4. Menerima Arahan tentang Perawatan Diri

Perawatan diabetes memerlukan perubahan pola makan, olahraga, dan gaya hidup. Anda bisa mendapatkan edukasi tentang semua ini ketika berkunjung ke dokter. Selain itu, dokter juga akan memberi tahu cara memeriksa kaki dan mata secara mandiri.

Dokter akan memberitahu Anda untuk menghindari kerusakan kaki serta cara untuk merawatnya, seperti:

  • Menghindari berjalan tanpa alas kaki, baik dalam maupun luar ruangan.
  • Mencuci kaki secara rutin menggunakan sabun dan air hangat.
  • Menghindari kaki basah terlalu lama untuk mencegah infeksi jamur.
  • Melakukan pengamatan rutin pada kaki apakah terdapat luka.

Dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan mata secara berkala untuk melindungi dari kemungkinan kerusakan pembuluh darah atau kehilangan penglihatan. 

Anda sebaiknya segera melakukan konsultasi dengan dokter, apabila mengalami:

  • Pandangan buram.
  • Sensitif terhadap cahaya.
  • Ada bintik hitam pada penglihatan.

Baca Juga: Tips Aman Menjalani Puasa bagi Penderita Diabetes 

Seberapa Sering Kontrol ke Dokter Perlu Dilakukan?

Jumlah frekuensi konsultasi dokter bisa tergantung pada kondisi tubuh setiap individu. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda membicarakan dengan dokter utama yang merawat tentang jadwal kunjungan ini. Namun, berikut adalah jangka waktu yang pada umumnya disarankan:

  • Diabetes yang Terkontrol: Konsultasi Setiap 4-6 Bulan Sekali. 

Seseorang yang hanya konsumsi obat minum tanpa injeksi insulin serta gula darahnya dalam rentang normal tidak perlu sering mengunjungi dokter. 

Penderita diabetes yang memiliki pola makan sehat, tetap olahraga, dan melakukan kontrol rutin terhadap gula darah secara mandiri pada umumnya memiliki kontrol yang bagus terhadap diabetes.

  • Diabetes yang Tidak Terkontrol: Konsultasi Setiap 3 Bulan Sekali

Penderita diabetes yang merasakan energi tubuh rendah, mengalami gejala gula darah tinggi, bahkan gejala komplikasi diabetes (kesemutan atau kebas pada tangan atau kaki) sebaiknya melakukan pemeriksaan rutin lebih sering.

Pada akhirnya, menjalani pola hidup sehat, melakukan pemeriksaan tubuh mandiri, dan melakukan konsultasi ke dokter secara rutin penting dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh Anda.

 

  1. Anonim. Diabetes Control: Why It’s Important. https://www.hopkinsallchildrens.org/Patients-Families/Health-Library/HealthDocNew/Diabetes-Control-Why-It-s-Important. (Diakses pada 4 Januari 2023).
  2. Anonim. 2019. Diabetes Check – Up: 4 Reasons Follow Up Visits Are Important. https://www.sitarambhartia.org/blog/endocrinology/diabetes-check-up/. (Diakses pada 4 Januari 2023).
  3. Doohan, Brittany. 2021. The Right Medical Care Routine for Type 2 Diabetes. https://www.goodrx.com/conditions/diabetes-type-2/doctor-visits-type-2-diabetes. (Diakes pada 4 Januari 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi