Terbit: 18 January 2022 | Diperbarui: 8 May 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Sering dianggap untuk diet, apakah obat pencahar bisa menurunkan berat badan dengan efektif? Yuk, simak penjelasannya tentang obat pencahar untuk diet di bawah ini!

Apakah Obat Pencahar Bisa Menurunkan Berat Badan? Cek Faktanya

Apa Khasiat Obat Pencahar?

Pencahar adalah obat yang digunakan untuk merangsang pergerakan usus besar sehingga kotoran bisa segera dikeluarkan. Singkatnya, pencahar digunakan untuk mengatasi sembelit yang mengganggu.

Cara ini juga kerap dipakai oleh beberapa orang untuk menurunkan berat badan dengan mempercepat pembuangan kotoran.

Jenis Obat Pencahar dan Khasiatnya

Obat pencahar yang beredar di pasaran tersedia berbagai jenis dan fungsinya, berikut penjelasannya:

  • Pencahar stimulan. Pencahar jenis ini bekerja untuk meningkatkan kecepatan dari pergerakan usus agar kotoran bisa segera keluar. Stimulan bisa keras pada tubuh dan dapat menyebabkan kram.
  • Pencahar osmosis. Obat jenis ini menyebabkan usus menahan air dalam jumlah banyak. Akibatnya kotoran jadi lebih lunak dan memudahkan pergerakan usus.
  • Pencahar pembentuk massa. Obat ini menambahkan serat larut ke feses. Serat larut mudah terurai dalam air dan menjadi gel, yang membantu usus besar menahan air. Ini dapat membantu melunakkan feses dan membantu mengeluarkannya lebih mudah.
  • Pencahar saline. Digunakan untuk menarik air ke usus kecil dan mempercepat pergerakan makanan yang sudah diserap sari makanannya.
  • Pencahar lubrikasi. Jenis pencahar ini digunakan untuk melapisi permukaan kotoran agar menjadi lebih licin dan mudah bergerak di dalam usus.
  • Pelunak feses. Jenis obat ini membantu memungkinkan feses menyerap air lebih banyak. Dengan begitu, feses menjadi cukup lunak agar mudah dikeluarkan.

Baca Juga: Susah BAB saat Diet? Yuk, Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Apakah Obat Pencahar Bisa Menurunkan Berat Badan?

Perlu Anda ketahui bahwa diet pencahar tidak bisa menurunkan lemak di dalam tubuh. Mengonsumsi obat pencahar dengan tujuan menurunkan berat badan sebenarnya hanya menurunkan kadar air.

Tubuh memiliki banyak cairan dan menyumbang berat badan yang cukup signifikan selain tulang tentunya.

Mengkonsumsi pencahar akan menyebabkan kadar air di dalam tubuh tertarik dan masuk ke dalam usus. Saat buang air besar (BAB), kemungkinan besar air akan ikut keluar. Dengan begitu, berat badan akan turun secara instan hingga beberapa kilogram.

Namun, kondisi tersebut hanya sementara saja. Apabila minum air putih lagi, kemungkinan besar berat badan akan kembali naik.

Kenaikan berat badan juga terkait penumpukan lemak yang tidak bisa dihilangkan begitu saja dengan mengonsumsi obat pencahar.

Bahaya Obat Pencahar untuk Menurunkan Berat Badan

Menggunakan obat pencahar untuk diet atau penurunan berat badan dalam jangka waktu yang lama, dan ketika tidak membutuhkannya, dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Berikut ini beberapa bahaya diet obat pencahar:

1. Dehidrasi akut

Salah satu fungsi pencahar adalah menyerap air di dalam tubuh dan ikut membuangnya bersama dengan kotoran.

Jika air di dalam tubuh diserap dalam jumlah banyak, kemungkinan besar akan mengalami dehidrasi yang cukup parah. Anda akan menjadi lemas, pusing, dan sulit melakukan apa pun.

Meski penurunan berat badan berjalan instan, cara yang dilakukan sangat tidak sesuai dengan keseimbangan cairan di dalam tubuh. Lebih baik menghindarinya agar komplikasi yang lebih besar tidak muncul.

2. Ketidakseimbangan elektrolit

Elektrolit adalah zat yang sangat bermanfaat untuk tubuh. Sebagian besar elektrolit larut dengan air dan menjalankan fungsinya sesuai dengan kebutuhan dari tubuh.

Apabila air di dalam tubuh terserap ke usus dan akhirnya dikeluarkan bersama feses, kemungkinan besar elektrolit bermanfaat seperti garam, kalium, magnesium, hingga kalsium akan hilang.

Jika keseimbangan elektrolit di dalam tubuh mengalami penurunan, masalah seperti lumpuh, penurunan tenaga, hingga koma dapat terjadi. Untuk itu, jangan menggunakan pencahar secara serampangan.

3. Sembelit dan diare

Menggunakan obat pencahar untuk diet selama lebih dari satu minggu kemungkinan dapat menyebabkan hilangnya tonus otot usus. Karena otot menjadi lemah, kemungkinan mengalami kesulitan BAB.

Meskipun berkhasiat melancarkan BAB, obat pencahar dapat menyebabkan sembelit jangka panjang, tetapi juga dapat menyebabkan diare.

4. Fungsi usus terganggu

Beberapa jenis obat pencahar bisa merangsang otot-otot di usus, membantu mendorong pergerakan feses dalam susu. Menggunakan obat pencahar stimulan terlalu sering dapat menyebabkan ketergantungan.

Sering diet obat pencahar juga berisiko mengiritasi lapisan usus, yang berpotensi membuat orang berisiko mengalami BAB berdarah.

Baca Juga: BAB Keras? Hindari 14 Makanan Penyebab Sembelit Ini

Efek Samping Obat Pencahar yang Cukup Kronis

Selain mengalami dehidrasi hingga gangguan fungsi usus, obat pencahar juga dapat menyebabkan beberapa masalah di bawah ini:

1. Kerusakan sistem pencernaan

Kerusakan ini bisa menyebabkan banyak sekali masalah mulai dari usus, lambung, hingga pankreas. Sistem pencernaan yang rusak akan membuat Anda susah untuk makan dan tubuh tidak mudah menyerap nutrisi yang masuk.

2. Kerusakan hati

Penggunaan obat pencahar yang berlebihan menyebabkan kerusakan pada hati. Hal ini diketahui dari penelitian yang dilakukan pada beberapa pasien.

3. Kerusakan ginjal

Terlalu banyak air yang keluar membuat ginjal mengalami gangguan. Ginjal akan susah sekali menerima pasokan air dalam jumlah banyak sehingga proses penyaringan menjadi bermasalah.

Jadi, apakah obat pencahar bisa menurunkan berat badan? Sebaiknya tidak menggunakan obat pencahar untuk diet. Lakukan cara diet yang sehat dengan membatasi asupan karbohidrat dan gula, konsumsi sayur dan buah, dan olahraga teratur.

 

  1. Anonim. 2021. What to Know About Taking Laxatives to Lose Weight. https://www.webmd.com/diet/taking-laxatives-to-lose-weight. (Diakses pada 14 Januari 2022)
  2. Burgess, Lana. 2019. Are laxatives safe for weight loss?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/325892. (Diakses pada 14 Januari 2022)
  3. Link, Rachael. 2017. Laxatives for Weight Loss: Do They Work and Are They Safe?. https://www.healthline.com/nutrition/laxatives-for-weight-loss. (Diakses pada 14 Januari 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi