DokterSehat.Com- Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dikabarkan tersengat ekor ikan pari ketika berada di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur, pada Sabtu, 3 Februari, 2018.
Kondisi Menag Lukman kini sudah membaik dan masih dalam proses perawatan dokter. Sebelumnya beredar foto Menteri Lukman Hakim Saifuddin terbaring dalam keadaan diinfus. Menag Lukman dirujuk ke Puskesmas Pulau Derawan setelah tersengat ekor ikan pari.
Ikan pari ini diketahui menyukai air hangat dan tidak menyukai kehadiran manusia. Jika manusia tersengat ekor pari akan menyebabkan seseorang mengalami luka yang sangat menyakitkan seperti yang dirasakan Menag Lukman, namun dalam kebanyakan kasus, rasa sakit adalah gejala terbesar.
Selain luka sengatan yang disebabkan oleh pari, seperti mengutip dari National Geographic, racun dari sengatan tersebut menyebabkan rasa sakit yang hebat di sekitar luka. Sangat jarang korban dapat memiliki reaksi alergi terhadap pari, dan hanya segelintir orang yang meninggal.
Sengatan pari berada di tulang belakang di dekat pangkal ekor yang keras dan tajam. Seekor pari memiliki 1 sampai 4 duri di dasar ekor, tergantung jenis spesiesnya. Lapisan seperti kulit yang terselubung di atas tulang belakang pari membungkus kelenjar racun. Tulang belakang terletak pada sepanjang ekor.
Cedera akibat sengatan ikan pari dapat merusak otot atau tendon seseorang selain luka robek atau sengatan. Racun di dalam tulang belakang atau ekor bisa tertinggal di luka. Racun ini terdiri dari banyak zat berbeda yang menyebabkan jaringan terurai dan mati serta menyebabkan rasa sakit yang begitu hebat.
Racun yang terkandung dalam selubung ekor dapat menyebabkan gejala, seperti dikutip dari e-Medicine Health berikut ini:
- Nyeri parah menyebar ke tungkai dan berlangsung hingga 48 jam
- Bengkak di daerah yang terluka
- Perdarahan dari luka
- Perubahan warna pada area luka — dari berwarna kebiruan hingga merah
- Berkeringat
- Tekanan darah rendah
- Pingsan, lemah, pusing
- Salivasi, mual, muntah, diare
- Sakit kepala
- Sesak napas
- Kejang ringan
- Kram otot, nyeri, dan kelumpuhan
- Mengganggu irama detak jantung
- Kematian, meski jarang, telah dilaporkan sengatan ikan pati menyebabkan kehilangan darah.
Untuk mengobati luka sengatan pari, lakukan cara darurat dengan merendam kaki yang tersengat di air panas untuk memecah enzim dalam toksin.
Luka sengatan pari biasanya sangat menyakitkan, penanganan medis pasti dibutuhkan. Mengatasi nyeri, perawatan luka, vaksin tetanus, dan antibiotik adalah perawatan yang paling mungkin dilakukan.
Carilah perawatan medis jika gejala umum, seperti pingsan atau berkeringat. Gejala ini menunjukkan bahwa racun telah diserap.
Jika cedera tidak terasa sakit, namun Anda memerlukan penguat tetanus, maka perlu penanganan medis.
Jika kulit Anda mengalami kemerahan, bengkak, infeksi, segera dapatkan bantuan medis.
Dalam kebanyakan kasus, cedera yang disebabkan ikan pari dilarikan ke unit gawat darurat (UGD) rumah sakit. Jika orang yang terluka dalam keadaan tertekan parah dengan rasa sakit, pendarahan, muntah, dan pingsan, maka anda harus mendatangkan ambulans.
Transportasi dengan ambulans, jika ada, adalah pilihan terbaik sehingga perawatan bisa dimulai dalam perjalanan. Jika ambulans tidak tersedia, bawa dengan mobil. Jika naik perahu menuju ke daratan, teleponlah terlebih dulu untuk mengatur ambulans atau mobil untuk transportasi menuju fasilitas medis.
Penguat tetanus dibutuhkan jika sudah lebih dari 5 tahun sejak penguat tetanus terakhir. Pencegahan tetanus diperlukan jika orang tersebut tidak pernah memiliki vaksinasi tetanus.
Sama seperti manusia, ikan pari juga lebih memilih cuaca yang lebih hangat. Selama bulan-bulan musim dingin, pari biasanya mencari air laut yang lebih hangat.
Sekadar tips bagi orang-orang yang ingin berenang atau bermain di pantai, disarankan berjalan dengan teknik yang disebut “stingray shuffle” yakni berjalan dengan menyeret kaki di sepanjang pasir untuk menakut-nakuti ikan pari. Ikan pari sangat canggung dan hanya menyerang saat dikejutkan atau diinjak.