Terbit: 3 August 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Banyak orang yang lebih mengkhawatirkan tekanan darah tinggi alih-alih tekanan darah rendah. Padahal, dalam realitanya, tekanan darah rendah juga kurang baik bagi kesehatan. Banyak orang yang mengalami gejala tubuh lemas atau bahkan sampai jatuh pingsan akibat hal ini. Sebenarnya, apa saja sih yang bisa menyebabkan masalah tekanan darah rendah?

6 Hal Ini Bisa Menyebabkan Tekanan Darah Rendah

Penyebab tekanan darah rendah

Pakar kesehatan menyebut tekanan darah rendah sebagai hipotensi. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah berada di bawah angka 90/60 mmHg. Akibat tekanan darah rendah, jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh bagian tubuh dengan maksimal.

Banyak nutrisi dan oksigen yang akhirnya tidak mencapai ke berbagai jaringan, organ, dan sistem di dalam tubuh. Hal inilah yang membuat badan terasa lemas dan kurang bertenaga.

Berikut adalah beberapa penyebab masalah tekanan darah rendah yang sebaiknya kita waspadai.

  1. Faktor cuaca

Tak disangka, faktor cuaca ternyata juga bisa menyebabkan tekanan darah rendah. Pakar kesehatan menyebut cuaca yang sangat panas bisa menjadi penyebabnya. Selain itu, jika kita berada dalam kondisi bermalas-malasan atau bersantai, ada kemungkinan tekanan darah akan ikut menurun dan menyebabkan gejala hipotensi.

  1. Mengalami gangguan saraf

Jika kita mengalami gangguan saraf, maka risiko untuk terkena hipotensi juga akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh saraf yang ada pada sekitar pembuluh darah akan mengalami gangguan dan akhirnya membuat fungsinya menurun. Salah satu jenis gangguan saraf yang bisa menyebabkan hal ini adalah Parkinson.

  1. Anemia

Salah satu penyebab lain dari masalah tekanan darah rendah adalah anemia. Banyak orang yang menganggap hal ini sebagai tanda dari masalah kurang darah. Padahal, dalam realitanya masalah ini disebabkan oleh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin.

Masalahnya adalah hemoglobin ini memiliki peran dalam mendistribusikan oksigen dan berbagai nutrisi ke berbagai jaringan dan organ tubuh. Jika sampai mengalami anemia, tentu saja tubuh akan terasa lemas dan urang bertenaga untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

  1. Mengalami efek samping dari beberapa jenis pengobatan

Pakar kesehatan menyebut efek samping dari beberapa jenis terapi pengobatan bisa meningkatkan risiko terkena tekanan darah rendah. Sebagai contoh, obat untuk mengatasi depresi, obat untuk mengatasi hipertensi seperti alpha-blocker atau beta-blocker, hinggaobat ACE inhibitor serta obat diuretik juga bisa menyebabkan efek samping ini.

  1. Mengalami kondisi neutrally mediated hypotension

Kondisi ini muncul akibat berdiri dalam waktu yang terlalu lama. Hal ini akan membuat darah lebih banyak berada di bagian bawah tubuh. Bagian atas tubuh pun kekurangan asupan darah sehingga membuatnya mengalami penurunan tekanan darah dengan signifikan.

  1. Mengalami dehidrasi

Pakar kesehatan menyebut dehidrasi ternyata bisa meningkatkan risiko terkena tekanan darah rendah. Kondisi ini bisa saja dipicu oleh diare, kekurangan asupan air putih, atau sedang berpuasa.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tekanan darah rendah.

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa cara yang bisa kita lakukan demi mengatasi masalah tekanan darah rendah.

Berikut adalah cara-cara tersebut.

  • Mengonsumsi makanan dengan kandungan garam yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh keberadaan natrium yang bisa membantu meningkatkan tekanan darah. Hanya saja, mengingat natrium juga bisa meningkatkan risiko hipertensi, sebaiknya berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.
  • Tidak berdiri terlalu lama. Pastikan untuk lebih aktif bergerak atau setidaknya duduk agar sirkulasi darah tetap lancar.
  • Mencukupi kebutuhan air putih demi menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mencegah dehidrasi.
  • Tidur dengan memakai bantal dan tidak langsung berdiri setelah bangun tidur.
  • Minum kopi. Kandungan kafein di dalam kopi bisa membantu meningkatkan tekanan darah.
  • Tidak lagi mengonsumsi minuman beralkohol.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi