Terbit: 25 June 2019 | Diperbarui: 3 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Normalnya, warna kotoran yang dikeluarkan saat buang air besar adalah cokelat atau kekuningan. Hanya saja, dalam beberapa kasus, warna kotoran ini bisa berbeda. Terkadang bisa menjadi kehitaman, kemerahan, atau bahkan kehijauan. Khusus untuk kotoran dengan warna hijau, apakah hal ini menandakan masalah kesehatan?

5 Pemicu Kotoran BAB Warnanya Hijau

Penyebab kotoran BAB berwarna hijau

Pakar kesehatan menyebut warna dan tekstur kotoran yang dikeluarkan saat buang air besar bisa menandakan kondisi tubuh kita. Jika warnanya hijau, biasanya hal ini disebabkan oleh makanan yang melaju dengan sangat cepat di dalam saluran pencernaan. Hal ini membuat proses pembentukan bilirubin tak sempurna sehingga mempengaruhi warnanya.

Berikut adalah berbagai pemicu dari kotoran berwarna hijau.

  1. Mengonsumsi makanan tertentu

Kebanyakan orang berpikir jika kotoran yang berwarna hijau disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi dengan warna yang sama seperti sayuran dalam jumlah yang banyak. Hal ini ternyata memang benar. Menariknya adalah, jika kita juga mengonsumsi makanan dengan warna lain namun bisa membuat kombinasi warna menjadi hijau, maka kotoran kita juga akan menjadi hijau.

Hal ini berarti, kotoran dengan warna hijau seringkali menandakan bahwa kita telah menerapkan pola makan yang sehat. Kita pun tidak perlu mengkhawatirkannya jika tidak mengalami masalah kesehatan apapun.

  1. Baru saja menjalani operasi empedu

Selain kebiasaan mengonsumsi makanan dengan warna hijau, kotoran dengan warna hijau ternyata juga sering terjadi pada mereka yang baru saja menjalai operasi untuk mengangkat kantung empedu. Hal ini disebabkan oleh empedu di dalam tubuh yang tak lagi mendapatkan tempat untuk menampung enzim empedu sehingga mempengaruhi kondisi pencernaan.

Biasanya, kondisi ini akan berlangsung selama beberapa saat. Saluran pencernaan kemudian akan beradaptasi dan mengendalikan produksi enzim empedu sehingga tidak akan mempengaruhi warna kotoran dengan signifikan. Hanya saja, jika kondisi ini terus berlangsung hingga lebih dari delapan minggu pasca operasi, sebaiknya memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.

  1. Sedang terkena infeksi

Jika kita mengalami infeksi bakteri seperti salmonella, e.coli, hingga bakteri clostridium dan berbagai virus atau parasit, bisa jadi warna kotoran juga akan berubah menjadi kehijauan. Selain itu, infeksi ini juga bisa membuat kita mengalami diare sehingga harus bolak-balik ke toilet demi buang air besar.

Meski pada umumnya akan hilang dengan sendirinya setelah diare juga mereda, pakar kesehatan menyebut diare yang disertai dengan kotoran berwarna kehijauan harus diwaspadai, apalagi jika sampai membuat tubuh lemas dan dehidrasi parah.

  1. Sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu

Terkadang, kotoran yang berubah warna menjadi kehijauan juga disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu, khususnya yang berjenis antibiotik. Hal ini disebabkan oleh kemampuan antibiotik dalam mempengaruhi keseimbangan bakteri di dalam saluran pencernaan. Masalahnya adalah terkadang bakteri baik juga akan ikut mati akibat kinerja dari antibiotik ini sehingga akhirnya mempengaruhi kotoran yang dibentuk oleh pencernaan.

Demi mengatasi efek samping dari antibiotik ini, kita biasanya diminta untuk mengonsumsi makanan atau minuman probiotik layaknya kimchi atau yoghurt demi membantu mengembalikan kondisi pencernaan.

  1. Sedang menjalani program kontrasepsi tertentu

Sebagian orang yang menjalani program kontrasepsi berupa KB suntik berjenis depo provera bisa mengalami gejala masalah pencernaan seperti perut kembung, kenaikan berat badan, hingga berubahnya warna kotoran menjadi kehijauan. Berbagai gejala ini masih belum diketahui penyebabnya.

Hanya saja, khusus untuk gejala terakhir biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah tubuh mulai beradaptasi dengan adanya program kontrasepsi ini sehingga tidak perlu dikhawatirkan dengan berlebihan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi