Terbit: 20 June 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Di Indonesia, banyak perusahaan yang menerapkan sistem shift pada para pekerjanya. Banyak pekerja yang mengaku jika mereka harus bekerja di malam hari dan tetap berada di tempat kerjanya hingga pagi menjelang. Meskipun mereka mengaku jika pada siang hari bisa tertidur dan menggantikan waktu tidur yang hilang di malam hari, penelitian kesehatan menyebutkan tetap saja menganggap para pekerja shift adalah mereka yang memiliki resiko besar terkena berbagai penyakit berbahaya. Bahkan, pakar kesehatan menyebutkan jika pekerja shift adalah mereka yang beresiko tinggi mengalami gangguan fungsi otak layaknya penurunan daya ingat dengan signifikan.

Pekerja Shift Malam Beresiko Mengalami Gangguan Fungsi Otak

Penelitian yang dilakukan dengan interval 1996, 2001, dan 2006 ini melibatkan setidanya 3.000 pekerja di bagian selatan Prancis. Beberapa kelompok responden dengan usia 32, 42, 52, hingga 62 tahun, diketahui memiliki jam kerja shift dimana mereka bisa bekerja di malam hari atau bekerja bergantian pada pagi, sore, atau malam hari. Pada penelitian ini, dipelajari kemampuan otak para pekerja layaknya kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan, daya ingat jangka panjang maupun jangka pendek, hingga kemampuan kognitif secara keseluruhan.

Setelah mempelajari semua data yang masuk, diketahui bahwa mereka yang bekerja dengan sistem shift akan mengalami gangguan jam internal tubuh dan beresiko besar mengalami penyakit berbahaya layaknya kanker atau bahkan penyakit jantung. Namun, untuk kemampuan kognitif otak, diketahui jika mereka yang bekerja di malam hari atau dalam sistem shift akan mengalami penurunan fungsi otak dengan sangat signifikan dalam jangka waktu beberapa tahun saja.

Penelitian ini sendiri ditujukan untuk mempelajari keamanan para pekerja yang bekerja di malam hari, khususnya dalam hal pengawasan medis atau bahkan dalam hal keamanan kerja secara umum. Hal ini dikarenakan para pekerja shift di malam hari memiliki resiko penurunan kognitif otak yang tentu bisa berimbas pada kesalahan kerja yang bisa saja berimbas buruk pada berbagai hal.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi