Terbit: 14 May 2016 | Diperbarui: 24 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pakar kesehatan sudah berkali-kali menyerukan pentingnya mendapatkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas setiap malamnya. Dengan tidur yang berkualitas, kita memberikan kesempatan bagi tubuh kita untuk melakukan “recharge” ulang pada tubuh. Saat tidur inilah berbagai sel-sel tubuh mengalami regenerasi sehingga sel-sel tubuh yangr usak bisa diganti dengan yang lebih baik. Selain itu, berbagai macam racun yang bisa menyebabkan penyakit juga bisa dihilangkan dari tubuh selama kita tertidur. Sayangnya, sebagian besar masyarakat ternyata masih menyepelekan hal ini dan tetap menganggap tidur hanya sebagai pelepas kantuk saja.

Pakar Kesehatan: Sebagian Besar Masyarakat Masih Menyepelekan Kebutuhan Tidur Yang Cukup

Tahukah anda, dari sebuah data yang dikumpulan oleh semacam aplikasi bernama Entrain, diketahui fakta bahwa pola tidur masyarakat dunia mengalami perubahan yang signifikan semenjak tahun 2014. Diketahui jika kebanyakan masyarakat kini tidur dengan waktu yang lebih sedikit. Dari aplikasi ini juga diketahui jika hanya sedikit masyarakat negara-negara tertentu yang masih tidur dengan pola yang sehat, yakni lebih dari enam jam sehari. Negara-negara tersebut adalah Jepang, Belanda, dan tetangga kita, Singapura.

Pakar kesehatan yang melakukan penelitian dengan aplikasi ini, Professor Daniel Forger dari University of Michigan, mengungkapkan jika kini banyak orang yang mengalami konflik pribadi dimana Ia ingin terjaga hingga lebih larut karena ingin menyelesaikan tugas ataupun menonton acara televisi kesayangan yang kini semakin banyak berada pada jam-jam yang larut, namun tubuh sudah sangat mengantuk. Beliau bahkan berkata jika konflik ini adalah masalah krisis tidur yang berlaku secara global di seluruh dunia.

Selain menunjukkan fakta dimana kini masyarakat dunia cenderung tidur dengan waktu lebih singkat, aplikasi ini juga mengungkapkan jika wanita kini rata-rata tidur 30 menit lebih lama dari pria. Sementara itu, mereka yang bekerja di lapangan dan sering terkena sinar matahari akan cenderung jauh lebih cepat tertidur jika dibandingkan dengan mereka yang lebih sering beraktifitas di dalam ruangan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi