Terbit: 20 April 2019 | Diperbarui: 8 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kopi adalah salah satu minuman yang banyak sekali dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia. Bahkan, ada yang menganggap kopi sebagai salah satu minuman utama khususnya saat pagi hari. Kandungan kafein yang ada pada kopi bisa membuat seseorang menjadi lebih semangat meski kemungkinan terjadi overdosis sangat besar.

Overdosis Kafein: Tanda dan Cara Mengatasinya

Kafein dan pengaruhnya pada tubuh

Kafein memiliki pengaruh yang berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang pengaruhnya sangat besar seperti membuat semangat, lebih fokus, dan bisa bekerja dengan konsentrasi tinggi. Namun ada juga yang membuat seseorang jadi malas makan karena kafein bisa menekan nafsu makan secara signifikan.

Bahan kafein ini ada sendiri pada biji-bijian seperti kopi atau daun-daunan tertentu seperti teh. Beberapa makanan yang diproses juga kerap diberi tambahan kafein untuk memberikan efek stimulan pada tubuh. Efek stimulan pada kafein menyebabkan beberapa organ bekerja dengan lebih cepat dari kondisi normal.

Kalau Anda jaran minum kopi lalu mendadak mengonsumsinya dalam jumlah banyak, kemungkinan besar akan mengalami kenaikan detak jantung. Kenaikan detak jantung ini kadang membuat seseorang jadi tidak nyaman. Mereka yang mengalami masalah dengan tekanan darah seperti ada bakat hipertensi, minum kopi akan menjadi perkara yang sangat besar.

Tanda overdosis kafein

Minum kopi dengan dosis yang kecil seperti beberapa teguk atau satu cangkir saja mungkin tidak akan membuat Anda mengalami overdosis. Namun, kalau dalam sekali duduk Anda bisa menghabiskan beberapa gelas kopi, kemungkinan besar tanda overdosis di bawah ini bisa saja muncul.

  • Lebih terjaga dan susah sekali mengantuk. Meski sudah tengah malam sekali pun, Anda tidak akan mengalami lemas dan susah tidur. Kondisi ini tentu akan berbahaya kalau terjadi terus-menerus setiap harinya.
  • Susah beristirahat setiap malam hari. Pikiran masih aktif sehingga kualitas dan kuantitas dari tidur anjlok. Kondisi ini mempengaruhi kondisi tubuh secara menyeluruh termasuk mudah tersinggung dan juga marah.
  • Tubuh akan terasa lebih panas dari sebelumnya. Meski tidak sampai demam, Anda akan merasa ada perubahan yang sangat signifikan pada tubuh.
  • Salah satu efek utama dari kafein adalah sifat diuretik. Cairan yang ada di dalam tubuh akan mudah sekali keluar dalam bentuk urine. Kalau Anda tidak membarengi konsumsi kopi dengan air putih dalam jumlah banyak, kemungkinan tubuh mengalami dehidrasi akan sangat besar.
  • Beberapa orang yang tidak bisa menerima kafein terlalu banyak akan merasa pusing ringan. Kondisi ini biasanya akan hilang dengan sendirinya dengan beristirahat dan banyak minum.
  • Peningkatan kecepatan napas karena Anda merasa susah untuk melakukannya dengan santai. Bahkan, kemungkinan terjadi peningkatan detak jantung akan lebih besar.
  • Tubuh kadang agak bergetar mirip sekali dengan orang yang mengalami tremor.
  • Seperti orang bingung dan susah diajak bicara karena konsentrasinya turun.
  • Merasa tidak enak badan hingga mual dan muntah.

Faktor risiko overdosis kafein

Seseorang dengan kondisi di bawah ini lebih sering mengalami overdosis kafein sehingga pengurangan konsumsi atau penghentian harus dilakukan.

  • Janin yang ada di dalam kandungan ibunya. Janin tidak memiliki ketahanan dengan kafein. Dampaknya, mereka akan menyerap zat itu dalam jumlah banyak dan menjadi lebih aktif di dalam kandungan.
  • Wanita yang sedang menyusui. Kemungkinan besar, kafein akan ikut tersalur ke anaknya sehingga mereka mengalami gangguan termasuk sangat aktif.
  • Anak-anak dan remaja. Mereka disarankan untuk tidak minum kopi karena bisa membuat tubuhnya overdosis. Kafein biasanya hadir di beberapa minuman termasuk soda.
  • Mereka yang memiliki gangguan pada tubuh seperti hipertensi.

Sumber kafein dan rekomendasi dosis

Selama ini kita selalu menganggap kalau kafein hanya ada pada kopi saja. Padahal tidak demikian, ada banyak sekali sumber dari kafein yang tidak kita ketahui dan sering sekali dikonsumsi.  Beberapa makanan dan minuman yang mengandung kafein terdiri dari:

  • Minuman cola
  • Teh hijau
  • Cokelat susu
  • Beberapa minuman berenergi
  • Cokelat hitam
  • Teh hitam
  • Berbagai olahan kopi

Beberapa minuman di atas mungkin Anda sudah mengetahuinya kalau banyak mengandung kafein. Namun, cokelat dan olahannya jarang yang tahu. Kalau Anda mengonsumsi cokelat dalam jumlah banyak, kemungkinan besar juga akan mengalami overdosis kafein.

Dalam satu hari kita hanya boleh mengonsumsi kopi atau sejenisnya hingga kadar kafein yang masuk ke dalam tubuh maksimal 400 mg. Kalau sampai lebih dari ini kemungkinan besar akan terjadi masalah pada tubuh khususnya anak-anak dan remaja yang kerap minum cola dan minuman berenergi untuk olahraga.

Penanganan dan pencegahan overdosis kafein

Seseorang yang mengalami overdosis kafein akan mengalami beberapa masalah pada tubuh seperti lemas, dehidrasi, dan tidak bisa tidur. Kalau Anda mengalami dehidrasi dan membuat tubuh lemas, ada baiknya segera minum air dalam jumlah banyak hingga tubuh lebih baik. Kalau ada pusing, lakukan istirahat sejenak.

Biasanya efek dari kafein ini akan berjalan selama 3-5 jam saja. Setelah itu tubuh akan kembali sehat kembali seperti semula. Kalau rasa pusing dan mual tidak kunjung bisa diatasi dengan mudah, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara terbaik untuk mencegah kafein terlalu banyak masuk ke dalam tubuh adalah dengan membatasi konsumsi sumbernya. Kalau Anda sudah tahu tidak kuat menghabiskan satu cangkir kopi hitam, lebih baik dihindari. Setelah minum kopi bisa dibarengi minum air. Hanya minum kopi decaf yang rendah kafein kalau sedang di kafe atau restoran.

Inilah beberapa ulasan tentang overdosis kafein yang banyak terjadi pada kita semua khususnya anak-anak dan remaja. Mengingat kafein bisa memberikan cukup banyak masalah pada tubuh, ada baiknya kita menghindari konsumsi kopi secara berlebihan atau tidak mengonsumsinya sama sekali. Kalau terpaksa harus minum kopi, ganti jenis decaf yang kandungan kafeinnya sangat rendah. Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk Anda.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi