Terbit: 4 October 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Belakangan ini berita tentang virus zika tidak menggema layaknya beberapa minggu yang lalu. Namun, dalam realitanya, virus ini masih sangat berbahaya bagi banyak orang di berbagai Negara dan bahkan masih berpotensi menular di Negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Otoritas Kesehatan AS bahkan baru-baru ini mengumumkan pernyataan dimana jika sebelumnya hanya kaum wanita yang memiliki potensi bahaya tertular virus ini, maka kini kaum pria juga diyakini bisa tertular virus zika dan harus menunggu setidaknya selama enam bulan sebelum bisa berhubungan intim dengan pasangan andai mereka baru saja mengunjungi daerah yang memiliki virus zika.

Otoritas Kesehatan AS: Pria Juga Bisa Tertular Virus Zika

Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit AS atau CDC mengumumkan rekomendasi bagi pria ini pada hari Jumat, 30 September kemarin setelah menemukan jika virus zika bisa hidup pada air mani pria hingga berbulan-bulan lamanya. Andai pria sudah tidak bisa menahan hasratnya, maka sangat disarankan untuk memakai kondom agar tidak menularkan virus ini ke pasangannya.

Jika selama ini kita mengalami ketakutan akan dampak virus zika bagi bayi yang ada di dalam kandungan karena bisa mengalami penyakit mikrosefali, maka kini orang dewasa juga khawatir akan dampak buruk dari virus ini berupa demam-demam, ruam-ruam, hingga mata yang merah.

Dalam beberapa bulan terakhir, terjadi peningkatan jumlah penderita virus zika yang sangat signifikan di Asia Tenggara, khususnya di Thailand dimana Amerika Serikat bahkan sudah mengeluarkan rekomendasi untuk tidak mengunjungi negeri Gajah Putih tersebut karena alasan adanya virus berbahaya ini. WHO sendiri sudah meminta Negara-negara di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia untuk berperan aktif untuk melakukan pencegahan penularan virus ini mengingat kini hujan sudah cukup sering terjadi dan berpotensi semakin memperparah penularan virus ini, beserta dengan malaria dan demam berdarah, mengingat nyamuk juga menjadi media penularannya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi