Terbit: 12 February 2017 | Diperbarui: 21 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kabar tentang Sulami, manusia kayu dari Sragen, Jawa Tengah ini, menarik perhatian banyak orang setidaknya dalam satu bulan terakhir. Sang wanita yang tubuhnya sudah kaku ini sempat dirawat di Rumah Sakit dr. Moewardi Solo. Tim Dokter dari rumah sakit tersebut sendiri terus melakukan rehabilitasi medis dan menjaga asupan gizinya dengan harapan Sulami bisa hidup dengan mandiri. Namun, menurut kabar terbaru, Sulami harus menunda operasinya karena adanya resiko terkena infeksi.

Operasi Untuk Mengobati Sulami, Manusia Kayu Dari Sragen, Ternyata Harus Ditunda

Sulami sendiri sudah dua pekan dirawat di rumah sakit sejak tanggal 25 Januari silam. Namun, pada hari Selasa, 7 Februari lalu, Ia akhirnya diizinkan untuk pulang ke rumahnya. Selama di rumah sakit, Ia ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam, ahli ortopedi, radiologi, hingga tim dari rehabilitasi medis. Dokter sendiri mendiagnosisnya terkena penyakit ankylosing spondylitis systemic sclerosis dan kombinasi dari diffuse idiophatic skeletal hyperotosis yang disebabkan oleh faktor genetik.

Dokter spesialis ortopedi bernama Rieva Ermawan menyebutkan jika operasi yang diharapkan mamu membuat lutut dan panggul Sulami kembali bisa ditekuk ternyata memiliki resiko tinggi adanya infeksi. Resiko ini disebabkan oleh adanya luka pada bagian bawah kaki yang sebelumnya terjadi karena gatal-gatal yang terus digaruk oleh tongkat kayu yang digunakan untuk membantu Sulami berjalan. Jika operasi ini dipaksakan, dikhawatirkan infeksi ini bisa menular pada luka bekas operasi dan justru akan membuat operasi ini sia-sia karena jaringan lunak penyangga tulang tak akan mampu berfungsi dengan maksimal.

Dr. Rieva juga menyebutkan jika meskipun tertunda, para dokter lebih mengutamakan keselamatan Sulami untuk saat ini. Apalagi Sulami juga sudah terkena penyakit ini selama 20 tahun terakhir sehingga pengobatan juga harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena pengapuran jaringan lunak dan pertumbuhan tulang baru yang membuat tubuhnya kaku, bahkan hingga ke bagian rahangnya, sudah sangat parah.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi