DokterSehat.Com- Obesitas biasanya dikaitkan dengan masalah kesehatan kronis layaknya penyakit jantung, stroke, dan sejenisnya yang berpotensi memicu kematian dini. Hanya saja, penelitian terbaru menunukkan bahwa masalah kesehatan ini juga terkait dengan kerusakan gigi. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Kaitan Antara Obesitas dengan Kerusakan Gigi
Sebenarnya, obesitas dan kerusakan gigi tidak terkait secara langsung. Hal ini berarti, obesitas tidak serta merta langsung memicu kerusakan gigi atau sebaliknya. Kaitan di antara keduanya adalah minuman manis yang memang bisa menyebabkan kedua masalah kesehatan ini.
Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dengan melibatkan data 3.541 orang dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi AS pada 2003-2004, dihasilkan fakta bahwa kebanyakan orang yang mengalami obesitas hobi mengonsumsi minuman manis dan akhirya juga memiliki masalah kerusakan gigi.
Dalam penelitian ini, para peneliti mengecek indeks massa tubuh para pasien, asupan minuman manis setiap hari, dan kondisi giginya.
“Minuman manis seperti minuman bersoda atau jus buah memiliki sifat asam yang bisa menyebabkan kerusakan gigi. Kandungan gula yang tinggi juga terkait erat dengan peningkatan berat badan atau risiko obesitas,” ucap salah satu peneliti yang terlibat, Saoirse O’Toole yang berasal dari King’s College London.
Selain itu, O’Toole juga menyebut minuman manis terkait erat dengan risiko terkena masalah gusi yang juga bisa mempengaruhi risiko terkena penyakit jantung. Padahal, mengalami kelebihan berat badan sudah bisa menyebabkan kenaikan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Melihat fakta ini, O’Toole menyarankan orang dengan masalah kelebihan berat badan untuk berhenti mengonsumsi minuman manis. Hal ini tak hanya akan mencegah kerusakan pada gigi atau setidaknya tidak membuat masalah yang dialami menjadi lebih parah, melainkan juga mencegah datangnya penyakit-penyakit lain yang berbahaya.
Bahaya Obesitas
Pakar kesehatan menyebut ada beberapa masalah kesehatan yang terkait dengan obesitas atau kelebihan berat badan. Berikut adalah masalah-masalah kesehatan tersebut.
-
Bisa Menyebabkan Diabetes Melitus
Pakar kesehatan menyebut 87 persen penderita diabetes mengalami masalah obesitas. Hal ini disebabkan oleh kemampuan obesitas dalam merusak fungsi sel dan hormon insulin yang akhirnya berimbas pada kekacauan kadar gula darah yang menjadi penyebab awal dari diabetes tipe 2.
-
Bisa Meningkatkan Risiko Kanker
Meski masih menjadi perdebatan para pakar kesehatan, ada dugaan bahwa penumpukan lemak di dalam tubuh terkait erat dengan perubahan keseimbangan hormon dan sel-sel tubuh yang berimbas pada meningkatnya risiko perkembangan kanker di beberapa organ seperti payudara, usus, endometrium, ginjal, serta kandung kemih.
-
Bisa Meningkatkan Tekanan Darah
Menumpuknya lemak di dalam tubuh akan memberikan tekanan pada pembuluh darah. Hal ini akan membuat tekanan darah ikut naik dan membuat jantung harus bekerja dengan lebih keras hanya demi mendistribusikan darah ke seluruh bagian tubuh. Masalahnya adalah hal ini juga bisa berimbas pada meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke yang berpotensi mematikan.
-
Bisa Memicu Sleep Apnea
Sleep apnea adalah kondisi kesehatan yang membuat kita mendengkur atau mengalami henti napas saat tidur. Hal ini terkait dengan menumpuknya lemak, khususnya yang ada di sekitar leher atau saluran pernapasan sehingga membuat organ ini sulit untuk melakukan tugasnya dengan baik.
-
Bisa Memicu Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah kondisi yang membuat persendian bisa mengalami peradangan dengan sensasi nyeri dan kaku. Hal ini bisa saja disebabkan oleh tekanan berlebihan pada persendian atau tulang rawan akibat berat badan yang berlebihan atau tumpukan lemak.
Sumber:
- 2019. DRINKING SOFT DRINKS LINKED TO OBESITY, TOOTH WEAR. https://www.247news.africa/lifestyle/drinking-soft-drinks-linked-to-obesity-tooth-wear/387074AN/. (Diakses pada 11 November 2019).