Terbit: 2 April 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Selama ini, statin dikenal sebagai golongan obat yang memiliki efek menurunkan kadar kolesterol darah sehingga rutin digunakan sebagai terapi hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia. Baru-baru ini para ahli penyakit infeksi di Johns Hopkins University School of Medicine menemukan bukti bahwa obat-obatan statin dapat menghemat waktu terapi infeksi tuberkulosis pada tikus. “Apabila hasil yang sama juga didapatkan pada manusia, kita dapat menggunakan statin sebagai tambahan obat-obatan standar untuk terapi tuberkulosis,” ujar penulis Petros Karakousis, M.D.

Obat Kolesterol Statin Bisa Percepat Terapi Penyembuhan TB

Terapi lini pertama untuk tuberkulosis terdiri dari kombinasi empat jenis antibiotik, yang secara teori mampu menghilangkan infeksi dengan pengawasan yang ketat. Namun, terapi ini umumnya membutuhkan waktu enam hingga sembilan bulan, dan minimal 18 bulan pada mereka yang mengalami resistensi obat. Di negara maju, tenaga kesehatan ditugaskan untuk memberikan obat yang diresepkan dan mengawasi pasien minum setiap dosis obat. Sedangkan di negara berkembang, banyak pasien yang menghentikan konsumsi antibiotik secara dini karena merasa sudah sembuh, sehingga menyebabkan penularan tuberkulosis pada komunitas dan meningkatnya resistensi obat.

Obat-obatan baru yang dapat memperpendek durasi terapi masih sangat sedikit jumlahnya dan baru digunakan beberapa tahun terakhir, sehingga Karakousis dan timnya berusaha menemukan jenis obat yang mampu meningkatkan kerja obat lini pertama.

Statin merupakan obat yang sering digunakan untuk menurunkan kolesterol darah dan mencegah terjadinya penyakit jantung. Secara umum, obat ini dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien. Efek sampingnya yang berat, seperti kerusakan liver dan otot pun, sangat jarang terjadi.

Belakangan diketahui bahwa statin mampu mengurangi radang dengan memodulasi sistem kekebalan tubuh. Peneliti pun tertarik untuk menggali kemampuan simvastatin, suatu obat dari golongan statin yang paling populer,  lebih jauh lagi. Walaupun tidak secara langsung membunuh bakteri tuberculosis, ternyata penambahan statin dapat menghentikan pertumbuhan bakteri. Kombinasi statin dan obat standar mampu membunuh bakteri tuberkulosis dengan lebih efisien.

Saat ini, peneliti sedang mempelajari jenis obat statin apa yang paling efektif digunakan sebagai terapi tambahan dalam penanganan infeksi tuberkulosis. Selain jenis dan dosis yang paling efektif, untuk menyatakan suatu jenis obat statin optimal digunakan sebagai terapi, haruslah mempertimbangkan harga dan potensi terjadinya interaksi obat, terutama dengan antiretroviral untuk HIV karena sebagian pasien tuberkulosis menderita HIV dalam waktu bersamaan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi