Terbit: 26 August 2018
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Antasida obat apa? Antasida Doen atau Antasida adalah obat yang berfungsi untuk menetralkan asalm lambung. Umumnya Antasida digunakan untuk mengatasi gejala maag. Antasida dijual bebas di pasaran dan bisa didapatkan tanpa resep dokter. Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya Anda mengetahui terlebih dulu tentang manfaat, dosis, efek samping, dan hal-hal lainnya tentang Antasida berikut ini.

Antasida: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Manfaat Obat Antasida

Antasida secara harfiah berasal dari kata Anta yang berarti Anti dan Sida yang berarti Acid/Asam, jadi secara harfiah Antasida bisa diartikan sebagai anti asam atau anti asam lambung. Antasida memang merupakan obat yang bekerja untuk menetralkan asam lambung. Berikut adalah beberapa kondisi yang biasanya dapat diatasi oleh Antasida:

  • Tingginya asam lambung yang akan menimbulkan gejala seperti mual, sakit perut hingga uluhati, dan juga gangguan pencernaan.
  • Antasida juga meredakan kelebihah gas di perut. Biasanya kelebihan gas di saluran pencernaan akan membuat Anda merasa kembung, begah, dan sering bersendawa.
  • Kemampuan Antasida untuk menurunkan asam lambung juga bisa berguna untuk membantu menyembuhkan tukak lambung (luka pada lambung) dan juga tukak usus dua belas jari. Meskipun begitu Antasida tidak bisa dijadikan obat penyembuh utama dari gangguan ini, hanya sebagai pereda gejalanya saja.

Meskipun Antasida dapat menetralkan asam lambung, tetapi Antasida tidak dapat mencegah produksi asam lambung. Jadi obat yang satu ini bukanlah pilihan yang tepat untuk pencegahan penyakit maag.

Dosis Penggunaan Antasida yang Aman

Antasida tersedia dalam dua bentuk yaitu tablet dan juga sirup. Setiap satu tablet atau satu sendok takar (5 ml) Antasida mengandung 200 mg Aluminium Hidroksida dan 200 mg Magnesium Hidroksida. Antasida sirup biasanya bekerja lebih cepat dibandingkan dengan Antasida tablet. Berikut adalah anjuran dosis Anasida yang bisanya diberikan:

  • Dosis Antasida untuk Dewasa: 1-2 tablet atau 1-2 sendok takar, diberikan 3-4 kali sehari.
  • Dosis Antasida untuk Anak 6-12 tahun: ½-1 tablet atau ½-1 sendok takar, diberikan 3-4 kali sehari.

Petunjuk Penggunaan dan Penyimpanan Antasida

Antasida Doen dikonsumsi kurang lebih satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan, dan juga ketika sebelum tidur. Segera hentikan penggunaan setelah gejala sudah tidak dirasakan lagi. Anda bisa menyimpang Antasida dalam bentuk sirup di lemari es, namun jangan dibekukan. Antasida tablet sebaiknya disimpan di suhu ruangan dan hindari dari sinar matahari langsung, anak-anak, dan juga hewan peliharaan.

Efek Samping Antasida untuk Tubuh

Sama seperti obat lainnya, Antasida juga bisa menimbulkan efek samping jika dikonsumsi dengan cara yang salah atau berlebihan. Berikut adalah beberapa efek samping yang harus diwaspadai akibat penggunaan Antasida yang berlebihan:

  • Gangguan percernaan seperti diare yang diakibatkan oleh tingginya kadar Magnesium.
  • Sebaliknya Antasida juga bisa menyebabkan sembelit akibat tingginya kadar Aluminium.
  • Antasida juga bisa menyebabkan gejala seperti hilang nafsu makan, lemah otot, dan juga kelelahan, akibat dari rendahnya kadar fosfat dalam usus. Menurunnya kadar fosfat adalah karena Alumunium dapat mengikat fosfat.
  • Penggunaan Antasida jangka panjang juga bisa memicu osteoporosis. Hal ini terjadi akrena Alumunium dalam Antasida dapat menurunkan jumlah kalsium dan fosfat falam tulang yang merupakan mineral yang memiliki peran penting dalam kepadatan tulang.

Efek samping lainnya yang cukup berat namun jarang muncul adalah seperti pusing hingga pingsan. Jika teradi efek samping yang cukup berat sebaiknya langsung hentikan penggunaan obat Antasida. Konsultasikanlah dengan dokter agar dapat ditangani lebih lanjut.

Perhatian dan Peringatan Pemakaian Antasida

Berikut adalah hal-hal yang harus menjadi perhatikan dan peringatan Anda sebelum menggunakan obat Antasida:

  • Penggunaan Antasida pada penderita gangguan ginjal, peminum alkohol, dan pasien dalam kondisi dehidrasi tidak dianjurkan. Sebaiknya konsultasikan lebih dulu pada apoteker atau dokter.
  • Penggunaan Antasida pada ibu hamil dan menyusui aman, tapi tetap lebih disarankan untuk konsultasi ke dokter lebih dulu.
  • Penggunaan Antasida bersamaan dengan obat lain seperti Digoxin, Antibiotik Tetrasikiln, Antibiotik Kuinolon, dan Besi, dapat memicu interaksi obat yang dpat mengganggu kinerja obat atau meningkatkan risiko timbulnya efek samping.

Jika dalam waktu 1 minggu kondisi memburuk, segera hentikan penggunaan obat. Jangan gunakan obat lebih dari dua minggu. Jika gejala tidak juga reda dalam kurun waktu tersebut, segera hubungi dokter.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi