DokterSehat.Com – Pengobatan Alzheimer yang paling umum diterapkan adalah dengan memberikan obat Alzheimer. Apa saja jenis obat Alzheimer tersebut? Apakah pemberian obat Alzheimer tersebut merupakan cara mengobati penyakit Alzheimer?

Sebaiknya, Anda menyimak apa saja obat Alzheimer yang ada. Baca terus untuk menggali informasi lebih dalam mengenai beberapa jenis obat Alzheimer.
Adakah Cara Mengobati Penyakit Alzheimer?
Sebenarnya hingga saat ini belum ditemukan cara mengobati penyakit Alzheimer. Hal ini dikarenakan penyakit Alzheimer bersifat idiopatik atau belum diketahui penyebabnya secara pasti.
Pengobatan Alzheimer Terbaik Sampai Saat Ini
Mungkin sebuah pertanyaan terlintas di benak Anda. Jika belum ditemukan cara mengobati penyakit Alzheimer, lantas terapi apa yang sebaiknya dilakukan pada pengobatan Alzheimer?
Para ilmuwan dan tenaga medis telah menerapkan terapi pengobatan Alzheimer dengan menggunakan obat Alzheimer. Obat-obatan Alzheimer tersebut memang belum terbukti menyembuhkan Alzheimer tetapi bisa memperlambat perkembangannya.
Sampai detik ini, pemberian obat Alzheimer dianggap sebagai pengobatan Alzheimer terbaik. Oleh karena itu, kenalilah beberapa jenis obat Alzheimer yang umum digunakan pada pengobatan Alzheimer.
Jenis-Jenis Obat Alzheimer yang Umum Digunakan
Ada beberapa jenis obat yang sudah diterapkan oleh para dokter untuk memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer. Beberapa obat juga bisa meredakan dan memperbaiki gejala Alzheimer.
Berikut ini adalah beberapa jenis obat Alzheimer yang sudah diterapkan:
1. Donepezil Hidroklorida
Beberapa tahun ini, obat golongan inhibitor kolinesterase adalah pengobatan Alzheimer yang banyak dilakukan. Salah satu jenis bahan aktif obat yang termasuk golongan inhibitor kolinesterase adalah Donepezil Hidroklorida.
Obat Alzheimer ini bisa menjadi cara mengobati penyakit Alzheimer yang bersifat simptomatik. Akan tetapi, Anda perlu tahu bahwa penggunaan obat Donepezil Hidroklorida hanyalah bersifat sementara.
-
Indikasi obat Donepezil Hidroklorida
-
Kontraindikasi obat Donepezil Hidroklorida
Obat Alzheimer dengan kandungan Donepezil Hidroklorida tidak bisa digunakan pada ibu hamil dan menyusui. Hal ini dikarenakan efek sampingnya bisa membahayakan janin dan laktasi.
-
Peringatan obat Donepezil Hidroklorida
Penggunaan obat Alzheimer ini harus dilakukan secara hati-hati pada beberapa kasus. Orang yang memiliki masalah medis seperti asma, tukak peptik, gangguan fungsi hati, dan penyakit paru-paru sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter sebelum pemakaian.
-
Manfaat Donepezil Hidroklorida
Obat Donepezil Hidroklorida memiliki manfaat mencegah penurunan kadar asetilkolin dan memperbaiki memori danapraksia. Manfaat obat ini merupakan prinsip kerja penghambat kolinesterase sebagaimana obat Alzheimer lainnya seperti galantamin dan rivastigmin.
-
Dosis Donepezil Hidroklorida
Dosis Donepezil Hidroklorida di awal adalah 5 mg sebanyak satu kali sehari. Minumlah obat menjelang tidur di malam hari. Dosis tersebut bisa ditingkatkan jika dokter menganggap perlu. Peningkatan dosis maksimal adalah 10 mg sehari.
-
Efek Samping Donepezil Hidroklorida
Pemakaian obat Donepezil Hidroklorida bisa menimbulkan beberapa efek samping. Efek samping yang biasa muncul seperti mual, muntah, sakit kepala atau pusing, insomnia, diare, fatigue, kram otot, dan masalah kulit.
2. Galantamin
Obat Alzheimer yang merupakan inhibitor kolinesterase tidak hanya Donepezil Hidroklorida. Galantamin adalah obat yang dipakai pada pengobatan Alzheimer. Namun, Anda perlu tahu bahwa obat Alzheimer berbahan Galantamin hanya bersifat sementara.
Obat Galantamin dijual dengan merk Reminyl. Obat Reminyl memiliki tiga bentuk sediaan, yaitu tablet salut selaput, sirup, dan kapsul pelepasan lambat. Masing-masing bentuk sediaan memiliki kekuatan dosis yang bervariasi.
-
Indikasi obat Galantamin
Penggunaan obat Galantamin bisa dilakukan pada penderita Alzheimer mulai dari tingkat ringan hingga sedang.
-
Kontraindikasi obat Galantamin
Orang yang memiliki gangguan fungsi ginjal berat dan ibu menyusui tidak bisa menggunakan obat Alzheimer yang mengandung Galantamin.
-
Peringatan obat Galantamin
Obat Alzheimer ini harus digunakan secara hati-hati terutama bagi yang memiliki masalah medis. Masalah medis tersebut di antaranya adalah asma, tukak peptik, gangguan fungsi hati, dan penyakit paru-paru.
-
Manfaat Galantamin
Manfaat Galantamin tidak berbeda dengan Donepezil Hidroklorida. Galantamin bermanfaat untuk mencegah enzim acetylcholinesterase mengurai asetilkolin sehingga konsentrasi asetilkolin di otak lebih tinggi dan baik bagi koordinasi antar sel-sel saraf.
-
Dosis Galantamin
Obat Alzheimer dengan kandungan Galantamin memiliki dosis 4 mg sebanyak dua kali dalam sehari sebagai awalan. Setelah penggunaan dosis selama 4 minggu, ada kemungkinan untuk meningkatkan dosis menjadi 8 mg dua kali sehari selama 4 minggu.
-
Efek Samping Galantamin
Efek samping obat Galantamin bisa menyebabkan pusing, rasa kantuk, nyeri perut, mual, muntah, diare, dispepsia, sakit kepala, dan anoreksia. Selain itu, pemakaian Galantamin juga bisa menimbulkan masalah berupa insomnia, bingung, depresi, halusinasi, dan agresif.
3. Rivastigmin
Masih ada satu obat Alzheimer yang tergolong inhibitor kolinesterase selain Donepezil Hidroklorida dan Galantamin. Obat Alzheimer tersebut adlaah Rivastigmin. Obat rivastigmin juga bersifat sementara. Rivastigmin dijual dengan merk Exelon dan bisa berbentuk transdermal atau kapsul.
-
Indikasi obat Rivastigmin
Indikasi penggunaan Rivastigmin adalah untuk penderita penyakit Alzheimer tingkat ringan sampai sedang. Obat Rivastigmin juga bisa diindikasikan untuk penyakit demensia Parkinson.
-
Kontraindikasi obat Rivastigmin
Ibu menyusui tidak boleh menggunakan obat Alzheimer yang mengandung Rivastigmin karena dapat menimbulkan efek negatif terhadap laktasi.
-
Peringatan obat Rivastigmin
Orang-orang yang mengalami tukak duodenum, sindrom sinus, asma, penyakit paru, gangguan fungsi hati dan ginjal perlu menggunakan obat Rivastigmin atas rekomendasi dokter dan di bawah pengawasan dokter.
-
Dosis Rivastigmin
Sebaiknya, obat Rivastigmin diberikan dengan dosis rendah sedari awal dan ditingkatkan sesuai dengan respons dan toleransi pasien. Hal ini dikarenakan obat Rivastigmin yang merupakan penghambat asetil kolinesterase dapat menyebabkan efek kolinergik.
Rivastigmin perlu diberikan dengan dosis sebesar 1,5 mg dua kali sehari di awal. Obat Alzheimer ini perlu ditingkatkan sebesar 1,5 mg dua kali sehari setidaknya 2 minggu menurut respon dan toleransi. Dosis maksimal Rivastigmin adalah 6 mg sebanyak dua kali sehari.
-
Efek Samping Rivastigmin
Efek samping Rivastigmin yang umumnya terjadi adalah pusing, sakit kepala, mengantuk, mual, muntah, diare, dan sakit perut. Rivastigmin juga bisa menimbulkan dispepsia, anoreksia, tremor, astenia, malasia, dan rasa bingung.
4. Memantin Hidroklorida
Berbeda dengan ketiga obat Alzheimer sebelumnya, ada satu obat Alzheimer yang paling sering digunakan tetapi tidak termasuk ke dalam golongan inhibitor kolinesterase. Obat tersebut adalah Memantin Hidroklorida.
Memantin Hidroklorida adalah obat Alzheimer yang tergolong NMDA receptor antagonists (N-methyl-D-aspartate). Obat Memantin Hidroklorida dijual dengan dua merk, yaitu Abixa dan Xatine. Obat abixa tersedia dalam bentuk drops dan tablet salut selaput, sedangkan obat Xatine berupa tablet salut selaput.
-
Indikasi obat Memantin Hidroklorida
Obat Memantin Hidroklorida juga memiliki indikasi penggunaan terhadap penyakit demensia sedang hingga berat seperti pada penyakit Alzheimer.
-
Kontraindikasi obat Memantin Hidroklorida
Obat Alzheimer berbahan aktif Memantin Hidroklorida dikontraindikasikan pada kegiatan menyusui. Ini karena Memantin Hidroklorida bisa memengaruhi komposisi atau jumlah ASI.
-
Peringatan obat Memantin Hidroklorida
Jika Anda adalah ibu hamil maka penggunaan Memantin Hidroklorida tidak boleh tanpa rekomendasi dari dokter. Begitu pun dengan orang yang memiliki riwayat kejang atau gangguan fungsi ginjal.
-
Manfaat Memantin Hidroklorida
Memantin Hidroklorida memiliki cara kerja tertentu sehingga dapat memperlambat perkembangan Alzheimer. Manfaat Memantin Hidroklorida bisa memengaruhi transmisi glutamat sehingga konsentrasi glutamat di otak bisa dikurangi.
-
Dosis Memantin Hidroklorida
Dosis Memantin Hidroklorida untuk awalan adalah 5 mg pada pagi hari dan bisa ditingkatkan sebesar 5 mg setiap minggu. Akan tetapi, dosis maksimal adalah 10 mg dua kali sehari.
-
Efek Samping Memantin Hidroklorida
Obat Alzheimer dengan kandungan Memantin Hidroklorida sering menimbulkan efek samping berupa sakit kepala, pusing, rasa kantuk, dan konstipasi. Ada juga beberapa efek samping Memantin Hidroklorida yang jarang terjadi seperti muntah, rasa bingung, dan halusinasi.
Sumber:
- PIONAS-BPOM: Demensia. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/411-demensia [diakses pada 26 Maret 2019]
- Alzheimer’s Society: Drug treatments for Alzheimer’s disease. https://www.alzheimers.org.uk/about-dementia/treatments/drugs/drug-treatments-alzheimers-disease#content-start [diakses pada 26 Maret 2019]
- WebMD: NMDA Receptor Antagonists and Alzheimer’s. https://www.webmd.com/alzheimers/guide/nmda-receptor-antagonists#1 [diakses pada 26 Maret 2019]