Terbit: 6 May 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Monosit adalah salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi melawan bakteri, virus, dan infeksi lain pada tubuh. Bersamaan dengan jenis sel darah putih lainnya, monosit adalah elemen kunci dari respons kekebalan. Lantas, apa pengaruhnya jika jenis sel darah putih memiliki nilai yang tinggi? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Penyebab Jumlah Monosit Tinggi dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Monosit?

Monosit adalah jenis sel darah putih terbesar pada tubuh, sekitar 2 sampai 10% sel darah putih adalah monosit. Sel ini bertugas melindungi tubuh dari infeksi, virus, jamur, dan protozoa. Selain itu, sel ini juga membunuh mikroorganisme, menelan partikel asing, menghilangkan sel-sel mati, dan meningkatkan respons imun.

Namun, monosit juga dapat terlibat dalam perkembangan penyakit inflamasi seperti arthritis dan aterosklerosis. Perlu diketahui juga, gangguan pada sel ini dapat menyebabkan demam, nyeri, dan pembengkakan.

Jika Anda mengalami salah satu atau lebih gejala, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Monosit tinggi bukanlah kondisi yang bisa ditangani sendiri di rumah.

Tes untuk Mengukur Jumlah Monosit

Tes darah diferensial adalah tes yang untuk mengetahui berapa banyak monosit yang beredar dalam darah. Prosedur ini menentukan tingkat setiap jenis sel darah putih dalam darah, mengetahui beberapa jenis sel darah putih abnormal, atau sel yang belum matang. Anda tidak perlu berpuasa atau melakukan hal-hal khusus sebelum melakukan tes ini.

Setelah darah Anda diambil, pewarna khusus membantu ahli patologi menghitung berbagai jenis sel darah putih dalam sampel darah. Hasil tes ini dapat membantu dokter menentukan diagnosis.

Jumlah Monosit Normal pada Tubuh

Perlu Anda ketahui bahwa sel darah putih hidup dalam keseimbangan yang rumit. Saat jumlah sel yang satu tinggi, yang lain mungkin rendah.

Monosit biasanya merupakan persentase yang cukup kecil dari sel darah putih. Kisaran normal setiap jenis sel darah putih adalah:

  • Monosit: 2 hingga 8 persen.
  • Basofil: 0,5 hingga 1 persen.
  • Eosinofil: 1 sampai 4 persen.
  • Limfosit: 20 hingga 40 persen.
  • Neutrofil: 40 hingga 60 persen.
  • Neutrofil muda: 0 hingga 3 persen.

Jumlah sel darah putih secara keseluruhan cenderung meningkat sebagai respons terhadap:

  • Stres akut.
  • Kelainan darah.
  • Respons imun.
  • Infeksi.
  • Peradangan.

Monosit Tinggi Artinya Apa?

Jumlah monosit yang tinggi atau disebut juga monositosis, sering dikaitkan dengan infeksi kronis atau subakut. Keadaan ini juga dapat dikaitkan dengan beberapa jenis kanker, terutama leukemia. Jumlah monosit tinggi juga dapat terjadi saat Anda baru sembuh dari infeksi akut.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan monositosis antara lain:

  • Endokarditis.
  • Tuberkulosis.
  • Sifilis.
  • peradangan pada kolagen dan persendian.
  • Sarkoidosis.
  • Infeksi protozoa atau riketsia.
  • Pemulihan sumsum tulang.
  • Kelainan darah.

Memiliki terlalu banyak sel ini juga merupakan tanda paling umum dari leukemia mielositik kronis. Ini adalah jenis kanker yang dimulai di sel yang memproduksi darah di sumsum tulang.

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan jumlah monosit tinggi mungkin terkait dengan penyakit kardiovaskular. Deteksi dini terkait pemeriksaan sel ini dapat membantu menilai manajemen kesehatan jantung. Meski begitu, diperlukan lebih banyak penelitian berskala besar untuk mengonfirmasi hal ini.

Peran Monosit Memerangi Infeksi

Sel ini berubah menjadi  makrofag di jaringan kemudian melahap bakteri, virus, dan sel apa pun yang terinfeksi. Dibandingkan dengan specialized immune infantry, makrofag lebih cepat tersedia untuk mengenali dan menyerang ancaman infeksi.

Monosit lain berubah menjadi sel dendritik di jaringan, yang kemudian bekerja dengan sel-T untuk menghadirkan antigen. Sel ini mengumpulkan puing-puing dari pemecahan bakteri, virus, dan bahan asing lainnya, kemudian menyajikannya ke sel-T, sehingga membentuk respons kekebalan terhadap penyerang.

Perawatan Monosit Tinggi

Pada dasarnya, perawatan yang dilakukan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Pada beberapa kasus, dokter mungkin harus melakukan beberapa tes untuk menentukan penyebabnya dengan pasti. Secara umum, perawatan mungkin termasuk:

  • Perawatan untuk infeksi virus biasanya berfokus pada manajemen gejala.
  • Antibiotik dapat mengobati banyak infeksi bakteri, contohnya adalah TBC.
  • Terdapat banyak jenis penyakit parasit yang bisa menyebabkan keadaan ini. Oleh karena itu, Anda memerlukan tes laboratorium untuk menentukan penyebab pasti sebelum obat yang tepat dapat diresepkan.

Sedangkan perawatan untuk kanker darah dapat meliputi:

  • Kemoterapi.
  • Terapi radiasi.
  • Transplantasi sel induk.
  • Terapi suportif.
  • Operasi.

Menurunkan Jumlah Monosit Dalam Darah

Ketika berbicara tentang sel darah putih, Anda harus menjaganya dalam kisaran yang sehat. Jika jumlah sel darah putih terlalu rendah, tubuh akan lebih rentan terhadap penyakit. Jika terlalu tinggi, hal itu menandakan bahwa tubuh sedang melawan sesuatu.

Olahraga teratur merupakan komponen penting untuk kesehatan secara keseluruhan dan menjaga jumlah darah tetap sehat. Terdapat beberapa bukti yang menunjukkan bahwa olahraga dapat membantu meningkatkan fungsi monosit, terutama seiring bertambahnya usia.

Dikarenakan sel ini merespons peradangan, diet antiinflamasi mungkin juga bermanfaat. Makanan yang memiliki sifat anti inflamasi meliputi:

  • Minyak zaitun.
  • Sayuran berdaun hijau.
  • Tomat.
  • Stroberi, blueberry, ceri, dan jeruk.
  • Kacang.
  • Ikan berlemak, seperti salmon, tuna, sarden, dan mackerel.

Sementara itu, hal penting yang juga harus Anda ketahui adalah makanan apa saja yang memicu peradangan. Cobalah untuk membatasi konsumsi:

  • Daging merah dan olahan.
  • Karbohidrat olahan, seperti makanan yang dipanggang, roti putih, dan pasta.
  • Gorengan.
  • Soda dan minuman manis lainnya.
  • Margarin, shortening, dan lemak babi.

Pada akhirnya, monosit bersama dengan jenis sel darah putih lainnya adalah bagian penting dari sistem kekebalan yang membantu melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Jika jumlah sel ini lebih tinggi dari yang seharusnya, dokter akan bekerja sama dengan Anda untuk menemukan penyebabnya dan memulai perawatan apa pun yang mungkin diperlukan.

 

  1. Anonim. 2021. What to Know About High Monocyte Count. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-to-know-about-high-monocyte-count. (Diakses pada 6 Mei 2021).
  2. Pietrangelo, Ann. 2019. What Does It Mean If Your Monocyte Levels Are High?. https://www.healthline.com/health/monocytes-high. (Diakses pada 6 Mei 2021).
  3. Raymaakers, Karen. 2020. How Monocytes Function in the Body. https://www.verywellhealth.com/what-are-monocytes-2252110. (Diakses pada 6 Mei 2021).
  4. Yazdi, Puya. 2021. Monocytes: Normal, High & Low Levels. https://labs.selfdecode.com/blog/monocytes/. (Diakses pada 6 Mei 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi