Terbit: 21 May 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Hipertensi atau darah tinggi adlaah salah satu masalah kesehatan yang cukup banyak menyerang masyarakat Indonesia. Selain menyebabkan penyakit yang lebih serius seperti penyakit jantung atau stroke, ada banyak mitos hipertensi yang salah kaprah. Parahnya, ini bisa membuat penderitanya berisiko terkena kematian dini.

7 Mitos Hipertensi yang Banyak Dipercaya tapi Ternyata Menyesatkan

Mitos Hipertensi yang Menyesatkan dan Banyak Dipercaya

Pakar kesehatan menyebut ada banyak sekali mitos yang terkait dengan hipertensi yang sayangnya tidak selalu benar. Berikut adalah beberapa mitos hipertensi yang berkembang luas di masyarakat:

  1. Hipertensi adalah penyakit keturunan

Banyak orang yang percaya jika memiliki orang tua dengan masalah hipertensi, maka kita juga akan mengalami masalah kesehatan yang sama.

Pakar kesehatan menyebut hipertensi memang bisa terjadi karena faktor keturunan, namun jika kita mau menerapkan gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan, kebiasaan olahraga, dan lain-lain, maka risiko terkena penyakit ini juga bisa ditekan.

Selain itu, kita juga sebaiknya menghindari kebiasaan merokok atau minum alkohol karena hal ini bisa menyebabkan datangnya hipertensi atau gangguan kardiovaskular lainnya.

  1. Mengurangi konsumsi garam bisa mencegah hipertensi

Salah satu penyebab utama tekanan darah tinggi adalah konsumsi garam yang berlebihan.

Masalahnya adalah kebanyakan orang berpikir jika asalkan kita sudah menurunkan pemberian garam pada masakan yang kita buat sendiri, maka hal ini sudah cukup untuk mencegah hipertensi. Padahal, dalam realitanya ada banyak sekali makanan yang memiliki kandungan garam.

Sebagai contoh, biskuit, keripik, atau camilan lainnya memiliki kandungan garam dengan nama Sodium, Natrium, atau Na. Jika kita tidak mengeceknya dengan cermat, maka hal ini sama saja dengan mengonsumsi garam dalam jumlah banyak, bukan?

  1. Garam laut tidak akan menyebabkan hipertensi

Banyak orang yang menganggap garam dapur atau garam meja bisa menyebabkan hipertensi, sementara garam laut tidak akan menyebabkan dampak tersebut.

Pada kenyataannya, garam laut juga bisa menyebabkan dampak yang sama. Hal ini disebabkan oleh kandungan penyusunnya adalah natrium dan klorida yang jika dikonsumsi dengan berlebihan tentu akan menyebabkan kenaikan tekanan darah.

  1. Hipertensi terjadi hanya jika mengalami gejala tertentu

Banyak orang yang percaya mitos hipertensi bisa menyebabkan gejala seperti sakit kepala atau mudah marah. Padahal, dalam realitanya hipertensi tidak memicu gejala yang khas hingga kondisinya cukup parah.

Sebagai informasi, sekitar 1 dari 4 orang dewasa Indonesia menderita hipertensi dan kebanyakan dari mereka tidak mengalami gejala apapun selama bertahun-tahun hingga akhirnya memicu kerusakan pembuluh darah, jantung, dan organ lainnya. Karena alasan inilah hipertensi sering dicap sebagai penyakit pembunuh diam-duam.

Karena alasan inilah pakar kesehatan menyarankan setiap orang untuk rutin memeriksakan tekanan darahnya demi mencegah masalah hipertensi.

  1. Alkohol bisa melindungi jantung

Mitos hipertensi yang berkembang luas berikutnya adalah alkohol bisa melindungi jantung.

Faktanya, memicu kerusakan pada jantung dan pembuluh darah. Bahkan, jika kita rutin mengonsumsinya, risiko untuk terkena hipertensi bisa meningkat dengan signifikan. Mengingat dampak alkohol bagi kesehatan tubuh cukup mengerikan, kita memang sebaiknya menghindari minuman ini.

  1. Penderita hipertensi tidak perlu rutin minum obat

Banyak penderita hipertensi yang hanya minum obat saat tekanan darahnya meningkat saja. Padahal, mereka harus meminumnya secara rutin demi mengendalikan tekanan darahnya. Bahkan, meskipun tekanan darah sedang tidak terlalu tinggi, sebaiknya mereka tetap mengonsumsinya sesuai saran dokter.

  1. Tak perlu mengecek tekanan darah di rumah

Tekanan darah bisa berubah-ubah kapan saja. Bahkan, bisa jadi tekanan darah akan berubah hanya dalam hitungan jam. Karena alasan inilah jika kita memang memiliki alat pengukur tensi darah, tak perlu ragu untuk menggunakannya di rumah.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi