Terbit: 27 June 2019
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Setiap orang tentunya pernah mengalami mimpi buruk. Seperti mimpi pada umumnya, mimpi buruk dapat terjadi secara spontan dan bisa jadi tidak menandakan apapun. Namun apabila mimpi buruk terjadi secara berulang dan mengganggu, maka kondisi ini bisa saja menandakan adanya gangguan mimpi buruk atau nightmare disorder.

Mimpi Buruk, Apa Penyebab dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Apa Itu Gangguan Mimpi Buruk?

Mimpi buruk adalah mimpi yang mengganggu dan dapat menimbulkan perasaan negatif seperti cemas dan takut. Kecemasan dan ketakutan yang dirasakan bisa sangat besar bahkan hingga membangunkan Anda dari tidur.

Mimpi buruk lebih sering terjadi pada anak-anak, namun umumnya mimpi buruk akan berkurang seiring dengan perkembangan anak. Mimpi buruk juga dapat dimiliki orang dewasa, meskipun cenderung lebih jarang.

Mimpi buruk pada dasarnya tidak selalu perlu dikhawatirkan, namun jika mimpi buruk sering terjadi, mengganggu tidur, menyebabkan kesusahan, membuat seseorang takut untuk tidur, dan memberikan efek negatif pada kehidupan di siang hari, maka hal ini tidak dapat dianggap mimpi buruk biasa dan dapat dikategorikan sebagai gangguan mimpi buruk.

Sebenarnya jumlah orang dewasa yang mengalami mimpi buruk adalah sekitar 50% dari populasi, namun hanya sekitar 2-8% populasi orang dewasa mengalami gangguan mimpi buruk ini. Penyebab dan intensitas mimpi yang dialami setiap orang dapat berbeda-beda.

Penyebab Mimpi Buruk

Penyebab mimpi buruk sangat beragam. Berikut adalah penyebab mimpi buruk yang umum pada orang dewasa:

1. Stres dan gangguan kecemasan

Stres dan gangguan kecemasan merupakan penyebab mimpi buruk yang paling umum. Ketika stres, seseorang kesulitan untuk menyalurkannya dengan cara yang produktif, sehingga tubuh berusaha untuk mengatasi perasaan tersebut dan terbentuklah mimpi buruk.

2. PTSD (post-traumatic stress disorder)

Penyebab mimpi buruk yang umum selanjutnya adalah PTSD atau post-traumatic stress disorder.

Sekitar 71% seseorang dengan PTSD mengalami mimpi buruk. Mimpi yang terjadi umumnya menggambarkan peristiwa traumatis yang terjadi di masa lalu. Mimpi buruk pada penderita PTSD dapat memperburuk gejala atau bahkan menyebabkan depresi.

3. Pengaruh obat-obatan

Beberapa jenis obat dapat menyebabkan efek samping yang dapat menjadi pemicu mimpi buruk.

Jenis obat yang dapat menyebabkan mimpi buruk antara lain adalah seperti antidepresan, obat tekanan darah, dan beberapa jenis obat lainnya. Sebuah studi menunjukkan bahwa obat-obatan paling umum penyebab mimpi buruk meliputi obat penenang, amfetamin, dan beta blocker.

4. Berhenti konsumsi obat atau alkohol

Penggunaan obat tertentu seperti obat tidur atau alkohol dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kecanduan.

Ketika berhenti mengonsumsinya, maka tubuh akan memberikan berbagai macam reaksi. Salah satu yang mungkin terjadi adalah mimpi buruk yang berulang.

5. Kondisi medis tertentu

Beberapa kondisi yang dapat memengaruhi tidur juga bisa menjadi penyebab mimpi buruk.

Kondisi tersebut termasuk sleep apnea yang ditandai dengan gangguan pernapasan saat tidur. Kondisi lainnya adalah seperti narkolepsi yang merupakan kelainan saraf yang menyebabkan kantuk parah di siang hari, kelumpuhan tidur, dan halusinasi.

6. Makan sebelum tidur

Kebiasan makan tertentu juga dapat menjadi penyebab mimpi buruk.

Makanan dengan karbohidrat tinggi yang dikonsumsi larut malam dapat meningkatkan aktivitas otak dan metabolisme tubuh sehingga dapat memicu mimpi buruk. Selain itu menurut Carol Wasserman, seorang pakar kesehatan holistik di New York, konsumsi makanan yang tanpa kita sadari menyebabkan kita alergi juga dapat membuat kita mimpi buruk.

7. Menonton film atau membaca buku yang seram

Kebiasaan lain yang mungkin menyebabkan mimpi buruk adalah seperti menonton film atau membaca buku seram sebelum tidur.

Kondisi ini umumnya terjadi pada anak-anak yang memiliki imajinasi yang cukup tinggi. Sebagian orang dewasa juga dapat mengalami hal ini. Namun biasanya orang dewasa sudah cukup mengerti hal tersebut dapat memicu dirinya mengalami mimpi buruk sehingga cenderung menghindarinya.

Gejala Mimpi Buruk

Mimpi buruk paling sering terjadi di paruh kedua malam. Mimpi ini dapat terjadi sekali atau bahkan berkali-kali dalam satu malam. Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan mimpi disebut sebagai mimpi buruk:

  • Mimpi tampak begitu jelas, nyata, dan sangat mengganggu.
  • Alur mimpi biasanya terkait dengan ancaman terhadap keselamatan atau kelangsungan hidup Anda atau terkait dengan tema lain yang sama mengganggunya.
  • Mimpi tersebut dapat membangunkan Anda.
  • Muncul perasaan takut, cemas, marah, sedih, atau bahkan jijik akibat mimpi tersebut.
  • Anda dapat mengingat mimpi secara detail setelah terbangun.
  • Mimpi tersebut membuat Anda tidak ingin atau kesulitan untuk tidur kembali.
  • Mimpi tersebut membuat Anda berkeringat dan kesulitan untuk tidur kembali.

Cara Mengatasi Mimpi Buruk

Cara mengatasi mimpi buruk berbeda-beda, menyesuaikan dengan penyebabnya. Berikut adalah langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi mimpi buruk:

  • Jika mimpi buruk disebabkan oleh faktor seperti kebiasaan makan, menonton film seram, atau membaca cerita seram, maka penangkal mimpi buruk terbaik adalah dengan menghindari pemicunya tersebut.
  • Mimpi buruk yang disebabkan oleh pengaruh penggunaan obat tertentu dapat diatasi dengan cara mengurangi dosis obat yang digunakan. Diskusikan dengan dokter Anda tentang perubahan dosis ini.
  • Sleep apnea dapat diatasi dengan cara penggunaan mesin pernapasan, obat-obatan, perubahan gaya hidup, hingga operasi.
  • Narkolepsi dapat diatasi dengan cara menggunakan obat jangka panjang seperti obat stimulan dan antidepresan.
  • Kondisi seperti PTSD, stres, dan gangguan kecemasan dapat ditangani dengan menggunakan psikoterapi yang dipadukan dengan obat-obatan.

Jika Anda mengalami mimpi buruk dengan gejala seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 

 

Sumber:

  1. Nightmares – https://www.psychologytoday.com/intl/conditions/nightmares diakses 27 Maret 2019
  2. Nightmares in Adults – https://www.webmd.com/sleep-disorders/guide/nightmares-in-adults#2 diakses 27 Maret 2019
  3. Nightmare disorder – https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nightmare-disorder/symptoms-causes/syc-20353515 diakses 27 Maret 2019
  4. Why Do We Have Recurring Nightmares? – https://www.healthline.com/health/healthy-sleep/recurring-nightmares diakses 27 Maret 2019
  5. A Bad Dream Is More Than Just A Dream: The Science Of Nightmares – https://www.medicaldaily.com/bad-dream-more-just-dream-science-nightmares-327586 diakses 27 Maret 2019

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi