Terbit: 20 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Rowdy Burton terlahir dengan kelainan langka bernama sacral agenesis. Kondisi ini membuat kedua kakinya harus diamputasi saat usianya baru 3 tahun. Hal ini berarti, hampir seumur hidupnya, Rowdy harus hidup hanya dengan bagian atas tubuhnya.

Meski Tubuhnya Hanya Separuh, Pria Ini Bisa Hidup Normal

Photo Source: Bob Miller / Barcroft Images

Dilansir dari Metro, meskipun nasibnya terlihat mengenaskan, Rowdy justru tidak mengalami kesulitan sama sekali dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sebagaimana orang biasa, Rowdy bahkan rajin bermain tenis atau bermain skateboard!

Dalam sebuah wawancara, Rowdy berkata bahwa jika sampai kedua kakinya tak diamputasi, maka Ia justru akan terbebani dengan tubuh bagian bawah yang tak bisa difungsikan. Ia juga mengaku merasa kesulitan jika harus memakai tongkat atau kursi roda. Beruntung, karena proses amputasi ini dilakukan di usia yang sangat muda, Ia bisa belajar untuk beradaptasi lebih baik dengan kondisi tubuhnya.

Hanya saja, Rowdy juga harus menggunakan kantong kolostomi yang membantunya membuang berbagai kotoran dalam tubuhnya. Hal inilah yang membuatnya kesulitan untuk mendapatkan kepercayaan diri saat mencari pasangan.

Saat ditanya apakah dirinya pernah menjadi korban perundungan. Rowdy berkata bahwa saat kecil, beberapa anak memang sempat mengejeknya. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, orang-orang di sekitarnya menjadi semakin dewasa dan justru mendukungnya. Ia pun tidak begitu mempermasalahkannya. Yang lucu adalah, sebagian temannya terkadang bahkan lupa jika Ia tidak memiliki kaki dan hal ini justru membuat Rowdy senang.

Terdapat satu cita-cita yang sepertinya tidak akan mampu diraih oleh Rowdy, yakni melihat luar angkasa. Hal ini disebabkan oleh beratnya persyaratan menjadi seorang astronot. Namun, jika memang memungkinkan, Ia sangat ingin pergi ke luar angkasa sebelum meninggal.

Semoga Rowdy bisa menggapai cita-citanya ya?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi