Terbit: 11 March 2017 | Diperbarui: 18 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Banyak orang yang memilih untuk segera menutup luka dengan kain kasa dengan tujuan bisa membantu mempercepat penyembuhannya. Dengan adanya kain kasa ini, diharapkan luka tidak akan terkena berbagai benda atau bahkan bakteri dari luar yang bisa memperlambat penyembuhan atau bahkan memicu infeksi. Namun, menurut pakar kesehatan, penggunaan kain kasa pada luka sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Menurut Pakar Kesehatan, Menutup Luka Dengan Kasa Sebaiknya Tidak Dilakukan

Pakar kesehatan spesialis luka bernama dr. Adisaputra menyebutkan bahwa anggapan bahwa kain kasa bisa membantu mempercepat penyembuhan luka tidak benar adanya. Justru, penggunaan kain kasa kurang efektif dalam membantu proses penyembuhan dan kain kasa ini justru bisa menjadi media bagi bakteri untuk menginfeksi luka tersebut. Menurut dr. Adi, telah ada penelitian yang menyebutkan bahwa bakteri ternyata mampu menembus 64 lapis kain kasa. Hal ini membuktikan bahwa kain kasa kurang bisa memberikan perlindungan bagi luka, bukan?

Banyak orang yang berpikir jika dengan adanya kain kasa, maka luka akan menjadi lebih cepat kering dan kemudian sembuh. Memang, kain kasa bisa membuat luka cepat kering, namun, luka sebenarnya lebih membutuhkan kondisi yang lembab untuk menumbuhkan jaringan baru pada kulit yang bisa menutup luka.

Lantas, apakah hal ini berarti ada baiknya kita membiarkan saja luka tetap terbuka hingga mengering dan sembuh dengan sendirinya? Dr. Adi menyebutkan jika luka tetaplah harus ditutup agar tidak terkena paparan bakteri yang bisa memicu infeksi. Namun, alih-alih menggunakan kain kasa, dr. Adi menyarankan penutup luka lainnya yang jauh lebih modern, lebih aman, dan lebih mampu menjaga kelembapan pada luka agar bisa cepat sembuh. Sebagai contoh, kita bisa menggunakan foam dressing yang mampu menyerap cairan dengan maksimal sehingga luka pun terjaga kelembapannya sekaligus mencegah kontaminasi bakteri penyebab infeksi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi