Terbit: 8 August 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Banyak pakar kesehatan yang menyayangkan perkembangan teknologi cenderung membuat banyak orang menjadi semakin tidak sehat jika dibandingkan dengan sebelumnya. Sebagai contoh, kini banyak orang yang cenderung semakin mudah mengalami masalah berat badan jika dibandingkan dengan sebelumnya. Penyebabnya? Kini orang menjadi semakin tidak banyak bergerak untuk menikmati acara televisi atau memakai gadget. Karena alasan inilah banyak pakar kesehatan menyebutkan jika kita ingin menurunkan berat badan, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi waktu menonton televisi.

Mengurangi Menonton Televisi Bisa Membuat Tubuh Lebih Ramping

Institut Nasional Kesehatan Inggris atau NICE memberikan beberapa rekomendasi bagi masyarakat yang ingin melawan masalah obesitas atau menurunkan berat badan. Dari beberapa rekomendasi yang dikeluarkan, diantaranya adalah membatasi konsumsi makanan cepat saji, mulai menghindari makanan dan minuman yang memiliki gula tambahan, dan bagi anak-anak dan orang dewasa, sebaiknya mulai menerapkan hari bebas televisi sekali dalam seminggu dan dalam sehari sebaiknya dibatasi hanya diperbolehkan dua jam saja menonton televisi.

Pakar kesehatan yang merupakan direktur Pusat Kesehatan Masyarakat NICE, Professor Mike Kelly, menyebutkan jika di Inggris saja dalam 10 tahun terakhir telah terjadi peningkatan kasus obesitas hingga dua kali lipat sehingga praktisi kesehatan pun semakin giat mengkampanyekan program diet sehat dan rutin melakukan aktivitas fisik. Tak hanya bagi mereka yang mengalami masalah berat badan, mereka yang memiliki berat badan normal juga sebaiknya ikut melakukan hal ini.

Selain itu, Mike Kelly juga menyarankan masyarakat untuk semakin bijak dalam membatasi waktu menonton televisi mengingat hal ini ikut berperan besar dalam membuat masalah obesitas. Selain itu, konsumsi minuman alkohol juga sebaiknya mulai dibatasi demi menjaga berat badan tetap ideal.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi