Terbit: 24 January 2019 | Diperbarui: 7 October 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Makanan pedas hampir selalu menantang dan menggoda untuk dinikmati. Memang tidak semua orang menyukai sensasi pedas, tapi bagi para pecinta pedas, makanan tanpa sensasi pedas bisa dianggap hambar dan membosankan. Padahal di balik kelezatannya, terdapat bahaya makan pedas yang mengintai Anda!

7 Bahaya Makan Pedas bagi Kesehatan, Sebabkan Diare hingga Insomnia

Bahaya Makan Pedas

Banyak orang yang percaya bahwa makanan pedas memiliki manfaat seperti mempercepat metabolisme tubuh, antiinflamasi, melawan bakteri dan sel kanker, hingga membuat panjang umur. Hal ini bisa saja terjadi mengingat sumber makanan pedas seperti cabai dan rempah lainnya memang memiliki beberapa kandungan yang baik untuk tubuh.

Manfaatnya memang banyak, tapi konsumsi makanan yang terlalu pedas dan terlalu sering juga bisa berbahaya bagi tubuh. Berikut adalah bahaya sering makan pedas yang harus diwaspadai:

1. Diare

Bahaya makan pedas yang pertama adalah dapat menyebabkan diare. Toleransi setiap orang terhadap sensasi pedas berbeda-beda. Ada yang bisa mengonsumsi makanan sangat pedas dan tidak terkena diare, namun ada juga yang mengonsumsi makanan yang sama dan dengan mudah terkena diare.

Cabai memiliki kandungan capsaicin yang berpotensi untuk menimbulkan rasa terbakar. Ini lah yang menyebabkan kita merasakan sensasi panas di tangan ketika menyentuh cabai. Sebenarnya sensasi pedas tidak melukai sistem pencernaan secara langsung, melainkan memicu serabut saraf yang pada akhirnya memicu sensasi lainnya, termasuk pergerakan usus yang menjadi semakin cepat dan menyebabkan diare.

2. Gastritis akut

Gastritis atau yang dikenal juga dengan maag adalah kondisi meradangnya mukosa lambung. Maag ditandai dengan gejala seperti sakit perut, mual, muntah, sendawa, hingga kehilangan nafsu makan.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, makanan pedas akan menicu saraf tertentu untuk bereaksi, termasuk menghasilkan rasa nyeri. Jika makanan pedas lebih banyak dan lebih sering dikonsumsi, maka rasa nyeri akibat peradangan pada mukosa lambung juga dapat semakin memburuk.

3. Meningkatkan gejala GERD

Makan pedas pada dasarnya tidak secara langsung dapat menyebabkan GERD atau yang biasa dikenal dengan penyakti asam lambung. Bahaya makan pedas sebenarnya adalah dapat memperburuk gejala penyakit asam lambung.

Makanan pedas dapat menyebabkan refluks asam, yaitu kondisi naiknya asam lambung hingga ke esofagus. Kondisi ini merupakan salah satu gejala GERD. Refluks asam dapat menyebabkan nyeri dan sensasi panas pada dada.

4. Memperburuk tukak saluran pencernaan

Bahaya makan pedas selanjutnya adalah dapat memperburuk kondisi tukak saluran pencernaan. Tukak saluran pencernaan adalah luka yang terjadi pada lapisan usus kecil, lambung, hingga esofafus. Penyebab tukak saluran pencernaan yang paling umum adalah karena efek samping obat atau akibat infeksi bakteri H. Pylori.

Gejala tukak lambung meliputi rasa nyeri pada perut bagian atas atau dada, gangguan pencernaan, produksi gas berlebihan, mual, dan muntah. Penderita tukak saluran pencernaan atau yang memiliki riwayat tukak saluran pencernaan sebaiknya tidak mengonsumsi makanan pedas.

5. Menurunkan sensitivitas lidah

Menurunnya sensitivitas lidah juga bisa merupakan bahaya sering makan pedas. Setelah mencoba makanan dengan tingkat pedas tertentu, lidah mungkin akan menginginkan makanan yang lebih pedas lagi. Padahal, semakin pedas makanan, maka akan semakin menyebabkan luka yang lebih para di lidah.

Jika kebiasaan ini dibiarkan, bukan tidak mungkin sensitivitas lidah terhadap rasa akan berkurang. Perlu diketahui bahwa pedas bukan termasuk ke dalam rasa, melainkan sebuah sensasi. Kerusakan lidah akibat sensasi pedas ini bisa terjadi pada seluruh lidah dan menurunkan sensitivitas kita terhadap rasa manis, asam, asin, gurih, dan pahit.

6. Menurunkan nafsu makan

Banyak yang berpendapat bahwa makanan pedas cocok untuk menurunkan berat badan. Hal ini mungkin ada benarnya karena makanan pedas memang dapat menekan nafsu makan. Jika konsumsinya terlalu berlebihan tentunya tidak akan baik karena dapat menimbulkan hilangnya nafsu makan secara berlebihan juga.

7. Insomnia

Makanan pedas juga bisa menyababkan insomnia. Bahaya makan pedas yang satu ini sering dikaitkan dengan kemampuan makanan pedas untuk meningkatkan suhu tubuh. Makanan pedas dapat meningkatkan waktu terjaga dan sleep onset latency yang merupakan waktu antara bangun penuh hingga tertidur

Apakah Efek Makanan Pedas bagi Wanita dan Pria Berbeda?

Pada dasarnya efek makan pedas bagi wanita dan pria sama saja, seperti yang sudah disebutkan di atas. Selain bahaya makan pedas di atas, banyak juga yang menyebutkan bahwa makanan pedas dapat menurunkan kesuburan wanita, namun hal tersebut hanya merupakan mitos belaka. Jadi makanan pedas sebenarnya tidak dilarang dikonsumsi oleh wanita yang sedang mempersiapkan kehamilan.

Di sisi lain, terdapat beberapa wanita juga yang bertanya-tanya apakah makanan pedas dapat berpengaruh pada kehamilan. Makanan pedas pada dasarnya relatif aman untuk ibu hamil. Namun sayangnya memang beberapa ibu hamil merasakan masalah pencernaan selama masa kehamilan sehingga disarankan untuk menghindari makanan pedas.

Jadi, Seberapa Sering Kita Boleh Makan Pedas?

Ya, makanan pedas boleh dikonsumsi asalkan tidak berlebihan dan tidak terlalu sering. Jika ingin terhindar dari berbagai bahaya makan pedas, sebaiknya cukup konsumsi makanan pedas 2-3 kali per minggu, tidak lebih. Selain itu, tidak perlu tergoda untuk mencoba makanan dengan sensasi pedas yang semakin tinggi.

Anda juga perlu mengenali tubuh Anda sendiri. Jika memiliki riwayat kondisi pencernaan seperti yang sudah disebutkan di atas, maka sebaiknya menghindari makanan yang terlalu pedas. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa toleransi setiap orang terhadap sensasi pedas berbeda.

Ketika makanan pedas dapat ditoleransi di lidah, belum tentu bagian pencernaan lainnya dapat mentoleransi. Maka dari itu, kuat atau tidaknya lidah Anda terhadap rasa pedas tidak dapat dijadikan ukuran. Efek sensasi pedas terhadap keseluruhan sistem pencernaan dan tubuh lah yang harus dipertimbangkan untuk menentukan seberapa pedas makanan yang boleh Anda makan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi