DokterSehat.Com – Anda kerap kali terbangun di tengah malam hanya karena rasa lapar yang sangat kuat sehingga anda langsung mencari makanan di kulkas? Bisa jadi anda terkena sindrom makan malam. Banyak orang yang mengeluhkan kondisi dimana setelah terbangun, mereka benar-benar tidak bisa lagi tidur kembali jika perut tidak diberi makanan apapun dan kondisi sindrom makan malam ini ternyata bisa menjadi tanda adanya masalah atau kerusakan pada gen di dalam tubuh. Saat gen ini rusak, maka pola makan dan tidur pun berpengaruh sehingga saat tengah malam pun akan cenderung mudah merasa lapar.
Sebuah penelitian dibuat di Salk Institute, Amerika Serikat untuk mempelajari masalah sindrom makan malam ini dan ditemukanlah bahwa setidaknya satu hingga dua persen orang di dunia beresiko mengalami masalah ini di tengah malam. Memang, penelitian ini hanya menggunakan objek berupa tikus penelitian, namun, karena organ pencernaan tikus dianggap mirip dengan milik manusia, maka tentu masalah ini patut diwaspadai, bukan?
Banyak orang yang mengalami masalah sindrom makan malam namun cenderung mengabaikannya begitu saja mengingat rasa lapar ini akan dengan mudah hilang saat kita memakan sesuatu. Hanya saja, kebiasaan ini tentu akan memberikan keburukan bagi kesehatan mengingat makanan yang dikonsumsi di tengah malam cenderung tidak bergizi seimbang dan bisa memiliki kandungan kalori tinggi. Padahal, penderita sindrom makan malam yang sudah kenyang tentu akan cenderung kembali tidur dimana siklus metabolismenya akan cenderung melambat kembali, Hal ini berarti penderita sindrom makan malam pun beresiko mengalami kenaikan berat badan secara signifikan.
Pakar kesehatan sendiri menyebutkan jika sindrom makan malam diklasifikasikan sebagai salah satu gangguan kesehatan yang disebabkan oleh rusaknya salah satu gen yang mengendalikan jam tubuh, khususnya yang berkaitan dengan waktu makan. Jika hal ini terjadi terus menerus, selain bisa memicu masalah kenaikan berat badan, siklus tidur pun akan terganggu sehingga bisa membuat banyak gangguan kesehatan berbahaya.