Terbit: 13 March 2016 | Diperbarui: 18 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Dunia olahraga, khususnya di bidang tenis lapangan sedang mengalami keterkejutan luar biasa setelah salah satu ikonnya, yakni Maria Sharapova, didapati gagal melakukan tes doping yang dilakukan pada ajang Australia Open tahun ini. Sharapova didakwa mengkonsumsi doping sejenis meldonium, yang juga kerap disebut sebagai mildronate. Yang lebih mengejutkan lagi adalah, Sharapova telah memakai obat ini sejak tahun 2006. Mengingat nama Sharapova yang sudah sangat mendunia, publik pun menjadi ingin tahu tentang obat-obatan meldonium ini.

Mengenal Meldonium, Doping Yang Digunakan Oleh Maria Sharapova

Meldonium sendiri dikenal luas sebagai obat bagi iskemia; sebuah kondisi dimana aliran darah menuju berbagai bagian tubuh sangatlah kurang karena disebabkan oleh kondisi gagal jantung atau angina. Meldonium sendiri diproduksi di Latvia dan biasanya hanya didistribusikan di negara-negara Baltik dan Rusia. Di Amerika sendiri, meldonium dilarang peredarannya oleh Food and Drug Administration. Sementara itu, sebagian besar negara Eropa juga tidak mengijinkan penggunaan obat ini.

Bagi para atlet, penggunaan meldonium bisa membuat aliran darah meningkat dengan signifikan sehingga bisa meningkatkan kekuatan fisik penggunanya. Wada, World Anti-Doping atau wadah anti doping dunia, menemukan fakta bahwa atlit yang menggunakan meldonium ini akan mengalami peningkatan performa mengingat darah akan membawa lebih banyak oksigen menuju jaringan otot. Wada sendiri telah mengklasifikasi meldonium sebagai zat S4 yang berarti obat ini termasuk sebagai modulator metabolik dan juga hormon.

Meldonium sendiri sudah termasuk dalam obat-obatan yang masuk dalam daftar terlarang semenjak 16 September 2015 dan berlaku resmi semenjak 1 Januari 2016. Sebelum benar-benar dilarang, obat ini telah dimonitor sejak setahun lalu untuk melihat apa dampaknya bagi tubuh para atlet. Salah satu data yang mendukung pelarangan meldonium ini adalah adanya rilis dokumentasi investigasi dari Reformasi Doping Rusia oleh German Hajo Seppelt. Pada data ini, diketahui bahwa dalam tahun 2015 saja, 17 persen dari atlet-atlet Rusia atau 724 atlet dari total 4.316 atlet memiliki meldonium pada sistem tubuhnya. Bahkan, studi global menemukan bahwa setidaknya 2,2 % atlet di seluruh dunia memiliki meldonium di tubuhnya. L’Equipe, harian ternama Perancis juga mengemukakan bahwa banyak atlit yang berlaga pada European Games di Baku tahun kemarin juga mengkonsumsi meldonium.

Badan Doping Rusia sendiri telah mengeluarkan memo pada atlet-atletnya semenjak September 2015 untuk melarang penggunaan meldonium. Sayangnya, Sharapova yang didapati telah memakai obat ini semenjak 10 tahun lalu mengaku menggunakannya karena sering jatuh sakit. Ia menderita kekurangan magnesium karena faktor keturunan penyakit diabetes dan menganggap meldonium mampu membantunya mendapatkan kebugaran yang Ia butuhkan untuk bertanding tenis.

Sumber Foto: independent.co.uk, Getty Images


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi