DokterSehat.Com – Saat sedang sakit kita kerap diambil sampel darahnya untuk dianalisis apakah terdapat gangguan atau tidak. Kalau tidak ada gangguan artinya tubuh hanya sakit biasa. Namun, kalau terdeteksi gangguan seperti ada virus, dokter akan segera melakukan perawatan agar segera sembuh.
Nah, yang jadi pertanyaan adalah, apakah tes darah hanya diperuntukkan untuk mereka yang sedang sakit saja? Lalu apakah tes ini hanya melihat ada atau tidaknya penyakit di dalam tubuh? Jawabannya tentu tidak. Tes darah memiliki banyak jenisnya dan fungsinya pun beragam. Simak berbagai jenis tes darah yang kerap dilakukan oleh masyarakat di bawah ini.
Alasan melakukan tes darah
Ada tiga alasan mengapa seseorang memutuskan untuk melakukan tes darah di laboratorium independen atau langsung di rumah sakit atau klinik kesehatan.
- Mengalami beberapa gejala aneh di tubuh yang membuat seseorang tidak nyaman. Gejala ini bisa saja dalam bentuk nyeri yang tidak tertahankan, perubahan warna kulit, hingga gangguan lainnya. Tes darah akan mengetahui apa yang sedang terjadi pada tubuh.
- Ingin meningkatkan kesehatan tubuh yang sudah dimiliki. Misal Anda ingin tahu berapa kadar LDL dan HDL di dalam tubuh agar bisa mengatur pola makan dengan baik. Selanjutnya untuk mengetahui atau tidaknya defisiensi nutrisi sehingga Anda bisa segera mengatasinya.
- Mencegah terjadinya penyakit atau mengetahui risiko tubuh terhadap penyakit. Dengan tes darah kita akan tahu kondisi terkini dari tubuh sehingga kemungkinan terjadi gangguan bisa segera diatasi sejak dini. Misal ada diabetes atau penyakit kronis lainnya.
Mengapa harus puasa?
Mungkin Anda pernah melakukan tes darah, tapi sebelum melakukannya dokter atau pekerja laboratorium mewajibkan puasa selama 8-12 jam. Nah, puasa dianjurkan untuk mengetahui kondisi darah yang masih bebas dari nutrisi dan mineral. Jadi, saat pemeriksaan tidak akan mengalami kesalahan analisis.
Pemeriksaan yang berkaitan dengan gula darah, kolesterol, hingga ginjal, dan hati membutuhkan puasa. Dengan puasa akan terlihat dengan baik kondisi yang Anda miliki. Kalau sampai terjadi gangguan diagnosis, obat atau perawatan yang diberikan bisa saja mengalami kesalahan.
Berapa lama untuk mendapatkan hasil tes darah?
Tes darah yang dilakukan seseorang akan mendapatkan hasil secara langsung dengan menunggu beberapa menit atau menunggu hingga 1-3 hari. Semakin banyak yang diperiksa dari tubuh, semakin lama pun hasil yang didapatkan. Lamanya waktu untuk analisis ini dilakukan agar hasilnya memiliki akurasi tinggi.
Misal Anda melakukan tes darah dengan jenis complete metabolic panel. Hasil pemeriksaan darah akan keluar maksimal 72 jam dan minimal 24 jam. Selanjutnya kalau pemeriksaan hanya berjenis complete blood count (CBC), dalam waktu 24 jam saja bisa diketahui hasilnya atau lebih cepat.
Jenis tes darah yang sering dilakukan
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, jenis tes darah ada banyak, berikut beberapa yang paling sering dilakukan masyarakat.
-
Complete blood count (CBC)
CBC dilakukan untuk mengetahui jumlah di beberapa bagian dari darah seperti sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, dan hematokrit. Mengetahui jumlah dari bagian darah ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah pada tubuh.
Tes CBC ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya defisiensi vitamin B6 dan B12. Selanjutnya defisiensi zat besi, gangguan pada tulang belakang, inflamasi pada tubuh, infeksi, gangguan pada jantung, dan kanker.
-
Basic metabolic panel (BMP)
Tes darah BMP ini dilakukan dengan puasa minimal 8 jam. Dari sampel darah yang diambil akan dicek komponen elektrolit, kalsium, garam, potasium, creatine, hingga karbon dioksida. Hasil analisis dan pemeriksaan fisik secara langsung akan digunakan untuk mendiagnosis ada atau tidaknya gangguan pada ginjal, diabetes, hingga ketidakseimbangan hormon.
-
Complete metabolic panel (CMP)
Tes ini dilakukan untuk mengetahui alkaline phosphatase (ALP), alanine aminotransferase (ALT), dan aspartate aminotransferase (AST). Level dari tiga zat ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan pada tubuh seperti sirosis, hepatitis, kanker hati, dan gangguan pada kantung empedu.
-
Lipid panel
Digunakan untuk mengetahui kadar kolesterol HDL dan LDL di dalam darah. Setiap kondisi tubuh dan usia biasanya memiliki standar tinggi dan rendah yang berbeda-beda.
-
Thyroid panel
Tes dilakukan untuk mengetahui kadar hormon T3, T4, RU, dan TSH. Gangguan di setiap hormon akan menyebabkan masalah seperti gangguan metabolisme pada tubuh dan kerusakan pada kelenjar tiroid. Tes ini juga dilakukan untuk mengetahui level hormon seks pria testosteron dan hormon seks wanita atau estrogen di dalam tubuh.
-
Sexually transmitted disease tests
Sebagian besar penyakit menular seksual bisa terdeteksi secara langsung menggunakan tes darah. Seseorang akan diambil sampel darahnya untuk dilihat ada atau tidaknya bakteri atau virus penyebab klamidia, gonore, herpes, sipilis, hingga HIV. Tes ini biasanya dilakukan berbarengan dengan urine dan beberapa sel terinfeksi dari tubuh agar hasilnya akurat.
-
DHEA-sulfate serum test
Hormon DHEA dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah levelnya tinggi atau rendah. Kalau kadar DHEA ini rendah kemungkinan besar seseorang sedang mengalami diabetes tipe 2, gangguan ginjal, atau AIDS. Sebaliknya, kalau kadar hormon ini terlalu tinggi, kemungkinan ada kanker di kelenjar adrenal, adanya gangguan pada pembentukan alat reproduksi, atau PCOS pada wanita.
Inilah beberapa jenis tes darah yang paling penting dan cukup direkomendasikan untuk dilakukan minimal setahun sekali. Nah, menurut Anda, melakukan pemeriksaan darah secara rutin ini harus dilakukan atau hanya sekadar opsi saja karena merasa sudah menjalani gaya hidup sehat selama ini?