Terbit: 15 May 2019 | Diperbarui: 23 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Endometriosis adalah gangguan pada rahim wanita yang menyebabkan lapisan endometrium tumbuh di luar rahim. Selain itu, ketebalannya juga lebih tinggi sehingga memicu rasa sakit yang sangat intens. Kondisi ini bisa terjadi pada semua wanita dan perlu penanganan serius agar bisa sembuh serta bertahan dari rasa sakit yang sering muncul dan mengganggu.

Memahami Cara Mengatasi Rasa Nyeri Akibat Endometriosis

Tanda dari endometriosis

Endometriosis menyebabkan lapisan rahim tumbuh abnormal dan memicu kondisi tidak nyaman, bahkan beberapa wanita susah hamil. Kalau penyakit ini sudah muncul pada wanita, beberapa tanda di bawah ini akan muncul.

  • Rasa nyeri dan kram saat menstruasi. Terkadang tidak bisa disembuhkan dengan obat anti nyeri.
  • Sering mengalami nyeri di pinggang, kondisi ini akan terus muncul berkali-kali dan membuat wanita tidak nyaman saat melakukan aktivitas.
  • Sering mengalami menstruasi selama 7 hari, bahkan lebih. Normalnya menstruasi yang dialami oleh wanita adalah 2-7 hari
  • Perdarahan yang muncul saat menstruasi cukup banyak. Darah yang keluar sering sampai tumpah meski sudah menggunakan pembalut.
  • Ada masalah pada pencernaan dan juga saluran kemih. Wanita akan sering alami nyeri saat berkemih atau BAB. Selanjut kondisi seperti diare, sembelit, hingga kembung bisa terjadi hampir setiap hari.
  • Muncul darah pada urine dan juga feses.
  • Sering mengalami mual dan juga muntah.
  • Tubuh terasa sangat lelah karena sering diare, darah yang keluar banyak, dan nafsu makan kadang menurun.
  • Saat melakukan seks, wanita kerap mengalami rasa sakit yang sangat intens.
  • Muncul perdarahan ringan sebelum menstruasi.

Alternatif penanganan rasa nyeri akibat endometriosis

Endometriosis memiliki beberapa cara penanganan khususnya untuk mengendalikan rasa sakitnya. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. Penderita endometriosis bisa memilih sendiri mana metode yang sesuai agar penanganan bisa berjalan sesuai rencana.

  1. Obat pereda nyeri

Salah satu cara tercepat yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri akibat endometriosis adalah dengan menggunakan obat pereda nyeri jenis NSAID. Obat jenis ini biasanya berjenis ibuprofen atau aspirin. Meski bisa digunakan, beberapa wanita mengaku tidak mengalami perubahan yang berarti, apalagi saat kondisi endometriosisnya cukup parah.

  1. Terapi hormon

Cara kedua yang bisa dilakukan untuk mengatasi endometriosis adalah dengan melakukan terapi hormon. Terapi ini terbagi menjadi beberapa jenis di bawah ini.

  • Terapi dengan alat kontrasepsi. Sudah sejak lama beberapa alat kontrasepsi hormonal digunakan untuk mengatasi nyeri pada wanita endometriosis. Anda bisa menggunakan pil, suntik, atau mungkin IUD. Karena menggunakan alat kontrasepsi, peluang wanita hamil hampir tidak ada.
  • Gonadotropin-releasing hormone (Gn-RH). Penggunaan hormon ini untuk terapi dilakukan untuk menekan estrogen sehingga ovulasi dan menstruasi tidak terjadi. Endometrium juga akan menjadi lebih tipis dan rasa sakit yang dialami tidak akan besar. Singkatnya hormon terapi ini dilakukan untuk membuat kondisi endometriosis sementara pada tubuh.
  • Terapi progestin. Terapi ini dilakukan untuk menurunkan gejala yang dimunculkan endometriosis dan menurunkan kecepatan dari peluruhan lapisan endometrium saat menstruasi.
  1. Operasi

Kalau endometriosis semakin susah ditangani dan berbagai jenis terapi tidak memberikan efek yang maksimal, operasi bisa dilakukan untuk membuang jaringan atau lesi endometriosis. Biasanya dokter akan melakukan operasi jenis laparoskopi untuk melakukan pembuangan jaringan tidak perlu dan membuat rasa sakit yang dialami wanita kian menurun.

  1. Akupunktur

Dari studi yang dilakukan pada tahun 2017, metode akupunktur bisa digunakan untuk meredakan rasa nyeri di perut pada penderita endometriosis. Penggunaan jarum bisa mengatur jalannya energi sehingga rasa sakit bisa dicegah dan energi di dalam tubuh berjalan dengan lancar.

  1. Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS)

Menggunakan mesin TENS untuk meredakan nyeri di perut bisa dilakukan sendiri oleh wanita. Mesin ini memiliki sekitar empat panel yang bisa diletakan di kulit. Saat mesin dinyalakan, aliran listrik kecil akan mengalir dan membuat tubuh jadi lebih nyaman dan rasa nyerinya hilang.

  1. Kompres

Endometriosis menyebabkan banyak masalah pada tubuh berupa rasa nyeri dan juga kram. Beberapa wanita sampai mengalami kaku di perut bagian bawah. Kalau perut terasa kaku, tentu akan sangat mengganggu aktivitas. Bahkan untuk sekadar duduk atau tertawa saja bisa membuat wanita merasakan sakit yang sangat intens.

Untuk mengurangi kram yang terjadi di perut bagian bawah dan merelakskan lagi otot di sana, gunakan kompres air hangat. Anda bisa menggunakan botol yang diisi air terlebih dahulu. Selain itu Anda juga bisa menggunakan kain yang direndam dengan air agak panas lalu ditempelkan langsung ke perut agar panasnya terserap.

  1. Mengendalikan stres

Disadari atau tidak, stres yang sering kita alami memengaruhi banyak hal pada tubuh, salah satunya adalah inflamasi yang sangat kronis. Kalau kita sering mengalami stres, inflamasi akan semakin sering terjadi pada tubuh termasuk di dalamnya ada inflamasi yang terjadi di rahim khususnya yang dipicu oleh endometriosis.

Stres juga bisa memicu perubahan hormon dengan cepat dan memicu pertumbuhan endometriosis di rahim. Cara terbaik untuk mengatasi endometriosis adalah dengan mengendalikan stres. Meski tidak secara langsung menyembuhkan, rasa sakit yang dirasakan bisa dikendalikan. Anda bisa melakukan yoga, meditasi atau apa saja untuk membuat tubuh lebih relaks dan tenang.

Inilah beberapa hal tentang endometriosis yang harus Anda pahami dengan baik. Kalau Anda merasa sering mengalami nyeri pada perut khususnya saat akan menstruasi padahal sebelumnya tidak, sebaiknya waspada. Segera lakukan pemeriksaan agar kalau terdapat gangguan di rahim bisa segera diatasi dengan baik dan tidak menjadi parah.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi