Terbit: 4 December 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pernahkah Anda merasa stres atau suasana hati sedang buruk lalu mendadak terobsesi dengan makanan tertentu? Meski sudah makan dan kenyang kadang kita tetap ingin makan atau membelinya secara impulsif. Apa yang Anda alami ini dinamakan lapar emosi karena tubuh sebenarnya tidak benar-benar lapar.

5 Cara Mengatasi Lapar Karena Emosi yang Berlebihan

Lapar Emosi Bikin Obesitas

Lapar emosi ini cukup berbahaya kalau sering terjadi berkali-kali. Coba bayangkan kalau Anda mengalami lapar setiap saat dan tidak bisa dikontrol. Kemungkinan tubuh mengalami surplus kalori akan besar. Dampaknya Anda akan semakin mudah mengalami kegemukan atau obesitas.

Hanya sekali dua kali makan mungkin tidak akan terasa. Namun, kalau hampir setiap hari dilakukan, bahkan selalu surplus kalori, kemungkinan besar mudah memicu obesitas. Oleh karena itu, selalu kendalikan lapar emosi dengan baik. Simak selengkapnya di pembahasan berikut ini.

Perbedaan Lapar Emosi dan Fisik

Lapar emosi dan fisik sebenarnya memiliki beberapa perbedaan. Cara terbaik yang bisa dilakukan untuk membedakannya adalah dengan melihat lima kriteria di bawah ini.

  1. Waktu Lapar Muncul

Waktu munculnya lapar pada lapar emosi biasanya mendadak dan sangat cepat. Misal mendadak ingin makan sesuatu gara-gara banyak pikiran. Selain itu juga mendadak lapar dan ingin makan sesuatu gara-gara melihat video dari Youtuber yang mengonsumsi makanan tertentu karena terlihat sangat nikmat.

Seseorang yang mengalami lapar fisik tidak akan mengalami masalah seperti ini. Mereka akan merasa lapar seiring dengan berjalannya waktu. Misal sarapan pagi pukul 06.00. Selanjutnya perlahan-lahan akan terasa sangat lapar begitu tengah hari. Lapar tidak akan langsung muncul setelah beberapa jam saja.

  1. Keinginan untuk Makan

Seseorang dengan lapar fisik akan makan apa saja yang ada, Karena niatnya untuk membuat tubuh jadi kenyang dan mendapatkan energi, mereka tidak akan terlalu pilih-pilih. Apa saja yang ada di depannya akan dimakan hingga kenyang atau tubuh tidak mampu menerimanya lagi.

Lapar emosi selalu berkaitan dengan jenis makanan yang spesifik. Misal ingin makan sesuatu yang sangat pedas agar tubuh berkeringat dan puas. Lalu makan sesuatu yang agak ekstrem lainnya untuk memenuhi kepuasan batin. Kalau Anda mengalami lapar yang seperti ini sudah dipastikan itu bukan lapar emosi.

  1. Rasa Kenyang yang Muncul

Seseorang dengan lapar fisik akan merasakan lapar secara berkala seperti yang dikatakan sebelumnya. Saat makan, rasa kenyang juga akan perlahan-lahan muncul. Dampaknya Anda bisa mengontrol apa yang akan masuk ke dalam mulut. Kalau sudah merasa kenyang akan berhenti begitu saja.

Sebaliknya kalau Anda mengalami lapar emosi, rasa kenyang akan susah sekali muncul. Pasalnya rasa kenyang dan puas akan muncul kalau emosi sudah membaik. Misal karena kesal, Anda jadi makan pizza satu loyang penuh dan akan berhenti kalau apa yang dilihat sudah habis semuanya meski perut nantinya akan begah.

  1. Perasaan Bersalah Setelah Makan

Seseorang yang mengalami lapar fisik tidak akan merasa bersalah dengan apa yang mereka makan. Apalagi saat makan, mereka akan mengonsumsi apa saja dengan jumlah terbatas. Artinya selama sudah kenyang atau mendekati kenyang mereka bisa berhenti agar perut tidak mengalami masalah seperti kembung dan nyeri.

Kalau Anda mengalami lapar emosi, kadang apa saja yang dimakan tidak bisa dikontrol dengan baik. Akhirnya Anda bisa mengonsumsi banyak sekali makanan dalam satu kali waktu. Saat tersadar, Anda akan merasa berdosa karena menghabiskan makanan terlalu banyak.

Cara Mengatasi Lapar Emosi yang Sulit Dikendalikan

Lapar emosi memang cukup mengganggu, apalagi Anda sedang berusaha untuk menurunkan berat badan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi lapar emosi.

  1. Minum Air Putih Terlebih Dahulu

Mungkin terdengar sederhana, tapi dengan hanya minum Anda bisa tahu apakah lapar yang dialami berjenis lapar fisik atau emosi. Lapar fisik biasanya akan kebal dengan air minum. Meski sudah minum satu gelas, tubuh akan terus mengeluarkan sinyal lapar sehingga Anda harus makan.

Sebaliknya kalau Anda mengalami lapar emosi. Air putih akan membuat lapar menjadi hilang. Terkadang lapar berlebihan juga bisa disebabkan oleh kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi berlebihan.

  1. Mengatasi Pemicu yang Dialami

Lapar emosi biasanya dipicu oleh kondisi stres yang berlebihan. Stres yang berlebihan bisa menyebabkan kadar kortisol di dalam tubuh meningkat. Anda jadi lapar berlebihan dan makan apa saja yang diinginkan atau makan sesuatu yang menjadi obsesi.

Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menurunkan kadar stres di dalam tubuh. Anda bisa melakukan meditasi untuk membuat tubuh menjadi lebih relaks atau dengan melakukan yoga. Setelah pikiran tenang, rasa lapar berlebihan tidak akan terjadi.

  1. Melakukan Olahraga Secara Rutin

Kalau Anda sering mengalami stres secara berlebihan, ada baiknya untuk melakukan olahraga. Olahraga akan menurunkan kortisol yang menyebabkan perasaan buruk dan akhirnya terobsesi untuk makan sesuatu dalam jumlah banyak.

Olahraga yang dilakukan bisa dalam bentuk jalan santai, jogging, atau melakukan olahraga di dalam gym. Olahraga yang dilakukan akan menurunkan semua kadar emosi di dalam tubuh dan membuat Anda menjadi lebih tenang.

  1. Catat Apa Saja yang Sudah Dimakan

Lakukan pencatatan makanan yang Anda konsumsi setiap harinya. Dengan melakukan pencatatan ini Anda tidak akan bisa makan secara berlebihan. Apa saja yang dimakan akan dicatat sehingga kalau mau makan berlebihan bisa ketahuan.

  1. Selalu Perhatikan Porsi Makanan

Perhatikan porsi makan yang akan dikonsumsi. Kalau Anda merasa sering makan berkali-kali misal lebih dari tiga kali dalam satu hari, kurangi saja porsinya. Buat porsinya menjadi separuh sehingga kalau ingin makan berkali-kali tidak akan masalah.

Demikianlah ulasan tentang lapar emosi yang terjadi pada tubuh dan memicu kondisi obesitas yang berlebihan. Nah, menurut Anda, apakah lapar emosi ini berbahaya atau hal biasa yang sebenarnya bisa diatasi dengan mudah? Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk Anda semua yang tidak ingin makan secara berlebihan.

Sumber:

  1. Smith, Melinda, dkk. 2019. Emotional Eating and How to Stop It. https://www.helpguide.org/articles/diets/emotional-eating.htm. (Diakses pada 4 Desember 2019)
  2. Marcin Ashley. 2018. Emotional Eating: What You Should Know. https://www.healthline.com/health/emotional-eating#1. (Diakses pada 4 Desember 2019)

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi