Terbit: 21 August 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Masa lansia kerap kali dianggap sebagai masa dimana manusia harus lebih menikmati kehidupannya dan tidak lagi bekerja dengan keras. Karena alasan inilah terkadang ada orang tua yang memilih untuk menolak mengasuh cucu atau cicitnya dengan alasan tidak mau lagi repot mengurus orang lain dan lebih memilih menikmati hidup. Padalah, sebuah penelitian kesehatan justru menunjukkan fakta menarik jika wanita lansia atau yang kerap kita panggil sebagai nenek mau mengasuh cucunya, Ia justru bisa menjadi lebih sehat.

Mengasuh Cucu Ternyata Sangat Menyehatkan Bagi Wanita Lansia

Penelitian yang dilakukan oleh Women’s Healthy Aging Project yang berasal dari Australia dan kemudian dipublikasikan oleh jurnal Menopause dilakukan pada 186 wanita lansia yang sudah menjalani fase pasca menopause. Hasilnya adalah, ditemukan fakta bahwa nenek-nenek yang mau mengasuh cucunya di hari tua akan cenderung lebih bahagia. Dari penelitian ini, diketahui bahwa nenek yang setidaknya mengasuh cucunya sekali dalam seminggu bisa menjalani hidup dengan lebih sehat dan mampu mengurangi resiko terkena Alzheimer dan juga demensia. Bahkan, saat nenek melakukan tes kesehatan, nilainya pun cenderung masih dalam kondisi yang baik.

Sayangnya, mengasuh cucu ternyata juga memberikan dampak buruk bagi kesehatan wanita lansia, khususnya mereka yang mengasuh cucunya cukup sering, yakni sekitar lima kali atau lebih dalam sepekan. Nilai tes kecerdasan mereka cenderung jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan nenek yang mengasuh cucunya hanya sekali dalam seminggu.

Dengan adanya fakta ini, ada baiknya memang wanita lansia tidak mengasuh cucu secara terus-menerus. Demi kesehatannya, ada baiknya nenek tetap menjaga interaksi dengan cucunya setidaknya seminggu sekali dimana orang tua sang cucu bisa mengunjunginya setiap pekan sehingga nenek pun bisa merasakan kebahagiaan melihat cucunya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi