DokterSehat.Com- Di Indonesia, kasus kesurupan masih cukup sering terjadi di berbagai daerah. Tak hanya satu atau dua orang saja, cukup banyak kasus kesurupan yang melibatkan banyak orang secara bersamaan. Biasanya, kasus kesurupan ini dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis. Namun, apakah kasus kesurupan ini juga bisa dijelaskan secara medis?
Pakar kesehatan kejiwaan dari rumah sakit jiwa Dharmawangsa yang bernama dr. Tun Bastaman, SpKJ(K) berkata bahwa mereka yang kesurupan biasanya sedang mengalami pemisahan kepribadian. Saat hal tersebut terjadi, penderita kesurupan kehilangan asosiasi antara pribadinya dengan kenyataan yang Ia hadapi sehari-hari. Hal ini berarti, mereka yang mengalami kesurupan sedang berada dalam kondisi tidak sadar dan akhirnya menjadi kepribadian orang lain. Setelah hal ini terjadi, penderita kesurupan biasanya mengalami amnesia.
Menurut dr. Tun, munculnya kesurupan ini kerap kali disebabkan oleh faktor emosi. Sebagai contoh, andai seseorang terkena trauma yang cukup berat atau menanggung beban akan sebuah permasalahan yang cukup besar, maka Ia pun kerap membayangkan menjadi orang lain yang tidak mengalami trauma atau beban masalah tersebut. Alhasil, terjadilah pemisahan kepribadian yang bisa memicu kesurupan ini.
Melihat kasus kesurupan yang terjadi pada seorang mahasiswa bernama Fabianus yang berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang bahkan sampai meninggal dunia, dr. Tun pun menganggap hal ini sebagai sesuatu yang memang bisa terjadi. Sebagai informasi, Fabianus ternyata sudah sering mengalami kesurupan sebelumnya. Dr. Tun menyebutkan bahwa bisa jadi Fabianus mengalami tekanan intracranial pada otak yang akhirnya bisa menyebabkan kesurupan ini kumat-kumatan. Yang menjadi masalah adalah, bisa jadi adanya tekanan intrakarnial ini disebabkan oleh masalah kesehatan yang serius layaknya tumor, infeksi, atau bahkan gangguan pada pembuluh darah yang membuat penyumbatan pada aliran darah. Penyakit-penyakit tersebut tentu bisa menyebabkan penderitanya meninggal dunia.