Terbit: 17 February 2017 | Diperbarui: 19 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sudah menjadi rahasia umum jika stress ternyata mampu mempengaruhi nafsu dan selera makan kita. Hanya saja, reaksi tubuh dari adanya stress ini ternyata bisa berbeda-beda pada setiap orang. Ada orang yang justru cenderung mengalami peningkatan nafsu makan karena stress, namun, tak jarang pula mereka yang malas makan karena hal ini. Sebenarnya, apa alasan dari penurunan atau peningkatan nafsu makan saat stress?

Mengapa Saat Stress Kita Jadi Malas Makan?

Profesor Fisiologi dari University of California di San Fransisco bernama Mary Dallman, berkata bahwa stress jangka pendek ternyata memang mampu membuat seseorang cenderung makan dengan porsi lebih sedikit dari biasanya. Sebaliknya, stress jangka panjang justru membuat orang cenderung makan dengan lebih banyak. Perbedaan perubahan pola makan ini disebabkan oleh berbedanya cara otak menanggapi stressor.

Menurut Dallman, stress yang cenderung intens seperti yang disebabkan oleh pertengkaran ternyata bisa direspon oleh otak layaknya kita sedang dalam posisi bahaya atau bahkan antara hidup dan mati. Karena alasan inilah otak justru lebih banyak memproduksi hormon yang menekan nafsu makan dengan tujuan membuat energi di dalam tubuh difokuskan untuk mempertahankan kehidupan.

Stress dalam level yang rendah namun yang berlangsung dalam waktu yang lama ternyata bisa membuat otak memproduksi hormon kortisol yang justru mampu meningkatkan nafsu makan kita. Menurut Dallman, otak ternyata menganggap makanan yang kaya akan kalori sebagai semacam obat yang akan mengatasi stress jangka panjang ini. Karena alasan inilah cukup banyak orang yang mengalami stress ringan justru mencari pelampiasan atau rasa nyaman dengan cara mengkonsumsi makanan.

Jika kita ingin menjaga pola makan tetap sehat meskipun kerap mengalami stress, Harvard Mental Health Letter menyarankan kita untuk melakukan meditasi secara rutin atau kerap melakukan interaksi dengan kawan-kawan terdekat dan keluarga tercinta. Meskipun terlihat remeh, dengan kerap melakukan interaksi sosial, kita akan membuat pikiran menjadi lebih baik dan tidak akan mudah terkena stress.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi