Terbit: 15 August 2017 | Diperbarui: 19 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Jika kita mencermati, ada kecenderungan bahwa nyamuk lebih sering menyerang di malam hari jika dibandingkan dengan saat siang hari. Bahkan, meskipun kita sudah berusaha untuk mematikan lampu, memakai baju dan celana panjang, atau bahkan memakai selimut, nyamuk ini masih saja bisa merajalela dan menyerang kita. Apa penyebab dari ganasnya nyamuk setelah matahari tenggelam ini?

Mengapa Nyamuk Cenderung Lebih Ganas di Malam Hari?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Notre Dame Eck Institute menyebutkan bahwa nyamuk yang membawa bibit penyakit cenderung memiliki indera penciuman yang lebih tajam setelah malam tiba. Saat malam hari, mereka mampu mencium bau tubuh manusia yang akan menjadi mangsanya menjadi lebih baik. Hal ini terkait dengan adanya odorant-binding protein (OBP), sejenis protein yang mampu mengenali bau manusia yang terdapat pada bagian antena dan mulut nyamuk.

Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa kadar OBP yang ada pada nyamuk malaria cenderung lebih besar dan juga lebih baik dalam mencium tubuh manusia yang akan menjadi korbannya saat malam hari. Samuel Rund, salah satu peneliti yang berasal dari Duffield Laboratory menyebutkan bahwa penemuan ini sangatlah menarik dan bisa bermanfaat bagi manusia. Menurut beliau, di siang hari, kebanyakan nyamuk memang akan tidak aktif dan tertidur meskipun memang masih ada sebagian kecil nyamuk yang tetap aktif. Namun, di malam hari, indera penciumannya cenderung jauh lebih aktif sehingga menjadi lebih ganas dalam menggigit manusia.

Dengan adanya penemuan ini, kita pun bisa segera mempersiapkan diri lebih baik sebelum nyamuk menyerang, khususnya dalam hal menutup jendela atau pintu sebelum malam tiba sehingga nyamuk tidak bisa masuk ke dalam rumah, atau memakai lotion anti nyamuk sebelum tidur sehingga nyamuk pun tidak bisa seenaknya menggigit tubuh kita.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi