Terbit: 10 August 2017 | Diperbarui: 19 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Karena kentut adalah gas buang yang dikeluarkan dari dubur kita, cukup banyak orang yang menganggap kebiasaan mengeluarkan kentut di depan orang lain sebagai hal yang sangat tidak sopan. Padahal, pakar kesehatan menyebutkan bahwa mengeluarkan kentut bisa memberikan cukup banyak manfaat kesehatan.

Mengapa Ada Kentut yang Bau dan Ada yang Tidak?

Jika kita mencermati, kentut yang keluar bisa berbeda-beda. Ada yang memiliki suara yang nyaring, ada yang tidak bersuara sama sekali, ada yang memiliki bau yang sangat menyengat, namun ada pula kentut yang ternyata tidak menimbulkan bau sama sekali. Dalam hal suara kentut kita cenderung bisa mengendalikannya, namun, untuk bau kentut, kita tidak bisa selalu memastikan apakah baunya akan menyengat atau tidak. Sebenarnya, apa penyebab dari bau kentut yang terkadang bau dan tidak ini?

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa kentut dihasilkan oleh reaksi kimia yang terjadi di dalam usus atau yang dihasilkan oleh bakteri yang memang banyak ditemukan di dalam usus. Gas-gas ini bisa berasal dari oksigen yang kita hirup dimana saat sudah mencapai usus besar hanya tersisa nitrogen-nya saja. Selain itu, beberapa makanan tertentu ternyata bisa memicu produksi gas seperti karbondioksida, hydrogen, atau metan di dalam perut.

Yang mempengaruhi bau dari kentut ini ternyata adalah seberapa lama waktu kita menahan kentut ini. Semakin lama kita menahan gas ini di dalam perut, kadar nitrogennya juga cenderung semakin meningkat. Bahkan, jika kita mengkonsumsi makanan yang bisa menyebabkan produksi gas belerang dan sulfida yang cukup tinggi, maka bau dari kentut ini tentu saja akan semakin menyengat.

Dalam sebuah penelitian, diketahui bahwa rata-rata orang akan merasakan sensasi bau kentut setelah 13 hingga 20 detik dikeluarkan. Sementara itu, suara dari kentut ini dihasilkan dari getaran pada dubur yang terbuka. Suara ini sendiri sangat bergantung pada otot, cepatnya udara ini keluar, campuran gas di dalam kentut, dan kandungan lemak tubuh. Dalam sehari sendiri, manusia mampu memproduksi gas sebanyak 1,5 liter.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi