Terbit: 5 July 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Sabun batangan masih lebih sering dipakai oleh masyarakat Indonesia jika dibandingkan dengan sabun cair. Hal ini disebabkan oleh harga dari sabun batangan yang jauh lebih murah. Hanya saja, sabun batangan ini bisa dipakai oleh seluruh anggota keluarga. Sebenarnya, apakah penggunaan sabun batangan secara bersamaan ini bisa memicu penularan penyakit?

Memakai Sabun Batangan Bersama Bisa Menularkan Penyakit?

Pakar kesehatan melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui bagaimana dampak dari penggunaan sabun batang secara bersamaan. Hasilnya adalah, hal ini ternyata tidak akan menularkan penyakit.

Penelitian ini dilakukan pada 1965 silam. Dalam penelitian ini, tangan para partisipan sengaja dikontaminasikan dengan lima miliar bakteri yang bisa memicu penyakit seperti e.coli ataupun staphilococcus. Setelahnya, mereka kemudian diminta untuk menggunakan sabun batangan secara bersamaan. Hasilnya adalah, tidak terjadi penularan bakteri tersebut ke tangan orang lain yang tidak dikontaminasikan dengan kuman.

Penelitian lain yang dilakukan pada 1988 juga menghasilkan fakta yang sama. Meskipun sabun batangan diberi bakteri patogen seperti E.coli dan pseudomonan, dihasilkan fakta bahwa 16 orang yang memakai sabun tersebut tidak tertular kuman-kuman yang membahayakan ini.

Sebenarnya, terdapat bakteri yang menempel pada sabun batangan yang kita gunakan. Hanya saja, bakteri dan kuman ini bukanlah sumber dari infeksi. Hal ini berarti, kita bisa dengan tenang menggunakan sabun batangan bersama dengan orang lain.

Lantas, apakah hal ini berarti sabun cair tidak lebih baik dibandingkan dengan sabun batangan? Pakar kesehatan menyebutkan bahwa keduanya tidak akan menjadi sumber penularan infeksi sehingga kita bisa dengan tenang terus memakainya untuk membersihkan badan setiap hari.

Agar tidak mudah terkena penyakit, pakar kesehatan juga menyarankan kita untuk rutin mencuci tangan, khususnya sebelum makan, sebelum menyentuh wajah, atau setelah keluar dari toilet.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi