Terbit: 7 May 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Meghan Markle, Duchess of Sussex istri dari Pangeran Harry dikabarkan telah melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki. Tidak ada pengumuman resmi dari Kerajaan Inggris terkait dengan hal ini. Banyak media yang menyebut Meghan mengalami kehamilan overdue atau melahirkan lebih lama dari Hari Perkiraan Lahir (HPL).

Meghan Markle Melahirkan Lebih Lama dari HPL

Meghan Markle Melahirkan di Awal Mei 2019

Media-media Inggris sebelumnya memperkirakan Meghan akan melahirkan pada bulan April 2019, sehingga kelahirannya pada bulan Mei tentu dianggap lebih lama.

Keluarga Kerajaan Inggris sama sekali tidak memberitahukan tentang kelahiran Meghan, ada media yang menduga Meghan sebenarnya sudah melahirkan namun sengaja merahasiakannya demi kepentingan privasi.

Seperti dilansir CNN, perwakilan dari Istana Buckingham menyebut tidak akan menutup-nutupi momen kelahiran bayi Meghan namun menunggu waktu yang tepat.

“Yang Mulia sudah mengambil keputusan untuk tidak membicarakan soal kelahiran ini. Duke dan Duchess juga akan membagikan kabar bahagia jika sudah memiliki kesempatan untuk merayakan datangnya anggota keluarga baru secara pribadi,” ungkap perwakilan tersebut.

Penyebab Bayi Dilahirkan Lebih Lama dari HPL

Banyak ibu hamil yang khawatir saat tahu bayi di dalam kandungannya tak kunjung terlahir meski sudah melewati HPL. Mereka biasanya akan segera meminta bantuan bidan atau dokter kandungan untuk segera mendapatkan kelahiran.

Berikut adalah beberapa hal yang membuat bayi belum lahir meski sudah lewat HPL.

  1. Mengalami Masalah Berat Badan Berlebih

Sebuah penelitian yang dilakukan di Australia menghasilkan fakta bahwa jika sampai ibu hamil mengalami masalah berat badan berlebih, maka risiko untuk mengalami keterlambatan proses persalinan akan meningkat.

Hal ini disebabkan oleh melemahnya sel-sel otot rahim yang berperan besar bagi proses ini. Karena alasan inilah kebanyakan ibu hamil dengan masalah berat badan berlebih cenderung menjalankan persalinan dengan operasi caesar.

Memang, ibu hamil sebaiknya meningkatkan berat badannya, namun bukan berarti mereka harus meningkatkan berat badannya secara drastis. Pastikan untuk menjaga berat badan tetap dalam kondisi ideal.

  1. Melahirkan Pertama Kali

Pakar kesehatan menyebut ibu yang baru saja menjalani kehamilan pertamanya berisiko mengalami keterlambatan proses persalinan. Jika sampai hal ini terjadi, konsultasikan ke dokter dan jangan memaksakan diri untuk mendorong kelahiran agar lebih cepat demi menjaga kondisi ibu ataupun janin di dalam kandungan.

  1. Mengonsumsi Pil Kontrasepsi

Jika sebelum mendapatkan kehamilan ibu mengonsumsi pil kontrasepsi, maka risiko untuk mengalami kelahiran bayi yang lebih lambat dari HPL juga meningkat. Mengingat batasan waktu bayi di dalam kandungan adalah sekitar 41 atau 42 minggu, sebaiknya ibu selalu memeriksakan kondisi kesehatannya jika bayi tak kunjung lahir meski sudah melewati HPL.

  1. Riwayat Menstruasi Tidak Teratur

Ibu yang memiliki riwayat siklus menstruasi yang tidak teratur ternyata juga lebih rentan mengalami keterlambatan proses persalinan. Pakar kesehatan menyebut tidak teraturnya siklus menstruasi ini membuat penetapan hari perkiraan lahir di fase-fase awal kehamilan tidak bisa akurat sehingga bisa jadi bayi belum lahir meski sudah melewati HPL.

  1. Janin Belum Siap Lahir

Dalam banyak kasus, janin memang belum benar-benar siap untuk dilahirkan meski sudah melewati HPL. Masih ada proses perkembangan yang harus dilakukan di dalam rahim ibu. Hanya saja, jika sudah mencapai usia kehamilan 41 atau 42 minggu tak ada tanda-tanda kelahiran, sebaiknya ibu meminta saran ke dokter demi bisa melakukan persalinan yang aman.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi