DokterSehat.Com – Sebuah hasil survei yang dikeluarkan oleh Global Security Index yang menunjukkan data tentang keamanan pangan dunia pada tahun 2015 menunjukkan fakta yang sangat menyedihkan bagi Indonesia. Bagaimana tidak, indeks keamanan pangan negeri kita berada di posisi bawah dimana dari 109 negara yang disurvei, kita hanya berada di posisi 88. Yang menyedihkan, dari 8 negara ASEAN saja, kita hanya berada di posisi ke 7. Salah satu faktor penentu rendahnya nilai indeks keamanan kita ditenagrai disebabkan oleh konsumsi air minum kita yang masih cenderung tidak sehat, salah satunya adalah karena sebagian besar masyarakat kini mengkonsumsi air minum isi ulang yang kurang sehat.
Pakar kesehatan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM, Dr Roy Sparringa berkata jika dalam realitanya, masyarakat belum benar-benar mendapatkan akses yang baik agar bisa mengkonsumsi air minum setiap hari. Tak perlu muluk-muluk air minum yang higienis, air bersih saja kini seakan-akan menjadi barang langka untuk ditemui. Padahal, menurut Dr Roy, air minum isi ulang memiliki resiko kesehatan yang tinggi dimana air minum ini ditengarai cukup rawan terkena paparan logam berat dan mikroba. Meskipun penjual air minum isi ulang maupun distributor airnya menjamin kebersihan air ini, tapi dalam realitanya mereka tidak bisa menjamin kebersihan dan higienitas dari air minum ini, khususnya saat mencapai mesin isi ulang air atau dalam perjalanan menggunakan truk distribusi.
Beliau menambahkan jika kita mengkonsumsi air minum yang tidak sehat ini dalam waktu yang lama, maka kita tentu akan memiliki resiko terkena penyakit yang disebabkan oleh paparan mikroba maupun logam berat. Dr Roy pun menuturkan jika peran serta pemerintah sangat dibutuhkan untuk menjamin masyarakat mendapatkan air minum isi ulang yang bersih dan benar-benar sehat. Beliau menuturkan jika BPOM akan bekerja sama dengan pemerintah dan juga masyarakat dalam hal mengawasi dan memberikan pembinaan bagi depot air minum isi ulang dan pendistribusi air minum ini.