Terbit: 26 August 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Di Indonesia, akan sangat mudah menemukan orang-orang yang memakai masker bedah atau masker kain di tempat umum, khususnya saat memakai transportasi umum atau mengendarai sepeda motor. Penggunaan masker ini diharapkan mampu meminimalisir dampak negatif dari polusi udara yang berasal dari emisi gas buang kendaraan bermotor. Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika masker-masker ini belum benar-benar efektif mengatasi masalah polusi udara. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Masker Ternyata Masih Belum Efektif Mengatasi Polusi Udara

Sebuah penelitian dilakukan oleh tim dari University of Massachussetts Amerika Serikat pada berbagai sampel wajah yang diambil dari ibukota Nepal, Kathmandu, kota yang memiliki level pencemaran udara yang sangat tinggi, bahkan 10 kali lipat dari kota Los Angeles. Richard Peltier, pakar kesehatan yang terlibat dalam penelitian ini mengaku jika dunia medis masih belum benar-benar melakukan penelitian mendalam tentang penggunaan masker ini meskipun jutaan orang hampir memakainya di seluruh dunia. Peltier mengungkapkan jika kesadaran orang akan polusi udara yang bisa memicu kematian enam hingga tujuh juta orang di seluruh dunia memang meningkat dengan semakin banyaknya orang memakai masker di tempat umum, namun, masker-masker yang dipakai masih belum cukup melindungi mereka dari masalah ini.

Peltier pun menyarankan masyarakat untuk tak lagi memakai masker kain atau masker bedah tersebut. Agar mendapatkan perlindungan yang maksimal, masker dengan bentuk moncong atau masker N-95 akan lebih disarankan mengingat hampir seluruh bagian wajah yang dipakai untuk bernafas akan terlindungi dengan baik. Masker ini juga akan melindungi kita dari 60 persen polusi dari emisi gas buang kendaraan dan 90 persen partikel dan debu yang beterbangan di jalan raya.

Sayangnya, harga masker ini memang masih cenderung mahal, yakni sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu dan di Nepal, harga tersebut sama dengan upah para pekerja dalam sehari. Hal ini tentu sangat kontras dengan harga masker bedah atau masker kain yang bisa didapatkan hanya dengan harga kurang dari Rp 10 ribu saja.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi